Percaya

5.5K 614 93
                                    

Ku luangkan waktu untuk menyelesaikannya hari ini jadi besok gaada utang dan bisa belajar dengan tenang:)





BTW

HABEDE JIMEN!!!!!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
















Kilas balik saat Namjoon mendatangi Rain di rumah sakit ketika sedang menjaga Taehyung.

"Bagaimana?" tanya Rain pada Namjoon setibanya mereka di kantin rumah sakit.

"Aku berhasil menemukan data lengkap anak-anak dari panti sebelum insiden itu terjadi. Tapi, ada sesuatu yang mengganjal pikiranku, Hyung." Terang Namjoon.

Rain memang meminta Namjoon untuk memanggilnya "Hyung" di luar soal bisnis atau formalitas kerja. Toh, usia mereka tidak terlampau jauh dan posisi Namjoon juga bukan seseorang yang pantas menggagungkan Rain karena sejatinya mereka berada di posisi yang sama.

Sama-sama menjabat sebagai pemimpin tertinggi sebuah perusahaan yang saling menandatangani kontrak kerja sama. Mereka tidak berada dalam status pemimpin dan bawahan. Di dunia bisnis pun mereka tidak saling bersaing melainkan saling bekerja sama sebagai kolega. Pun selain urusan bisnis, Rain sudah menganggap Namjoon seperti adiknya sendiri sekaligus orang yang ia percaya. Begitupula dengan Namjoon yang menghormati Rain selayaknya seorang adik menghormati kakaknya.

"Lihatlah." Namjoon menyerahkan sebuah dokumen ke arah Rain. Pria paruh baya itu pun membaca dengan seksama apa yang tertulis disana.

"Jeonㅡ" Dahi Rain mengernyit.

Namjoon mengangguk. "Sama persis. Awalnya aku pikir hanya nama saja yang sama. Bisa jadi itu adalah dua orang yang berbeda. Tapi, tidak lagi saat kekasihku memberi kabar yang lumayan mengejutkan."

"Itu sebabnya kau bilang sesuatu mengganjal dipikiranmu setelah melihat dokumen ini?"

Lagi-lagi ia mengangguk. "Ingat saat aku menghubungimu untuk mengabari soal Taehyung yang terlibat perkelahian dengan preman?"

Kali ini Rain yang mengangguk. "Taehyung melakukan itu untuk menyelamatkan Jungkook yang nyaris meregang nyawa dibawah tinju mereka. Dari sanalah benang merahnya tercipta."

"Katakan saja langsung. Kau tahu aku benci berbelit-belit." Rain mulai kesal sendiri.

"Sabar, hyung. Aku saja masih kesulitan mencerna apa yang kudengar."

"Tskㅡ soal bisnis saja otakmu lancar."

"Akan kuberikan kau cermin setelah ini, hyung." Balas Namjoon yang mendapat tatapan sengit dari Rain.

"Baiklah. Ku persingkat saja. Pada intinya, Seokjin mengatakan padaku kalau mereka yang saat ini tengah mendekam di penjara itu adalah mantan pekerja di Sunny Orpahanage. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, salah satu diantara mereka, lebih tepatnya pemimpin mereka, dia adalah adik dari pemilik panti itu. Adik kandung, Jeon Hyunjae. Aku rasa kau tidak bodoh untuk melihat benang merah di dalamnya, hyung."

"Tunggu, bukankah itu hanya spekulasi saja. Maksudku, bisa saja mereka secara kebetulan, secara acak menemukan Jungkook lalu menghajarnya. Atau bisa saja Jungkook sudah terlebih dahulu memiliki masalah dengan merekaㅡ"

"Itu dia!! Alasan logis apalagi yang mendasari insiden itu selain mereka memang sejak awal sudah saling tahu satu sama lain!!" Rain tidak bisa menyangkal karena yang Namjoon katakan sama seperti yang melintas di kepalanya.

Save Me (Vkook FF) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang