Moment - 06.

4.1K 373 15
                                    

Happy Reading💕

"Phi pakai saja" balas Perth, terpaksa ia yang memakaikan jaket itu pada Saint, termasuk masker dan topinya saat Saint tidak bereaksi sama sekali.

"Ei, mau kemana memang?" Tanya Title.

"Mau nyari makan, lapar" balas Perth seadanya. Kini giliran Perth yang memakai jaket, masker dan topi pada dirinya.

"Dimana?"  Tanya Mark yang sedari tadi diam.

Wajah Perth mengeras, ia masih kesal pada Mark, "Bukan urusanmu" balasnya dingin tanpa melihat Mark, ia menarik tangan Saint.

"Aku pergi dulu Phi" pamit Perth pada manajer dan para Phinya, Saint melambaikan tangannya, ia tidak sempat mengucapkan sepatah katapun karena tarikan Perth.

Setelah kepergian Perth dan Saint, semua orang menatap Mark bertanya, Perth anak yang sopan tapi kenapa tadi ia tidak memanggil Mark dengan sebutan Phi bahkan melihat Mark saja tidak.

"Kenapa melihat ku?" Tanya Mark yang risih menjadi pusat perhatian

"Kalian bertengkar?" Tanya P'Big.

Mark hanya melambaikan tangannya lalu pergi untuk ganti baju, sementara yang lain mencoba mengerti.

Perth dan Saint melewati pintu belakang Mall tersebut dimana sudah ada supir ayah Perth yang menunggu mereka dengan motor kesayangan Perth disampingnya.

"Ini kuncinya Tuan" ucap supir Ayah Perth tersebut memberikan kunci pada Perth.

"Iya, terima kasih Pak" ucap Perth menerima kunci tersebut dengan Saint yang masih digenggaman tangannya.

Setelah itu supir Ayah Perth pamit undur diri dari hadapan Perth dan Saint, Perth mengangguk lalu mengucapkan hati-hati begitupun dengan Saint dan jangan lupakan senyum si manis Saint.

Perth memakaikan helm pada Saint lalu naik kemotornya, kini giliran Perth yang memakai helmnya lalu membantu Saint naik ke motornya.

"Pegang yang erat Phi, nanti kamu jatuh" ucap Perth membawa kedua tangan Saint untuk memeluk pinggangnya, Saint menurut dibalik helm wajahnya sudah merah karena perilaku manis Perth.

"Aku ditelpon P'Chen, dia nanya apa Phi bersamaku atau tidak, aku jawab iya, terus P'Chen bilang kalo para manajer mu sedang makan ditempat makan dekat sini" jelas Perth diperjalanan.

"Aku menipu P'Chen untuk bertemu dengan mu"

Perth terkekeh, "Aku tau, aku tidak akan membelamu saat dimarahi nanti"

Saint memukul dada Perth pelan, "Kalau begitu turunkan aku disini, biar aku pulang saja"

"Hahaha jangan marah begitu, kan aku akan membelikan mu es krim"

Saint memutar bola matanya dibalik helm, "Yayaya, tapi kamu harus memberi ku double na"

"Tidak, kamu akan terkena flu kalo makan banyak es krim dimalam hari"

Saint mendengus, "Dasar bocah pelit" gerutu Saint.

"Aku masih bisa mendengar makian mu Phi, mau dihukum hm?"

Mendengar kata hukuman, Saint berbidik ngeri, ia jadi teringat peran Pete yang ia mainkan dulu.

"Tidak, Perth adalah anak yang manis, sampai membuat aku kesal" ucap Saint memperhalus perkataanya tadi.

Perth hanya terkekeh, senang membuat Phinya kesal.

Lalu pemuda itu mengeratkan pelukan Saint dipinggangnya karena pemuda itu akan menaikan kecepatan motornya.

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang