Moment - 14.

3.1K 316 35
                                    

Happy Reading❣️

Perth sedari tadi tidak hentinya melirik Saint yang sibuk dengan ponselnya.

Perlahan ia merangkak mendekati Saint, "Phi~" ucap Perth mencolek pinggang Saint yang masih mengacuhkannya.

"Sudah dong marahnya" ucap Perth setelah tangannya kembali ditepis Saint.

Saint membalikan badannya memunggungi Perth.

Perth berjalan memutari Saint lalu menangkup kedua pipinya menatap Saint yang masih menyibukkan dirinya dengan ponsel pemuda itu.

"Phi krab~" ucap Perth dengan kedua tangannya yang masih menangkup pipinya.

"Perth Saint ayo kita latihan dulu" panggil P'New.

Saint berdiri terlebih dahulu, Perth mengikutinya dengan langkah gontai.

P'New mengarahkan Perth dan Saint untuk berpegang tangan, Perth menatap Saint tapi yang ditatap malah memalingkan wajahnya.

"Ck, carilah kamar dan urus urusan kalian dulu" ucap P'New yang menyadari tingkah Perth dan Saint.

Perth menarik Saint, sedari tadi ia mencoba menanggapi sikap kekanakan Phinya ini, tapi malah dibiarkan malah semakin melunjak, bahkan P'New tahu mereka ada masalah.

Perth membawa Saint keruang kosong yang tidak terpakai, lalu mengurung Saint dengan kedua tangannya didinding,

"Apa mau mu?" ucap Perth dengan mata tajamnya, kalo kalian mau tahu raut wajah Perth saat ini cukup bayangkan Ae yang sedang marah.

Saint menatap Perth kesal, lalu mendorong dada Perth agar ia bisa keluar dari kungkungan pria itu, tapi Perth tidak bergerak sedikit pun saat didorong, kadang seseorang menjadi kuat saat marah.

"Berhentilah bersikap kekanakan seperti ini" ucap Perth lagi.

"Aku tidak anak-anak" balas Saint tidak mau kalah.

"Lalu apalagi kalo bukan anak-anak?kamu cemburu karena aku tertawa bersama P'Earth"

"Aku tidak cemburu"

"Cemburu"

"Mai"

"Iya"

"Tidak"

Gemas Perth pun mengecup bibir ranum Saint, tidak melumatnya tapi menggigitnya saking gemasnya melihat Phinya ini.

"Yasudah kalo begitu, aku akan latihan bersama P'Mark saja" ucap Perth melepaskan kungkungannya lalu memasukan kedua tangannya disaku celana dan berjalan santai sambil tersenyum jahil.

Saint menarik Perth kuat, "Akan aku potong junior mu kalo kamu sampai selingkuh didepanku, Ai Perth kekasih sialan" ucap Saint kesal.

"Hahahahahahaha" Perth memegangi perutnya yang sakit karena tertawa berlebihan.

Saint mendengus melihat Perth tertawa lalu meninju dada Perth pelan.

"Imutnya" ucap Perth mendorong Saint kedinding lalu mengecup semua bagian wajah Saint sampai memerah, bahkan ia menggigit pipi merah Saint.

Perth mengangkat kedua kaki Saint melingkari pinggangnya, "Maafkan aku na, aku hanya bercanda" ucapnya mengecup mata kanan Saint.

Saint memukul dada Perth, "Bercanda mu tidak lucu"

"Iya iya, maaf na~" ucap Perth lagi mengecup mata kiri Saint.

"Aku tidak suka"

"Iya" balas Perth mengecup bibir Saint, hanya mengecupnya karena setelah ini mereka harus latihan takutnya Perth khilaf.

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang