Kim Taehyung
Jika ada kata lain yang dapat menggambarkan kata "sangat beruntung" mungkin itulah Kim Taehyung.
Tujuh tahun hidup di negeri Paman Sam tidak lantas membuat Taehyung melupakan tanah kelahirannya, negeri asalnya, Korea Selatan.
Di umurnya yang menginjak angka delapan belas, Taehyung memutuskan untuk pulang ke negara asalnya dan melanjutkan pendidikan disana. Sempat mendapat larangan dari kedua orang tua karena mereka tidak dapat pergi meninggalkan pekerjaan mereka di Amerika sementara anak semata wayangnya meminta dikirim pulang ke negara asal.
Namun, Taehyung berhasil meyakinkan kedua orang tuanya dan mendapatkan izin. Meskipun dengan beberapa syarat yang mesti disanggupinya seperti wajib menelepon sekali setiap hari.
Bermodal koper dan ingatan lama mengenai tanah kelahirannya, Taehyung terbang seorang diri. Menolak tawaran sang ayah yang berniat menyuruh beberapa bawahannya menjadi pengawal pribadi selama di Korea.
Ia hanya tidak ingin terus bergantung kepada kedua orang tuanya.
Taehyung ingin mencoba memulai kehidupan barunya seorang diri.
Bukan sebagai Taehyung, pewaris utama Kim Corp. Melainkan sebagai dirinya sendiri, Kim Taehyung.
Di hari kedua, Taehyung sudah harus menjalani kehidupan normalnya sebagai seorang murid Sekolah Menengah Atas. Menjadi siswa pindahan di pertengahan semester akhir tahun ketiga.
Tidak sulit baginya untuk beradaptasi mengingat dirinya memang mempunyai pembawaan sifat yang mengalir seperti air. Taehyung adalah tipe orang yang cocok dalam berbagai situasi. Ia dapat dengan mudah beradaptasi dan menyatu dengan lingkungan barunya.
Taehyung itu ramah dan senang sekali bergurau. Ditambah senyuman kotak khas yang selalu menghiasi wajahnya. Hal itu membuat dirinya cepat mendapatkan beberapa teman baru bahkan dihari pertamanya bersekolah.
Wajahnya yang tampan dengan hidung mancung sempurna, mata hitam tajam, bibir tipis, dan rahang tegasnya membuat Taehyung lantas menjadi perbincangan hangat satu sekolah. Tidak ada yang tidak mengetahui dirinya.
Dalam sekejap, Taehyung menjadi tenar di minggu pertamanya.
Namun, dari sekian banyak orang yang mengagumi dirinya, ada satu orang yang selalu membuatnya penasaran.
Dibalik para siswa yang akan selalu menyebut nama dan menaruh perhatian penuh padanya, ada seorang siswa yang justru bertingkah sebaliknya. Terlihat tak acuh dan mengasingkan diri.
Taehyung selalu memerhatikan sosok itu. Duduk seorang diri di deretan kursi paling belakang di bagian ujung kelas. Namun, tidak pernah satu kali pun Taehyung melihat sosok itu memandangnya balik atau setidaknya menampilkan raut wajah tertarik.
Tidak sama sekali.
Sosok itu seolah menciptakan sebuah dinding penghalang. Begitupula dengan orang-orang yang berada disekitarnya.
Ia pernah sekali bertanya pada teman sebangkunya, Park Jimin, mengenai sosok itu. "Dia memang seperti itu. Abaikan saja." Begitu jawabnya.
Tiga bulan berlalu dan selama itu pula Taehyung tidak pernah menarik matanya dari sosok itu. Entah sihir apa yang diarahkan padanya, tapi ia terus merasa seperti ada sesuatu ikatan kuat antara dirinya dan sosok itu. Membuat ia beberapa kali ingin menghampiri dan mengajaknya berbicara.
Katakanlah Taehyung terlalu peka. Terkadang ia merasa sosok itu seperti berteriak meminta tolong padanya. Mengatakan dengan lantang bahwa ia merasa kesepian, bahwa ia tidak ingin sendirian. Namun, di lain waktu, semua itu akan lenyap dan digantikan tatapan kosong seolah sosok itu tidak lain hanyalah sebuah boneka mainan berwujud manusia cantik.
Iya, cantik.
Taehyung tidak bodoh untuk tidak menyadari seberapa kerasnya sosok itu berusaha menjauhkan diri dari orang-orang disekitarnya. Pun semua diperburuk dengan orang-orang di kelas yang memang memilih tak acuh pada kehadiran sosok itu.
Jika ia mempunyai kesempatan, ingin sekali rasanya Taehyung berlari ke arahnya lalu mendekapnya seraya berkata, "Aku disini. Kau tidak akan kesepian lagi." Namun, ia tak pernah bisa melakukannya. Entah karena takut kehadirannya dapat mengganggu dan membuatnya tidak nyaman atau karena ia takut sosok itu malah justru akan semakin menjauh dan tenggelam dalam kesendiriannya.
Satu hal yang pasti, melihat sosok itu, selalu membuat hatinya terasa sakit.
TBC
Ini prolog versi Taehyung hehe
Vommentnya sayy
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (Vkook FF) #Wattys2019
Fanfic"Aku tidak membutuhkan siapapun termasuk dirimu." - Jeon Jungkook "Semakin lama aku melihatnya, semakin ingin aku mendekap tubuhnya." - Kim Taehyung Yaoi BoyXBoy NamjaXNamja Vkook Taekook Bangtan ZoopApp