Moment - 18.

3.1K 331 110
                                    

Happy Reading💘

Perth menatap Saint yang duduk cukup jauh dari ranjangnya.

Ia sudah gemas ingin memeluk kekasihnya itu sejak Saint memasuki ruang rawatnya.

Tapi sayang untuk saat ini ia tidak bisa bersentuhan dengan kekasihnya itu, karena takutnya pernyakitnya menular ke Saint.

"Ugh, aku kesal sekali" keluh Perth menghempaskan tubuhnya diatas ranjang.

Saint mengacuhkan Perth, ia lebih memilih memainkan ponselnya.

"Makanya jangan keras kepala kalau dibilangin, terima saja nasibmu sekarang" nasehat P'Nan.

Perth mendengus, dikamar rawatnya hanya ada dirinya, Saint dan P'Nan. Sementara Mae, P'Big dan P'Chen diluar.

"Saint, aku keluar dulu. Bosan melihat kalian berdua" ucap P'Nan.

"Kenapa tidak dari tadi" balas Perth.

"Hei bocah, urus dulu sakit mu itu" maki P'Nan lalu keluar dari kamar rawat Perth.

Perth kembali mendengus, ia kesal.

"Perth jangan digaruk" Saint beranjak dari duduknya menarik tangan Perth yang tengah menggaruk tangannya yang lain.

"Gatal Phi"

"Iya, tapi jangan digaruk nanti berbekas" ucap Saint.

"Yasudah, Phi duduk lagi sana. Aku tidak mau Phi juga ikutan sakit" ucap Perth.

Saint menurut, tangannya mengambil boneka bebek yang ia titip pada Plan dan Title kemaren lalu meletakkannya disamping Perth.

"Tidak mau" ucap Perth meletakan boneka itu dikakinya.

Saint mengehela nafasnya, menghadapi Perth yang sakit itu harus butuh kesabaran tingkat tinggi.

"Lalu mau apa?" Tanya Saint.

"Mau Phiiii" ucap Perth duduk dari tidurnya lalu merentangkan tangannya pada Saint.

"Tadi katanya tidak mau dekat-dekat, sekarang malah minta peluk"

Tangan Perth seketika turun lalu kembali merebahkan dirinya.

"Aku ingin sembuh" keluhnya.

"Makanya jangan keras kepala"

"Aih Phi sama saja, cerewet"

TUKK.

"Ah.." Perth mengelus keningnya yang disentil Saint.

"Kamu bilang cerewet?aku cerewet saja kamu tidak mendengar, aku sudah bilang untuk mengatur jadwal mu, tapi kamu mengambil semua pekerjaan yang datang padamu, mulutku sampai berbusa mengingatkan mu, lihat sekarang apa yang terjadi, dan kamu masih bilang aku cerewet. Aku sudah cukup sabar untuk tidak memaki mu Perth. Lihat keadaan mu sekarang, kamu kira aku juga tidak tersiksa melihat mu seperti ini, bahkan aku tidak bisa memelukmu, sekarang terserah kamu. Aku lelah" omel Saint lalu mengehempaskan tubuhnya disofa samping ranjang Perth.

Perth menelan ludahnya mendengar omelan Saint yang panjang kali lebar itu. Phi nya sedang datang bulan apa?eh tapi Saint itu laki-laki.

"Aku janji akan sembuh secepatnya Phi" lirih Perth pelan.

"Bagus" ucap Saint.

Saint kembali berdiri, menarik selimut Perth lalu mengelus rambutnya, "Sekarang tidur supaya besok bisa pulang"

Perth menurut dari pada Saint mengomel lagi.

💘💘💘

"Aku mau pulang Mae" rengek Perth diatas ranjangnya.

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang