Lampu ruangan menyala hijau menandakan tengah dilakukan tindakan medis berupa operasi di dalamnya.
Sementara itu, di lorong yang sama, terlihat seorang pemuda dengan pakaian robek sana-sini serta beberapa bercak darah di sekujur tubuh tengah duduk seraya memeluk kedua lututnya erat. Tidak peduli meski beberapa bagian tubuhnya menderita luka yang masih mengeluarkan darah segar. Bau amis jelas menguar kuat, tapi pemuda itu nampak tidak peduli sama sekali. Ia malah semakin mengeratkan pelukan pada lutut sembari merapalkan ribuan doa demi seseorang yang tengah ditangani di dalam sana.
Total dua jam lamanya pemuda itu tidak berkutik sama sekali dari posisinya.
"Aku mohon.... Jungkook." rapalnya lirih.
"Taehyung!!!"
Taehyung sontak mendongak. Mendapati beberapa orang yang dikenalnya berlari panik ke arahnya. Namjoon menjadi orang pertama yang berlutut di depannya. Sementara Seokjin dan Hoseok menyusul beberapa detik kemudian.
"Taehyung, kau baikㅡ"
"Jungkook, Hyung.... Jungkook..."
Namjoon lantas memeluk pemuda yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri tersebut. Ia tidak kuasa melihat Taehyung dengan kondisinya yang amat kacau. Wajah yang biasa dihiasi senyuman kotak itu kini berganti dengan getaran hebat di bibir serta mata memerah dengan linangan air mata yang tak kunjung berhenti. Taehyung tak ubahnya seperti seorang anak yang kehilangan pijakannya. Bahkan dengan kondisi tubuhnya yang dihiasi bekas membiru dan darah segar merembes dari seragam sekolahnya, Namjoon jelas tahu Taehyung menangis bukan karena merasakan sakit akibat luka yang dideritanya.
Namjoon amat mengenal Taehyung.
Ia tahu seberapa bencinya Taehyung pada hal-hal berbau rumah sakit. Ia tahu bagaimana trauma yang sempat di alami Taehyung dulu karena bagi Taehyung, rumah sakit adalah tempat paling mengerikan sepanjang hidupnya.
Tempat dimana semua yang disayangi pemuda itu direnggut begitu saja darinya.
Maka, Namjoon jelas tahu seberapa hancurnya Taehyung saat ini.
"Jungkook.... Selamatkan Jungkook, Hyung..." Taehyung terus bergumam lirih dalam pelukan Namjoon membuat pria yang lebih tua itu semakin mengeratkan pelukannya. Namjoon dapat merasakan bahu pemuda itu bergetar hebat.
"Semua akan baik-baik saja. Dia akan baik-baik saja, Taehyung. Percaya padaku."
.
.
.
.
.
.
.
.
.CTAK
CTAK
CTAK
"Akh!!! Ampunㅡ AKH!!
"Ampun... Hiks... Maafkan akuㅡ AKH!! Maafkan aku."
"BOCAH KURANG AJAR!!! SIAPA YANG MENYURUHMU PULANG DENGAN TANGAN KOSONG, HUH!!! ANAK TIDAK TAHU DIUNTUNG!!"
CTAK
CTAK
"AKHㅡ Ampun hiks... Ampuni aku akh!! Kumohon maafkaㅡ AKH!!"
"RASAKAN INI!!! KAU HARUS MENERIMA AKIBAT DARI KESALAHANMU. RASAKAN!!! DASAR BOCAH KEPARAT!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."A-ampun... Hiks... Sakit am-ampun... Hiks"
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (Vkook FF) #Wattys2019
Fanfiction"Aku tidak membutuhkan siapapun termasuk dirimu." - Jeon Jungkook "Semakin lama aku melihatnya, semakin ingin aku mendekap tubuhnya." - Kim Taehyung Yaoi BoyXBoy NamjaXNamja Vkook Taekook Bangtan ZoopApp