Moment - 15.

3K 301 37
                                    

Happy Reading✨

"Ah lelahnya" ucap Saint mendudukan dirinya disofa Apartemennya.

Perth menyusul dibelakang setelah memastikan pintu Apartemen terkunci, ia melewati Saint menuju dapur, tenggorokannya kering.

Perth kembali dengan segelas air ditangannya lalu menyodorkannya pada Saint yang tengah duduk sambil memejamkan matanya.

Merasa seseorang berada didekatnya, Saint pun membuka matanya lalu menerima segelas air tadi dari Perth.

"Aku lihat Phi mempunyai teman kuliah laki-laki yang cukup banyak" celetuk Perth mendudukan dirinya disamping Saint.

Saint menaruh gelas yang airnya sudah habis ditegukanya dimeja samping sofa.

"Iya, kami biasa belajar bersama"

"Dimana?"

"Kadang diperpustakaan, kadang juga di Apart—"

"Apartemen mu? Bagaimana bisa?" Tanya Perth.

Saint terlihat bingung, tidak biasanya Perth bertanya terlalu banyak.

"Ya begitulah" jawab Saint seadanya.

"Apa yang kalian lakukan?bagaimana bisa Phi membawa teman laki-laki mu ke Apartemen mu?kenapa aku tidak tahu?kapan itu?apa saat aku ada acara Phi bersama teman laki-laki mu itu?apa dia juga duduk disofa ini?" Tanya Perth mengebu-ngebu.

Kening Saint semakin berkerut, Perth sakit atau bagaimana.

"Kami hanya belajar Perth, kamu kenapa sih?"

"Aku hanya bertanya" balas Perth melipat tangannya didepan dada.

"Perth sepertinya kamu butuh istirahat" ucap Saint menarik Perth kekamar.

Saint mematikan lampu kamarnya lalu mendorong Perth yang tengah duduk agar berbaring.

"Phi jawab aku dulu" protes Perth.

"Ow Phi berat" Saint menindihnya, lebih tepatnya tidur diatas tubuh Perth.

"Ayo tidur Perth, aku sudah lelah" ucap Saint sembari menyelimuti tubuhnya dan Perth.

💘💘💘

"Saint, sini duduk" ucap P'Zanook, manajer Mean.

Awalnya hanya Plan dan Earth yang duduk bersamanya lalu saat melihat Saint yang baru datang P'Zanook langsung memanggilnya.

Saint menurut lalu duduk disamping Plan, "Ayo yang manis-manis snapgram dulu" ucap Gun, ia mengarahkan ponselnya pada Saint, Plan, Earth dan P'Zanook.

"Phi tidak manis kenapa masuk" ledek Mean yang duduk didepan Saint, Plan, Earth dan P'Zanook.

P'Zanook hanya menggerutu tidak jelas, ia tetap ikut membuat snapgram bersama Saint, Plan, dan Earth.

Perth duduk disamping Mean sambil memainkan ponselnya.

"Perth, Saint suka marah-marah tidak?" Tanya Mean karena Perth duduk didekatnya.

Perth menatap tajam Mean, tumben dia bertanya tentang Saint. Mencurigakan.

"Kenapa menanyakan kekasihku?" ucap Perth.

"Iya, soalnya Plan suka marah-marah" ucap Mean memulai sesi curhatnya.

"P'Plan memang suka begitu, tapi aslinya dia perhatian kok, cuma caranya aja yang kasar" ucap Perth.

"Makanya aku nanya Saint gimana"

"P'Saint tidak pemarah tapi cerewet, mulutnya tidak henti mengoceh sampai aku menyumpalnya dengan mulutku" ucap Perth membuat Mean meninju pelan lengan Perth.

"Plan kadang juga aku sumpal dengan mulutku kalo sudah mengomel tapi setelahnya aku ditimpuk"

"Kadang aku juga dicubit oleh P'Saint"

"Aku bingung dengan jalan pikir mereka" ucap Mean mengacak rambutnya.

"Aku juga pusing Phi" balas Perth juga mengacak rambutnya.

"Kau enak Perth, Saint tidak pemarah seperti Plan" ucap Mean.

