Begitu mengetahui Seokjin adalah pemilik kafe tersebut, rasa penasarannya pada sosok Jungkook seolah menemui titik terang.
Jika seokjin adalah pemilik kafe, maka seharusnya ia tahu seperti apa sosok semua pegawainya kan?
Bahkan Seokjin saja dapat mengingat siapa saja pelanggan setianya. Harusnya itu juga berlaku untuk bawahannya sendiri.
Begitu pikir Taehyung.
"Ahㅡ iya, aku memang baru pertama kali datang kemari." Jujur Taehyung. Masih dengan aksen sopan pada yang lebih tua.
"Begitu? Kalau begitu sebagai pelanggan baru, boleh aku meminta pendapatmu soal kesan pertama ketika mengunjungi kafeku?" Seokjin terlihat bersemangat menanyakan pendapat pelanggan barunya tersebut.
"Eiyㅡ aku jauh-jauh berkunjung kemari hanya untuk kau abaikan seperti ini? Tahu begitu aku langsung pulang saja tadi."
Ohㅡ rupanya Tuan Kim kita yang lain nampak merajuk begitu melihat sang kekasih total mengabaikan kehadirannya. Padahal Namjoon sudah merelakan waktu istirahatnya hanya untuk melepas rindu pada sang kekasih yang selalu sibuk mengurus kafe.
"Aish, Kim. Jangan memulai. Dasar bayi besar." Seokjin tertawa sendiri begitu melihat kekasih tercintanya melipat tangan di depan dada. Lucu sekali. Apalagi mengingat wajah Namjoon yang selalu terlihat serius dan tidak ada kesan lucunya sama sekali.
Jarang-jarang Seokjin mendapati kekasihnya merajuk seperti anak kecil.
Sungguh menggemaskan.
Taehyung berdeham yang kemudian menghentikan kegiatan sepasang kekasih tersebut.
"Jadi, ehmㅡ" Taehyung melirik ke arah Seokjin. Bingung ingin memberikan panggilan seperti apa pada pria yang baru dikenalnya tersebut.
"Hyung. Panggil saja aku Seokjin-hyung."
"Uhㅡ Seokjin-hyung, jadi kau pemilik kafe ini?" Seokjin mengangguk sebagai jawaban.
"Boleh akuㅡ ehm... Bertanya sesuatu?" Taehyung kembali bertanya dengan ragu.
"Tentu saja." Jawab Seokjin yakin.
"Bagaimana aku harus memulainya ya, ehmㅡ ituㅡ"
Seokjin dan Namjoon mengikuti arah telunjuk Taehyung yang mengarah ke meja pesanan.
"Ada apa? Kau mau memesan minuman lagi? Pesanlah sepuasmu. Biar aku yang bayarkan." Kali ini Namjoon yang bersuara.
"Tidak, bukan itu." Bantah Taehyung dengan kedua tangan melambai di depan dada. Lantas Seokjin dan Namjoon saling berpandangan satu sama lain. Mereka tidak paham dengan apa yang ingin dibicarakan Taehyung.
"Ituㅡ pemuda yang disana itu.." Taehyung kembali menunjukkan satu jarinya ke arah meja pesanan dimana Jungkook berdiri tegap disana dengan wajah tak berekspresi.
"A-apa dia bekerja disini?"
Sejenak Taehyung merutuki kebodohannya sendiri yang malah melontarkan pertanyaan retorik. Jelas, Jungkook bekerja disini. Kalau tidak, untuk apa pemuda itu memakai seragam pelayam dan berdiri dibelakang meja pesanan?
Bodoh.
Baik Seokjin maupun Namjoon sama-sama mengangkat alisnya curiga. Mereka saling bertatapan sebelum sebuah seringaian jahil tercetak di wajah keduanya.
"Woah!! Kim Taehyung. Ada apa denganmu, huh? Baru pertama kali aku melihatmu sebegitu penasarannya dengan orang lain." Goda Namjoon disertai dengan siulannya yang terdengar begitu menyebalkan di telinga Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (Vkook FF) #Wattys2019
Fanfiction"Aku tidak membutuhkan siapapun termasuk dirimu." - Jeon Jungkook "Semakin lama aku melihatnya, semakin ingin aku mendekap tubuhnya." - Kim Taehyung Yaoi BoyXBoy NamjaXNamja Vkook Taekook Bangtan ZoopApp