Happy Reading✨
Saint terbangun saat mendengar erangan Perth, pemuda itu terlihat gelisah, keringat dingin bercucur didahinya.
Saint mengelus keringat dingin didahi Perth lalu mengelus kepalanya, "Tidurlah, Phi disini" bisiknya.
Saint melihat jam dinakas samping tempat tidurnya, pukul 7 pagi.
Ia melangkah meninggalkan tempat tidurnya menuju kamar mandi, sebelum itu ia menarik selimut Perth sampai dada pemuda itu.
Setelah selesai membersihkan dirinya Saint melangkah kearah dapur, ia ingin memasakan Perth bubur, anak itu masih sakit.
"Phi sedang apa?"
Saint membalikan badannya, ia melihat Perth sedang duduk dimeja makan sederhananya, pemuda itu mengucek-ngucek matanya.
Saint tersenyum lalu mendekat, Perth terlihat lucu dengan wajah bantalnya.
Saint mengecek suhu tubuh Perth, sudah mendingan tapi masih terasa hangat."Phi memasak bubur untukmu, sebentar lagi siap, tunggu na~"
Perth mengangguk lalu menelungkupkan kepalanya dimeja makan.
"Sudah siap" Saint datang dengan semangkuk bubur ditangannya. Perth menegakkan kepalanya.
"Kenapa cuma satu?" Tanyanya bingung.
"Aku makan sereal" ucap Saint.
Perth mengangguk, lalu mulai memakan buburnya.
"Enak gak?" Perth mengangguk lalu mengacungkan jempolnya.
Saint tersenyum, ia senang Perth menyukai makanan yang ia buat.
"Hari ini Phi akan kemana?"
Saint menelan serealnya sebentar baru menjawab pertanyaan Perth.
"Aku kuliah hari ini, kamu tidak ada jadwal kan Perth?kamu masih kurang sehat" Tanya Saint balik.
"Aku ada jadwal hari ini Phi" ucap Perth.
Saint menatap Perth tidak suka, "Kamu belum pulih benar Perth, apa tidak bisa dibatalkan?"
"Tidak Phi, jadwal itukan sudah jauh-jauh hari, aku harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah menjadi tugasku"
Saint mendengus, tetap saja itu tidak manusiawi, memangnya Perthnya robot. Jelas-jelas Perthnya sedang sakit, dunia memang kejam.
Perth mengelus tangan Saint didepannya, "Sudahlah Phi aku baik-baik saja"
Ini yang Saint suka dari Perth, pembawaan dia yang tenang, matanya yang teduh, sikap dewasanya, menjadi obat penenang termanjur Saint, semarah, segelisah, sesedih apapun Saint, ia akan tenang saat bersama Perth.
"Omong-omong, jam berapa Phi berangkat kuliah?"
"Sekitar jam 9 an, kenapa?"
Perth melihat jam didinding, sekarang pukul 8 masih ada satu jam untuknya mandi lalu bersiap mengantar Saint.
"Ku antar ya"
Dahi Saint berkerut, Perth membawa motor bagaimana kalo mereka ketahuan, lagipula pemuda itu masih sakit.
"Tidak Perth, kamu pakai motor, bagaimana kalo kita ketahuan, lagipula kamu masih sakit"
Perth menghela nafas, "Aku membawa mobil semalam, tidak perlu takut ketahuan siapa-siapa..
...Dan Phi, aku bukan bayi. Aku masih bisa meloncati balkon tanpa terluka kalo kamu ingat"
Saint mengangguk, ia tidak ingin berdebat dengan Perth.

KAMU SEDANG MEMBACA
MOMENT
Fanfic[BOYSLOVE AREA] Rangking #1 Perth 06/12/2018✨ Rangking #6 Boyslove 16/12/2018✨ Rangking #3 Bxb 15/12/2018✨ Cause moment is a gold and gold is a love also love is PerthSaint. Buku ini akan membawa kalian berkunjung kedunia PerthSaint. Dunia manis, se...