"Jangan asal bicara Phi, P'Saint itu sudah seperti ibu ku saat marah, cerewetnya minta ampun. Saat acara adidas kemaren saja aku sempat dimarahi ditengah acara karena lupa membuat tugasku" kini giliran Perth yang curhat.

"Ah aku pusing" balas Mean menyandarkan kepalanya pada sofa tempat mereka duduk.

Perth juga ikut menyandarkan kepalanya pada sofa, lalu mereka berdua mengehela nafas bersama.

"Mean, Perth sedang apa?" Tanya Plan.

Kepala Mean dan Perth langsung berdiri mendengar suara Plan.

"Mereka sedang berbagi beban" celetuk Title yang sedari tadi menahan tawa mendengar Mean dan Perth saling curhat.

Mean langsung berdiri lalu menarik Plan, "Tidak ada baby, ayo kita makan na"

Hari ini main cast Love by Chance melakukan fotoshoot untuk Fanmeeting mereka.

Saint bersiap-siap untuk melakukan fotoshoot karena sebentar lagi gilirannya.

Sebelum mengganti bajunya, Saint menitipkan ponselnya dulu pada Perth yang sibuk bermain game. Saat ditinggal Mean tadi Perth memilih bermain game, Saint juga tadi sedang dimake up.

Bosan memainkan ponselnya Perth pun mendekati Earth yang tengah makan.

Perth duduk disamping pemuda manis itu, lalu menggigit bahunya. Perth itu gemas melihat Phi tertuanya ini.

Saint menyelesaikan tugasnya dan langsung melihat Perth yang tengah menjahili Earth.

Saint mendekat lalu duduk dimeja rias didepan Perth dan Earth.

"Perth ayo make up dulu" ucap P'Gem.

"Perth ayo" ucap Saint membujuk Perth.

"Belum selesai Phi" ucap Perth masih menggigit baju Earth.

"Perth cepetan" ucap Saint lagi.

"Perth bajuku jadi kotor" ucap Earth.

"Tidak kotor Phi" balas Perth.

Perth itu kalo sifat manjanya muncul susah sekali dibujuk, jadi Saint berdiri dari duduknya lalu menarik Perth yang sudah merenggut karena ditarik Saint.

"Ayo make up dulu bayi kuu" ucap Saint mendudukan Perth didepan meja rias, ia gemas, pengen rasanya menggaruk wajah Perth yang tengah merenggut itu.

Saint memberikan ponselnya pada Perth karena didalam ponselnya itu banyak lagu kesukaan Perth. Kenapa tidak diponsel Perth?karena Perth kalo mengunduh lagu sukanya diponsel Saint.

"Perth mau susu?" Tanya Saint mengacungkan susu kotak didepan Perth yang sedang di make up.

"Mauu" ucap Perth menggapai susu itu.

Saint memberikan susu tersebut pada
Perth, lalu memainkan ponsel Perth yang berada ditangannya.

"Kumpul dulu" ucap P'Big bertepatan dengan Perth yang sudah selesai di make up

Semua pemain Love by Chance berkumpul. Karena tempat duduk yang tidak cukup jadi mereka sedikit berdempetan, Saint sedikit mendudukan paha Perth saat P'Big mengsnapgram kan mereka.

Perth bersandar dibahu Saint setelah selesai fotoshoot. Memang akhir-akhir ini Perth kurang tidur, contohnya saja semalam ia masih ada kerjaan setelah mengantar Saint makan.

"Perth ayo pulang, kau butuh istirahat" ucap P'Big.

Perth menggeleng, "Aku ingin pulang bersama P'Saint"

"Baiklah, ayo aku antar kalian pulang" ucap P'Big.

TBC

Hallo, maaf banget kalo chapter ini pendek soalnya aku gak dapat mood buat nulis karena dapat berita Perth sakit.

Semoga si Pin cepat sembuh, sedih liat dia sakit gitu😥
Dan Saint lancar ujiannya💪
Selalu dukung kalian, Please rest and sleep well my babies PerthSaint💕

Jangan lupa vote dan komennya.
Maaf kalo banyak typo dan alurnya semakin ngawur.

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang