Moment - 07.

3.9K 376 79
                                    

Happy Reading♥️

Setelah cukup lama tidak merasakan apa-apa, Saint pun membuka matanya, mata cantik itu langsung bertemu dengan wajah jahil Perth yang sedang menahan tawanya.

"Hahaha Phi" Perth memegang perutnya karena tertawa terlalu keras.

"Kamu keterlaluan Perth, tidak usah tidur bersamaku" ucap Saint melempar Perth dengan bantal lalu tidur memunggunginya.

Perth berhenti tertawa, lalu merangkak naik ketempat tidur Saint. Ia memeluk Saint dari belakang, tapi Saint menepis tangan Perth yang berada diperutnya.

"Jangan marah" ucap Perth meletakan wajahnya diceruk leher Saint, menghembus-hembuskan nafasnya disana membuat Saint memukul kepala Perth pelan.

"Geli" ucap Saint sembari menjauhkan wajah Perth dari lehernya tapi memang dasar Perth keras kepala, ia tidak mau jauh dari leher Saint.

Perth mulai mengecup leher Saint sedikit menghisapnya, "Perth!" kali ini Saint memukul tangan Perth yang sudah masuk dibalik kimononya.

Tidak tahan, Perth menaiki Saint lalu menutup dirinya dan Saint dengan selimut.

"Kamu sangat imut saat merajuk" ucap Perth mempertemukan bibir mereka, Saint menutup matanya saat merasakan Perth membuka tali kimononya didalam selimut.

"Perth?" Saint bingung saat Perth meninggalkannya tapi ia langsung diam saat melihat Perth mematikan lampu kamarnya dan berjalan kearah Saint, kembali menindih Saint.

"Aku mencintaimu Phi" ucap Perth lalu mematikan lampu tidur disampingnya.

Mereka membagi cinta mereka dan membuat kenangan yang tak akan terlupakan bagi Perth maupun Saint.

(Gak sanggup aku tu ngetik adegan 18+ mereka, maafkan daku)

💘💘💘

"Morning" Perth mengecup dahi kekasihnya yang baru bangun, Perth baru saja selesai mandi dan duduk menatap kekasihnya itu sampai mata cantik itu terbuka perlahan.

"Perth" panggil Saint dengan suara seraknya, rambutnya acak-acakan, bibirnya membengkak, dan jangan lupakan jejak cinta Perth yang menyebar dari leher sampai dada Saint.

Perth mendekat lalu membawa Saint kepelukannya, menepuk-nepuk punggung Saint pelan, "Bagaimana perasaan mu?"

Saint mencari tempat nyamanya diceruk leher Perth, "Luar biasa"

Perth terkekeh, "Karna mu aku menjadi seperti ini"

Saint mendengus "Kamunya aja yang mesum"

"Aku sudah buatkan nasi goreng untukmu" ucap Perth melepaskan pelukan mereka lalu mengecup bibir Saint.

"Ohoo rajinnya"

"Aku tau Phi lelah" ucap Perth menampilkan senyum smirknya.

Mendengar perkataan Perth, Saint menjadi malu, wajahnya kembali memerah membuat Perth tidak tahan untuk tidak mengecup setiap inchi wajah Saint.

"Perth sudah cukup, aku mau mandi" Saint menjauhkan wajah Perth yang tak henti mengecup wajahnya.

"Mau aku gendong?"

"Tidak perlu aku bisa sendiri"

Perth menaikan alisnya, ia tidak yakin Saint bisa jalan dengan benar setelah kejadian semalam.

"Aw.."

Benarkan, Saint sudah meringis saat mencoba berdiri, tanpa menunggu persetujuan kekasihnya itu Perth langsung saja menggendong Saint dengan selimut ditubuhnya.

Perth menurunkan Saint dibathub dengan selimut yang masih melilitnya, lalu menghidupkan kran air hangat, dan mengisinya dengan sabun cair.

"Aku membereskan kekacauan semalam dulu na~" Perth mengecup dahi Saint lalu pergi untuk membereskan tempat tidur yang sudah tidak berbentuk.

💘💘💘

Plan memutarkan kedua bola matanya jengah saat melihat Perth yang tidak lepas dari Saint, Perth menempel pada Saint sejak di Apartmen Saint, bahkan diperjalan kebandara Perth masih menempel pada Saint.

Siang ini Saint sudah harus berangkat ke China, Perth menelpon Plan untuk menemaninya mengantar Saint.

Kini mereka berada ditempat makan disekitar bandara, tidak mungkin Perth mengantar Saint sampai dalam bandara karena pasti ada banyak penggemar Saint yang menunggu kekasihnya itu.

"Lepaskan dia, biar dia makan dengan tenang Perth" Plan menarik Perth dari Saint, tapi tetap tidak bisa karena Perth melekat seperti gurita pada Saint.

"Tidak mau, jangan menganggu ku Phi" Perth menepis tangan Plan yang masih berusaha menariknya.

"Dia hanya dua hari disana Perth" ucap P'Chen.

"Dua hari bagai bertahun-tahun bagiku Phi" ucap Perth mendramatisir keadaan, membuat Plan berdecih.

"Dasar bucin kau" ucap Plan memukul kepala Perth kesal.

"Liat dia Phi, dia memukulku. Jambak dia" adu Perth pada Saint yang sibuk memakan makananya, ia lapar, tenaganya sudah habis oleh Perth, nasi goreng tadi pagi belum cukup baginya.

"P'Plan benar, kamu berlebihan Perth, biarkan aku makan dulu, kamu melilitku seperti ular" ucap Saint yang membuat Perth melongo, apa-apaan ini kekasihnya tidak membelanya.

"Baiklah" Perth melepaskan pelukannya pada Saint lalu mulai memakan makannya dengan diam.

Plan langsung mencolek Saint saat melihat Perth terdiam.

Saint menoleh lalu melihat kode tangan Plan yang menunjuk Perth disebelah kanan Saint.

"Perth?" panggil Saint.

Perth menoleh dengan wajah datarnya, "Apa?"

"Kamu marah?"

"Untuk apa aku marah" balas Perth lalu meraih ponselnya dan memainkannya, mengacuhkan Saint yang tengah membaca ekspresi wajah Perth.

"Ah sudah waktunya bukan Phi?" Tanya Perth pada P'Chen sambil melihat jamnya.

"Iya" jawab P'Chen.

"Perth—" ucapan Saint terpotong saat Perth mulai berdiri mengecup dahinya lalu menarik Plan pergi.

Saint termenung saat Perth bahkan tidak berbalik untuk melihatnya.

P'Chen menepuk bahu Saint, "Sudahlah, mungkin dia sedang tidak dalam mood yang baik, ayo kita berangkat, penggemar mu sudah menunggumu dari tadi"

Saint mengangguk lemah lalu mengikuti P'Chen dengan langkah kaki gontai.

"Dasar ABG, digituin aja ngambek" omel Plan yang tengah menyetir dengan Perth disampingnya yang menutup wajahnya dengan tangan kanannya.

"Phi.."

"Hm?"

"Gigiku sakit" ucap Perth pelan.

Plan hampir saja mengerem mendadak, ia tidak habis pikir, Perth terdiam bukan karena marah tapi karena giginya sakit?

TBC

Hai guys, apa kabarnya?
Masih ada yang hidup gak?
Gimana moment mereka kemaren?hahaha
Kalo aku udah gak ada, ini arwahnya yang ngetik hahaha

Segini dulu ya guys, maaf pendek ya😊

Jangan lupa vote dan komennya✌️
See you~

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang