Moment - 22.

2.9K 331 87
                                    

Happy Reading💕

"Mae, Perth mencium pipiku saat diatas panggung tadi" adu Saint pada ibunya saat sampai diruang ganti.

"Perth sini" Ibu Saint berpura-pura marah lalu menarik telinga Perth.

"Aduh Mae, aku hanya bercanda" ucap Perth memegang tangan Ibu Saint yang menarik telinganya.

"Jangan permainkan anak perawan Mae" ucap Ibu Saint membuat seisi ruangan tertawa termasuk Perth yang telinganya masih ditarik Ibu Saint.

"Mae!" pekik Saint saat Ibunya juga ikut meledeknya. Ibu Saint mengacuhkan pekikan anaknya itu, malah sibuk melihat wajah Perth yang lucu saat dirinya menarik telinga Pemuda itu.

"Hahaha maaf nak" ucap Ibu Saint menjauhkan tangannya dari telinga Perth lalu menepuk punggung Perth.

"Lihat Mae pipinya memerah" ucap Perth menunjuk Saint. Saint cemberut sementara Perth dan Ibu Saint tertawa puas melihat Saint.

Setelahnya Perth dan Saint dipanggil kembali ke atas panggung.

Acara Fanmeeting mereka di Korea sukses tanpa kendala. PerthSaint dan MeanPlan bersiap untuk pulang.

Perth merebahkan dirinya diatas tempat tidurnya dengan Saint. Saint menutup pintu kamar mereka.

"Auu berat" keluh Perth saat Saint menubruknya dengan tubuh pemuda itu.

"Aku lelah" ucap Saint mencari posisi nyamannya didada Perth.

"Aku sudah lelah, malah dihimpit gajah" ucap Perth.

Dengan kesal Saint mencubit pinggang Perth sampai kekasihnya itu berteriak kesakitan.

"Aku tidak gendut" ucap Saint ketus melepaskan cubitannya dari pinggang Perth.

Perth mengelus pinggangnya yang dicubit Saint tadi, "Iya tidak gendut tapi berisi"

Saint mengubah posisinya menjadi duduk diatas perut Perth, "Aku tidak berisi"

"Ohoo lihat pipi mu ini" ucap Perth menarik kedua pipi Saint gemas.

Saint melepaskan tangan Perth dari pipinya, "Sakit tahu"

"Sini sayang" ucap Perth menarik tubuh Saint masuk kedalam jaket tebal Perth yang belum dilepaskan oleh siempunya.

Saint menurut, ia menyembunyikan wajahnya diceruk leher Perth mencari kehangatan.

"Ingin jalan-jalan malam?" Tanya Perth setelah terdiam beberapa saat dalam posisi berpelukan itu.

Saint mengadah menatap Perth dengan wajah berbinar lalu mengangguk semangat, sudah lama ia tidak jalan-jalan dengan Perth, terakhir kali hanya makan es krim di Mall, mana bisa itu disebut jalan-jalan.

Perth terkekeh lalu mengecup seluruh wajah Saint gemas.

"Yasudah ayo kita pergi" ucap Perth.

Saint mengerang, ia sudah mendapatkan posisi nyamannya didalam pelukan Perth.

"Mau jalan-jalan malam atau kerja malam?" Tanya Perth menaikan sebelah alisnya.

Saint langsung bangkit dari tubuh Perth, lebih baik ia jalan-jalan malam dari pada kerja malam.

"Pakai jaket mu" ucap Perth berdiri dari tempat tidur.

"Baju ini sudah hangat" ucap Saint.

"Tidak" Perth berjalan kearah koper Saint lalu menarik sebuah jaket tebal berwarna hitam dan memakaikannya pada Saint.

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang