Moment - 21.

3.1K 325 149
                                    

Happy Reading💕

Akhirnya Perth tetap kena omelan Saint, Perth tidak bisa bohong apalagi pada Saint jadi sebelum pesawat lepas landas Perth menghubungi Saint, untungnya omelan Saint berakhir sebentar karena Perth mematikannya duluan.

Perth sampai di Bandara Incheon pada pagi hari. Diluar sudah banyak penggemarnya yang menunggu, juga P'Nan karena takut kejadian Saint akan terjadi juga pada Perth, jadi saat Perth keluar dari pintu bandara P'Nan langsung menariknya dengan P'Big dibelakangnya dan beberapa penjaga.

Perth melangkahkan kakinya masuk ke hotel dimana kekasihnya tengah menunggunya, mungkin.

Harapan memanglah harapan, Perth kira Saint akan berlari padanya saat dirinya datang tapi yang ia dapat malah kekasihnya yang tengkurap bersama Mean dan Plan, ia curiga Saint tidak tahu dia datang.

Perth mendekat pada Saint yang sedang tengkurap itu, diletakkannya tasnya pada punggung Saint tapi Saint tidak terganggu, pemuda itu masih asik mendengar musik dari ponsel Mean dan menghafal lirik untuk Fanmeeting nanti.

"Phi~" ucap Perth menindih Saint jadi punggung mereka saling bertemu, Saint tengkurap sementara Perth tiduran diatas Saint.

"Ah Perth berat" pekik Saint.

Perth diam, dia tetap tiduran dipunggung Saint.

"Perth kasihan anak mu terhimpit" celetuk Mean sembari mengunyah makanan ditangannya.

TUKK.

Bukan hanya Saint, Plan juga ikut mengetuk kepala Mean berharap ke gilaan Mean menghilang.

Mean mengelus kepalanya yang diketuk Plan dan Saint. Bibirnya mengerucut, Plan yang melihat itu menyumbat mulut Mean dengan makanan ditangan Mean tadi.

Perth langsung duduk disamping Saint, tidak lagi menindihnya, "Benaran jadi Phi?" Tanyanya terkejut.

"Heh, baru datang sudah aneh-aneh" ucap Plan mendorong kepala Perth.

Perth menggerutu, "Urus saja kekasihmu itu, diotaknya hanya makan dan makan" ucap Perth melihat Mean.

Plan menarik bungkus camilan dari tangan Mean, "Sudah jangan makan terus"

"Lalu aku makan apa?makan kamu?" Tanya Mean mengangkat sebelah alisnya.

TUKK.

Lagi kepala Mean diketuk, tapi kali ini lebih ganas karena Perth bukan hanya mengetuk tapi juga mendorongnya sampai Mean terduduk.

Bagaimana Perth tidak marah, bicaranya dengan Plan tapi matanya pada Saint.

"Mau ku colok matamu" ucap Perth.

"Aku kan bicara dengan Plan, kenapa kau yang sewot" ucap Mean mengelus kepalanya.

"Bicara ya bicara saja tapi mata mu jangan menatap P'Saint"

"Aku tidak menatapnya" bela Mean.

Perth mungkin sudah menendang Mean didepannya ini, kalau saja Saint tidak menahan tangannya.

"Aku jelas melihat  kemana arah matamu" ucap Perth bersikeras.

"Kau mengajak ku berkelahi Perth?" Tanya Mean. Dia jadi ikutan emosi.

"Siapa takut"

"Ayoo" ucap Mean sudah mengambil ancang-ancang.

"Nanti setelah urusanku selesai" ucap Perth menarik Saint ke kamar mereka, untungnya dia sudah diberitahu P'Nan kamarnya dan Saint dimana.

"Ah kau tidak asik" ucap Mean.

"Tunggu aku, kau login dulu Phi. Tim ku pasti akan menang melawan Tim mu" ucap Perth baru meninggalkan Mean dan Plan kekamarnya.

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang