Moment - 11.

3.8K 334 36
                                    

Happy Reading 💕

Perth terbangun saat merasakan usapan lembut dikepalanya. Perlahan ia membuka matanya, mengadah menatap Saint yang tersenyum menatapnya.

Perth menegakkan badannya, ternyata ia ketiduran saat menjaga Saint semalam.

"Phi sudah baikkan?" Tanya Perth mengecek suhu tubuh Saint.

Saint menarik tangan Perth yang berada didahinya lalu mengecupnya, "Terima kasih sudah menjagaku"

Perth tersenyum, "Sudah menjadi tugasku"

Saint tersipu wajahnya yang sudah merah menjadi tambah merah karena ucapan Perth.

"Aku akan menyiapkan air hangat lalu membuat sarapan, Phi tunggu disini ya" ucap Perth

"Biar aku bantu" Saint sudah bersiap turun dari tempat tidurnya namun ditahan oleh Perth.

"Tidak Phi, kamu diam disini, oke?"

Saint mengalah, ia mengangguk lalu kembali tiduran, badannya bersandar pada kepala tempat tidur.

Ia melihat Perth pergi kekamar mandi, lalu menggendongnya sampai kekamar mandi, ingin protes tapi ia terlalu lemas. Jadi ia membiarkan apapun yang dilakukan Perth.

Setelah menurunkan Saint di bathtub, Perth pergi meninggalkan Saint untuk membuat sarapan.

"Perth?" Perth menoleh saat Saint memanggilnya, pemuda manis itu sudah duduk dimeja makan.

"Sebentar lagi siap, tunggu na~" ucap Perth menyalin nasi goreng buatannya ke dua piring, nasi goreng lagi karena hanya itu yang bisa ia buat.

Perth berjalan kemeja makan dengan dua piring ditangannya, lalu meletakkannya didepan Saint saat ia sudah sampai.

Saint menerima nasi goreng tersebut dan langsung menglahapnya diikuti Perth.

Perth bersyukur suhu tubuh Saint sudah turun dan terlihat segar saat sesudah mandi.

"Phi harus banyak makan karena nanti kita ada dua acara" ucap Perth memindahkan nasi gorengnya kepiring Saint, lalu tersenyum pada Saint.

Hari ini mereka mempunyai jadwal acara bersama untuk kesekian kalinya.

Acara pertama mereka diundang sebagai bintang tamu untuk launching sebuah produk, dan acara kedua adalah fanmeeting pertama mereka.

"Phi, aku pulang dulu sebentar nanti kita ketemu ditempat acara, aku takut diusir oleh ayah karena tidak pulang-pulang" ucap Perth setelah melihat Saint telah menyelesaikan sarapannya.

Saint mengangguk, lalu menatap Perth yang bolak-balik mengambil barang-barangnya yang berceceran, bukan salah Saint kalo barang-barang Perth ada disetiap sudut Apartemennya, itu karena saat datang Perth selalu meletakkannya asal.

Saint memang orang yang rapi tapi serapi apapun ia membereskan barang Perth tetap saja akan diberantakan lagi.

Bahkan Perth tidak tahu dimana letak sikat giginya sampai-sampai ia memakai sikat gigi Saint, entah ditaruh dimana sikat giginya itu.

"Sebentar lagi sepertinya P'Keng akan datang, aku sudah menelponnya untuk menjaga Phi" ucap Perth melihat jam tangannya. Entah itu jamnya atau jam tangan Saint, karena barang-barang mereka suka tertukar, sampai boxer merekapun ikut tertukar.

"Aku sudah baik-baik saja Perth" ucap Saint sedari tadi ia pusing melihat Perth bolak-balik didepannya.

"Kamu cari apa?" Tanya Saint karena gemas melihat Perth yang tidak berhenti bolak-balik, kesana-kesini.

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang