Pertemuan

6K 599 65
                                    

Jungkook baru akan menginjakkan kaki di dalam perpustakaan ketika seorang pemuda berseragam persis seperti dirinya menghambur ke dalam pelukannya. Atau lebih tepatnya, pemuda itu yang memeluk tubuh Jungkookㅡ dari belakang. Beruntung tubuh Jungkook tidak sampai terjungkal akibat tubrukan yang begitu mendadak tersebut.

"Yak!! Hilang kemana kau seharian kemarin, hah? Kau membuatku khawatir, tahu."

Untuk beberapa saat, Jungkook terlihat seperti tengah memproses ingatannya kembali soal siapa sosok yang tiba-tiba datang padanya tersebut. Sudah begitu, bertingkah seolah-olah mereka adalah teman dekat sehingga skinship nampak wajar diantara keduanya.

Tidak tahu saja interaksi keduanya berhasil menjadi tontonan mencolok di penjuru lorong perpustakaan juga bagian dalam perpustakaan sendiri yang kini diisi beberapa siswa karena memang hari ini tidak akan ada jam pelajaran seharian penuh. Jadi, jangan heran kalau ada banyak siswa yang berkeliaran sekarang.

"Kenapa kau diam saja?" Sangsi pemuda itu.

"Kau tidak mengingatku? Astaga. Ini aku Charlie. Charlie puth, kau ingat. Aku yang merawatmu saat kau pingsan waktu itu."

Begitu nama itu lolos dari bibir Charlie, Jungkook lantas mengernyit tidak suka bersamaan dengan dirinya yang meloloskan diri dari hadangan Charlie. Kemudian ia berjalan tak acuh ke dalam perpustakaan. Meninggalkan Charlie yang hanya mampu membuang napas kasar.

Namun, tidak menyerah sampai disitu. Charlie pun memutuskan untuk mengekori Jungkook ke dalam perpustakaan. Mengabaikan satu peraturan penting ketika berada di dalam perpustakaan untuk menjaga ketenangan.

Entah sadar atau tidak, keduanya berhasil mengambil alih perhatian seisi ruangan. Apalagi sosok Charlie dengan penampilannya yang terlihat begitu kontras diantara siswa keturunan Asia lainnya.

"Hey, apa kau sudah sehat? Tubuhmu baik-baik saja? Apa kau istirahat dengan cukup kemarin?" suaranya memang sedikit berbisik, tapi tetap bagi Jungkook suara Charlie itu mengganggu.

Satu hal yang paling dibenci Jungkook adalah ketika pemuda asing itu terus-menerus mengajaknya berbicara meskipun ia tidak menanggapinya sama sekali.

Entah seberapa besar kesabaran yang dimiliki Charlie hingga ia mampu menghadapi sikap masa bodoh Jungkook.

Jungkook masih enggan menanggapi. Ia memilih duduk di salah satu kursi yang berada di ujung dekat jendela, mengeluarkan sepasang earphone kemudian membuka buku pelajaran. Sebenarnya earphone yang dimilikinya tidak tersambung kemanapun. Ia hanya ingin memberikan gertakan pada Charlie agar tidak lagi mengganggunyaㅡ setidaknya untuk hari ini.

Akan tetapi, bukan Charlie namanya kalau menyerah begitu saja.

Charlie malah terlihat semakin gencar mendekatiㅡ menggangguㅡ Jungkook. Buktinya, pemuda tersebut turut mengambil tempat di sebelah Jungkook dan membaringkan kepala di atas meja. Secara tidak langsung, keberadaan wajah menyebalkan Charlie masuk ke dalam jarak pandang Jungkook.

Jika saja ia tidak berada di perpustakaan, sudah pasti Jungkook akan serta merta berteriak untuk mengusir keberadaan makhluk menyebalkan di sampingnya itu.

Rasa-rasanya, pergi ke perpustakaan untuk menghindari Taehyung malah membawa kesialan lain dengan kemunculan Charlie sekarang.

"Apa kau selalu menghabiskan waktu disini? Untuk belajar?"

Jungkook masih bungkam. Hanya sedikit bergerak itupun untuk membalik lembar buku yang dibacanya.

"Kalau itu aku, baru lima menit disini, aku pasti sudah langsung terlelap." Rasa-rasanya seperti Charlie adalah seorang pasien sakit jiwa yang bertanya kemudian menjawab dan tertawa atas responnya sendiri.

Save Me (Vkook FF) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang