Perubahan

4.8K 490 56
                                    

Bentar, ngebacod dulu


ASDGFHJKL TAEKOOK ASDHFJKLSBFUEHWMDKSBFJWNWNDMFKDKEMFNFIFNKF

Your love your love your love 🔉🔉

Belum puas, tapi

Yauda la ")












.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






















"Jadi... Kau bekerja disini?"

Jungkook mengangguk mengiyakan pertanyaan Charlie. Lantas, pemuda berdarah campuran itu mengedarkan pandangan ke sekeliling.

Berbeda dengan Charlie yang tampak tertarik, Taehyung yang duduk di sebelah Jungkook justru mendengus kesal. Ia melipat tangan di depan dada dengan punggung bersandar di kepala kursi. Sejak kedatangan mereka kemari, mata elangnya tidak pernah teralih dari sosok Charlie.

Hal itu sudah berlangsung sejak kemunculan Charlie secara tiba-tiba di ruang ganti. Tepat ketika Taehyung dan Jungkook akan pulang bersama. Awalnya, Taehyung tidak ingin ambil pusing. Pikirnya, pemuda itu muncul hanya untuk memberikan sapaan ringan mengingat ia juga sudah cukup lama tidak melihat batang hidung sang pemuda. Ia juga berniat menyampaikan ucapan terimakasih atas jasa Charlie yang menepati janjinya dengan baik untuk terus berada di sisi Jungkook selama ia bertanding waktu itu. Akan tetapi, niat baiknya total lenyap begitu tahu Charlie menemui Jungkook untuk mengajaknya pulang bersama. Taehyung bahkan baru tahu kalau arah rumah mereka ternyata sama. Berbanding terbalik dengannya yang harus memutar arah jika ingin sampai di apartemen Taehyung.

Fakta itu, tentu membuat Taehyung kesal setengah mati.

Apalagi, begitu Jungkook tidak menolak sama sekali. Pemuda bergigi kelinci itu justru menawarkan diri untuk menghabiskan waktu terlebih dahulu di suatu tempat sekaligus mentraktir Charlie sebagai ungkapan terimakasih karena Charlie telah banyak membantunya dulu.

Parahnya, Jungkook mengajak Charlie ke kafe milik Seokjin dimana hanya Taehyung seorang-lah yang tahu soal tempat ituㅡ tempat Jungkook bekerja. Jungkook beralasan hanya kafe itu yang ia tahu memiliki tempat yang nyaman untuk sekedar menghabiskan waktu sambil mengobrol santai. Dan lagi, pemuda itu berkata ia memiliki sedikit urusan disini. Akan tetapi, tetap saja. Taehyung tidak bisa menerima semua perubahan ini begitu saja.

Ia tidak habis pikir.

Bagaimana seorang Jeon Jungkook bisa berubah sebegitu drastis?

Haruskah ia senang? Atau justru merasa terancam?

"Aku bilang ingin mentraktirmu, tapi aku benar-benar lupa kalau disini hanya menyajikan minuman sejenis kopi dan makanan ringan."

"Ahㅡ tidak masalah. Jangan khawatir. Aku rasa, dengan menghabiskan waktu disini bersamamu saja itu sudah lebih dari cukup."

Taehyung nyaris tersedak padahal mereka bahkan belum memesan apapun.

Apa ia tidak salah dengar? Apa Charlie baru saja berniat menggoda Jungkook?

"Biar aku yang mengambil pesanannya. Kalian mau pesan apa?"

"Apapun yang kau rekomendasikan, aku rasa." Kata Charlie kemudian Jungkook berganti menoleh ke arah Taehyung.

"Seperti biasa saja." Ketus Taehyung. Matanya bahkan enggan menatap balik Jungkook.

Dengan begitu, Jungkook pun beranjak menuju meja pesanan. Sedikit jengkel sebenarnya dengan tingkah Taehyung, tetapi ia sedang tidak ingin berdebat dengan pemuda bodoh itu.

Save Me (Vkook FF) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang