Taehyung kembali dengan tangan kosong dan peluh membanjiri wajahnya. Ia telah berlari mengelilingi nyaris seluruh bagian sekolah, tapi alih-alih menemukan Jungkook ia justru hanya membuang waktu dan tenaganya sia-sia.
Ia tidak menemukan Jungkook.
Dimanapun.
Taehyung hanya ingin memperbaiki segalanya. Ia hanya ingin mengatakan bahwa ia peduli pada Jungkook. Namun, ia tidak pernah menyangka bahwa perkataannya akan berdampak sebegitu besar pada Jungkook hingga membuat pemuda tersebut nampak begitu tersakiti.
"Sial!!" Makinya pada kebodohannya sendiri. Ia menendang udara kosong.
Taehyung berjalan memasuki gedung olahraga. Ia sudah sangat terlambat untuk latihan dan sialnya ini adalah hari pertamanya. Jimin pasti akan memarahinya habis-habisan setelah ini. Apalagi tadi sebelum ia pergi mengejar Jungkook, ia sempat mengabaikan begitu saja peringatan Jimin yang mengajaknya untuk ke lapangan.
Taehyung membuka pintu menuju lapangan indoor. Beruntung hari ini latihan diadakan di dalam ruangan, jadi ia tidak perlu takut keringatnya mengucur tanpa henti setelah tadi berlarian mencari keberadaan Jungkook.
Ceklek
Seketika semua orang langsung menoleh ke arah pintu masuk. Menatap kedatangan Taehyung sekilas sebelum kembali pada kegiatan mereka masing-masing. Sementara itu Taehyung sedikit meringis ketika tahu dirinya sempat menjadi bahan perhatian. Apalagi mengingat bagian dalam gedung olahraga yang terlampau luas dan megah sehingga suara sekecil apapun akan langsung memantul dan menggema kencang ke seluruh bagian gedung.
PLAK
"Darimana kau, sialan!!" Itu Jimin yang langsung menghampiri Taehyung dan memukul kepalanya tanpa perasaan. Taehyung hanya mengaduh seraya memegangi kepalanya yang kini berdenyut akibat pukulan sang ketua.
"Tskㅡ maaf." Taehyung berucap santai.
Tanpa sadar, bola matanya berpendar memerhatikan satu persatu orang yang mengenakan seragam basket yang sama dengan miliknya meski terbagi menjadi dua warna yang berbeda yang menandakan anggota inti dan cadangan. Taehyung menyadari bahwa kebanyakan dari mereka tengah duduk berselonjor kaki di bangku pemain atau meminum sebotol air dingin yang tersedia di dalam kotak pendingin.
"Sana pemanasan. Setelah istirahat kita akan mulai kembali latihannya," Titah Jimin yang kembali memukul Taehyung kejam. Kali ini punggung pemuda itu yang menjadi sasaran. Jimin kelewat dongkol sehingga ia tidak memedulikan ringisan dan tatapan tajam Taehyung untuknya.
Ketika Taehyung hendak mengangkat kakinya untuk berlari, suara nyaring daun pintu kembali menjadi perhatian seisi gedung olahraga tersebut, tidak terkecuali Taehyung yang turut mengalihkan pandangan ke arah belakang. Diikuti Jimin yang sedikit menggeser tubuhnya agar tidak terhalang oleh Taehyung.
Tidak berselang lama, munculah seorang pemuda berwajah blasteran dengan pakaian bebas dan dirasa asing bagi seluruh pemain basket yang berada disana. Pemuda itu berjalan masuk dengan santainya. Tidak mengindahkan sama sekali tatapan aneh dari segelintir orang yang tengah menggunakan gedung olahraga. Pemuda tersebut kemudian sedikit menggeser tubuhnya seperti membuka jalan. Ia menahan satu sisi pintu agar tetap terbuka dengan tubuhnya layaknya tengah menunggu seseorang untuk berjalan mendahului.
Dan benar saja, pemuda lainnya yang mengenakan kaus basket dengan warna yang sama seperti Taehyung dan Jimin muncul dari arah yang sama seperti pemuda sebelumnya. Pemuda itu tidak lebih tinggi dari pemuda yang menahan pintu dan membiarkannya berjalan masuk terlebih dahulu.
Ketika rasa penasaran orang-orang disana tidak lagi cukup untuk menaruh pandang pada sepasang pemuda yang baru saja tiba itu, mereka semua kembali pada kegiatannya masing-masing. Berlagak seolah tidak terjadi apa-apa dan tidak mau tahu soal siapapun yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (Vkook FF) #Wattys2019
Fanfiction"Aku tidak membutuhkan siapapun termasuk dirimu." - Jeon Jungkook "Semakin lama aku melihatnya, semakin ingin aku mendekap tubuhnya." - Kim Taehyung Yaoi BoyXBoy NamjaXNamja Vkook Taekook Bangtan ZoopApp