Moment - 09.

3.8K 375 42
                                    

Happy Reading♥️

Saint mengusap punggung Perth saat pemuda itu bergerak dari tidurnya. Saint sudah bangun dari subuh tadi, bahkan sudah mandi.

Ia baru saja selesai membuat nasi goreng untuk Perth tapi yang dibuatkan sepertinya masih senang bermain didunia mimpinya.

Jadi Saint tidak tega membangunkan Perth, ia akhirnya hanya mengusap punggung atau kepala Perth saat pemuda itu bergerak gelisah.

Setelah dipastikan Perth masih tertidur ia beranjak mengambil penyedot debu, sudah lama ia tidak membersihkan Apartemennya karena Perth selalu menginap dirumahnya sementara kekasihnya itu alergi debu.

Jadi kebetulan Perth tidur Saint menyempatkan diri untuk membersihkan Apartemennya, sebelum itu ia sudah menutup rapat-rapat pintu kamarnya, takut Perth terkena debu.

"Phi.." Perth berdiri didepan pintu kamarnya sembari mengucek-ngucek sebelah matanya.

Saint langsung mematikan mesin penyedot debunya, "Perth masuk kekamar dan jangan keluar saat aku suruh"

"Kenapa?" Perth menatap Saint bingung, ia melangkah mendekat tapi Saint malah histeris menyuruhnya masuk kamar.

"Demi tuhan Perth masuk kamar!" ucap Saint lagi.

Perth sangat tidak bisa terkena debu karena kalo ia menghirup debu, apapun yang berhubungan dengan debu atau serbuk-serbuk Perth akan susah bernafas, dan Saint tidak mau itu terjadinya.

Baru saja Saint ingin menyuruh Perth masuk lagi ia sudah melihat Perth menutup hidung dan mulutnya dengan tangannya.

"Phi sedang apa?kenapa banyak debu?"

Saint mendorong Perth masuk, "Sudah ku bilang masuk, kenapa keras kepala sekali sih" kesal Saint.

Untung saja Perth sempat menutup hidung dan mulutnya kalo tidak Saint akan menyalahkan dirinya karena nekat bebersih saat ada Perth.

"Aku tidak tau Phi sedang bebersih" ucap Perth.

Saint mengambil segelas air keluar lalu menyuruh Perth meminumnya sampai habis.

"Sekarang kamu mandi ya, Phi akan menyelesaikan semuanya, jangan keluar sampai Phi datang kekamar ini lagi" ucap Saint. Perth menurut karena ia tidak ingin Saint khawatir padanya.

Saint kembali lagi kekamarnya setelah bebersih dan mendapati Perth yang tengah bermain game sambil tiduran.

Saint mendekat lalu mengelus rambut Perth, "Ayo makan"

"Tunggu dulu Phi, aku akan menang sebentar lagi"

Saint menatap Perth tidak suka, ia merebut ponsel itu ditangan Perth, dan membawanya pergi keluar kamar.

"PHI!" Perth mengejar Saint yang merebut ponselnya, ia mengambil ponselnya saat menemukan Saint duduk dimeja makan.

"Yah aku kalah" ucap Perth

"Bagus, sekarang ayo makan" ucap Saint acuh lalu menyodorkan sepiring nasi goreng didepan Perth.

"Tidak mau" Perth memalingkan wajahnya dan melipat kedua tangannya didada.

Saint menyendok nasi goreng dipiring Perth lalu menyodorkannya didepan mulut Perth, "Ayo makan sayang"

Emang dasar iman Perth yang lemah, disuapin saja sudah goyah, jadi ia menerima suapan Saint, sampai nasi goreng itu tandas.

Setelah memastikan Perth menghabiskan minumnya barulah Saint mulai memakan nasi gorengnya.

"Selama aku di China apa kuliah mu lancar?" Tanya Saint disela kegiatan mengunyahnya.

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang