Dia Penyebabnya

4K 524 63
                                    

Terlalu bersemangat untuk kembali sampai malas untuk mengecek ulang typo ehehehehee

Kangen?

Oh iya
Makasih buat kalian yang membantu milih dua pilihan alur di chap sebelumnya

Pilihan di chap sebelum nya itu sebenernya buat penentuan siapa yang bakal dibuka lukanya dan menderita lebih dulu:)

Hasilnya...

Ya, nanti keliatan lah dari chap ini:)






Libur libur libur mantap jiwaaa 🎶🎵🎶🎵












.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
















"Hanya sesaat, tapi aku sempat merasa bahagia di dekatnya."



Flashback On

"Kelinci kecil!!!"

Seorang anak laki-laki dengan senyuman kotak diikuti wajah antusiasnya berlari ke arah sebuah pohon besar. Suaranya yang lantang menggema hampir ke seluruh wilayah taman yang terbuka.

"Kelinci kecil!!!" Lagi, anak itu berteriak. Mungkin, lebih tepatnya memanggil.

"Kenapa kau mengabaikan panggilanku, kelinci kecil?" Ia berucap segera setelah berpijak tepat di bawah bayangan pohon tersebut.

"Aku bukan kelinci."

Anak itu tertawa mendengar balasan anak laki-laki lain yang dipanggilnya dengan sebutan kelinci kecil. Tanpa menghiraukan tatapan kesal dari lawan bicaranya, anak itu duduk disamping 'kelinci kecil' nya.

"Tapi, bagiku kau seperti kelinci. Lihat gigi dan tubuh kecilmu ini, panggilan itu sangat cocok untukmu."

Anak itu ㅡJungkook kecil merengut dengan pipinya yang dikembungkan.

"Aku bukan kelinci." Katanya lagi. Kali ini terdengar seperti merajuk.

"Kau malah terlihat semakin mirip kelinci sekarang." Anak laki-laki itu tidak hentinya menertawakan Jungkook kecil yang menurutnya sangat lucu apabila sedang kesal atau marah. Tubuhnya kecil, lebih kecil darinya yang berada di usia yang sama. Akan tetapi, pipinya berbentuk bulat sempurna dengan rona merah menghiasi. Belum lagi dua gigi kelincinya yang mengintip malu-malu. Panggilan kelinci kecil itu memang dirasa sangat cocok untuk Jungkook kecil.

"Eyy, kau merajuk padaku, kelinci kecil?" Anak laki-laki itu mencolek dagu Jungkook kecil main-main sementara korbannya sendiri membuang muka. Masih dengan pipi yang sengaja dikembungkan.

"Ah~ sayang sekali kelinci kecil ini mengabaikanku. Padahal aku kemari untuk mengajaknya membaca buku cerita baru. Yasudahlah, kalau begitu lebih baik aku pergi saja membaca buku ini sendiri."

Jelas sekali anak laki-laki itu hanya berusaha menggoda. Ia tidak mungkin benar-benar pergi. Akan tetapi, tepat ketika anak itu hendak bangkit dari duduknya, Jungkook kecil kemudian menoleh dan menarik ujung baju si anak laki-laki dengan tangan mungilnya.

"Mau baca buku baru." Cicit Jungkook kecil. Anak laki-laki itu lantas terkekeh gemas.

"Jangan tinggalkan aku."

Begitulah kalimat tersirat yang anak laki-laki itu tangkap dari ucapan Jungkook kecil. Tanpa pikir panjang, anak itu pun kembali pada posisi sebelumnya. Duduk berselonjor kaki kemudian memangku sebuah buku tipis dengan sampul yang berhiaskan warna-warni yang disukai anak-anak.

Save Me (Vkook FF) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang