Moment - 08.

3.7K 380 67
                                    

Happy Reading♥️

"Bagaimana gigimu?" Tanya P'Big, kini mereka Perth, Plan, Mark, Gun, Title, dan Earth sedang menghadiri suatu acara yang mengundang mereka sebagai bintang tamu.

Perth dari tadi meringis memegang mulutnya, P'Big sudah memberinya obat tapi Perth masih meringis, oleh karena itu P'Big kembali bertanya, Perth tidak menjawab ia hanya bergumam pelan sembari sibuk dengan ponselnya.

Semenjak Saint pergi dan giginya sakit, Perth menjadi lebih diam. Ia juga tidak mengabari Saint kalo giginya sakit, ia tau Saint harus istirahat saat sampai di China nanti.

Walau giginya sakit dan ia merasa tidak enak badan tapi Perth tetap mengikuti acara itu sampai habis karena ia tak ingin penggemarnya sedih.

"Ah lelahnya" ucap Gun mengehempaskan bokongnya disofa ruang ganti, diikuti yang lainnya. Mereka baru saja menyelesaikan tugas mereka.

"Ayo makan-makan" ajak P'Big.

Semua mengangguk setuju kecuali Perth yang hanya diam tapi tetap mengikuti para Phinya yang mulai beranjak dari tempat duduk mereka untuk pergi ketempat makan tersebut.

"Kau tidak mau makan?" Tanya Mark yang duduk disamping Perth, mereka baru saja sampai dan mulai memesan makanan masing-masing tapi Perth hanya diam, ia sibuk sendiri dengan ponselnya.

Perth menggeleng, Mark mengehela nafasnya kalo Perth sakit pemuda itu menjadi sangat manja.

"Aku pesankan bubur ya?" Perth mengangguk.

"Makasi Phi" ucapnya pelan. Mark tersenyum lalu mengangguk.

"Kau harus meminum vitamin mu dan tidak menskip makanan mu" nasehat Mark. Yang lain sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan Mark ingin menemani Perth yang diam sedari tadi.

Jujur saja ia khawatir pada pemuda yang sudah dianggap adiknya ini.

"Kapan kau kuliah Perth?" Tanya P'Big.

Perth menyimpan ponselnya disaku celananya, "Besok Phi"

P'Big mengangguk, "Sorenya aku akan menjeputmu"

"Ohoo Perth kita sangat sibuk sekali, jangan perlakukan dia seperti robot Phi" ucap Plan sarkas.

"Tidak apa Phi, itu sudah menjadi tugasku" ucap Perth.

Setelah menunggu cukup lama, makanan mereka pun datang, mereka makan dengan hikmat karena memang sudah lapar.

💘💘💘

Perth diantar oleh manajernya sampai rumah, setelah mengucapkan terima kasih, Perth langsung masuk kekamarnya.

"Siapa?" Tanya Perth saat seseorang mengetuk pintunya.

"Bibi Jane tuan" ucap wanita paruh baya yang menjadi asisten rumah tangga dirumah Perth sebelum Perth lahir.

Bibi Jane menjadi saksi mata bagaimana orangtua Perth berusaha keras mendapatkan Perth, berbagai usaha sudah dilakukan, sampai akhirnya mereka mendapatkan Perth dengan perkorbanan, tenaga dan air mata. Setelah bertahun-tahun menikah Ibu Perth tak kunjung hamil sampai mengira Ibu Perth mandul, tapi berkat tuhan dengan segala keajaibannya ia meniupkan Perth dirahim Ibu Perth, menjadi kebahagian yang tak terkira sangat Perth kecil lahir kedunia.

Perth bangkit dari tempat tidurnya, ia membukakan pintu untuk Bibi Jane, "Ada apa Bi?"

"Bapak memanggil Tuan" ucap Bibi Jane.

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang