Happy Reading♥️
"Perth?"
Ibu Perth terkejut saat putra satu-satunya ini tiba-tiba memeluknya.
"Mae" lirih Perth memeluk erat ibunya.
"Kenapa Perth?" Tanya Ibu Perth mengusap punggung Perth.
"Tidak ada Mae, aku hanya merindukan mu"
Ibu Perth terus mengusap punggung Perth, dia tahu anaknya sedang ada masalah tapi biarlah Perth sendiri yang menyelesaikannya.
"Mae, apa mencintai seseorang sesakit ini?" lirih Perth pelan.
"Dalam sebuah hubungan itu memang harus ada masalah, sakit hati, air mata dan pengorbanan agar hubungan itu menjadi kuat, nak"
"Apa aku sudah berlebihan mencintai P'Saint, Mae?"
Ibu Perth tersenyum, dia tahu putranya pasti akan menanyakan ini. Ibu Perth meletakan dagunya dikepala Perth dan memeluknya semakin erat.
"Putra Mae pasti sudah tahu jawaban pertanyaan itu karena jawabannya ada dihatimu"
Perth terdiam dalam pelukan ibunya.
"Perth" ucap Ibu Perth melepaskan pelukannya lalu memegang kedua bahu putranya itu.
"Kamu sudah besar sekarang, saat pertama kali kamu memulai hubungan itu kamu juga harus tahu resikonya dan kamu juga harus bisa mempertahankan hubungan itu, nak"
"Kamu bukan lagi anak-anak, kamu harus bersikap dewasa. Semua orang berbeda-beda nak, tidak bisa disamakan dengan isi kepalamu, kamu harus mengerti isi kepala Saint, bukan hanya dirimu saja karena kalian berdua yang menjalani hubungan itu bukan hanya dirimu"
"Aku mengerti Mae, aku kekamar dulu" ucap Perth meninggalkan Ibunya lalu pergi kekamarnya.
Perth merebahkan dirinya diatas tempat tidurnya menatap langit-langit kamarnya.
"Aku tidak salah, ya. Aku tidak salah"
"Dia tidak menganggapmu lagi Perth"
"Dia bukan lagi kekasih mu"
"Dia—Argghh"
Perth mengacak rambutnya putus asa.
Perth mengubah posisinya menjadi duduk, tangannya bergerak mengambil foto dirinya dan Saint dinakas samping tempat tidurnya.
"Kenapa kamu tersenyum pada ku?" ucap Perth berbicara pada Saint difoto itu.
PRANGG.
Perth melempar foto itu kelantai lalu kembali merebahkan dirinya diatas tempat tidurnya.
"Kenapa wajahmu berputar-putar dikepalaku P'Saint" erang Perth menutup wajahnya dengan bantal.
Perth muak, rasa sakit dihatinya sangat mengusiknya.
Perth bangkit dari posisi rebahannya, meraih jaketnya dan juga kunci motornya.
"Ah.. Shit" maki Perth saat tidak sengaja kakinya menginjak serpihan kaca dari frame foto yang dia lempar tadi.
Perth terduduk diatas tempat tidurnya, mengangkat kaki yang terluka itu lalu mencabut serpihan kaca itu dari kakinya, tidak sakit karena hatinya lebih sakit.
PRANGG.. PRANGG.
Dengan kesal Perth menendang nakas disamping tempat tidurnya sehingga lampu tidur diatasnya jatuh dan pecah.
Perth memakai jaketnya lalu melangkah kebalkon kamarnya dengan sebelah kakinya yang berdarah, sehingga darah itu berceceran dilantai kamarnya, dia tidak berniat untuk turun tangga lebih baik loncat saja, mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi Perth meloncati balkon kamarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMENT
Fanfiction[BOYSLOVE AREA] Rangking #1 Perth 06/12/2018✨ Rangking #6 Boyslove 16/12/2018✨ Rangking #3 Bxb 15/12/2018✨ Cause moment is a gold and gold is a love also love is PerthSaint. Buku ini akan membawa kalian berkunjung kedunia PerthSaint. Dunia manis, se...