Moment - 19.

3.2K 325 143
                                    

Happy Reading 💕

Saint beristirahat sebentar sebelum sesi selanjutnya dimulai, dibahunya ada Perth yang bersandar sambil memejamkan matanya.

Ia memang kesal, tapi kebahagiannya lebih besar dari rasa kesalnya pada pemuda yang bersandar dibahunya ini.

Tangan kirinya mengelus tangan Perth yang menggengam tangan kanannya. Andai ia mempunyai kekuatan menghentikan waktu mungkin ia akan menghentikan waktu saat ini juga.

"Kau akan pulang?" Tanya Saint.

"Iya Phi, saat aku bebas dari rumah aku akan ke Apartemenmu" balas Perth masih memejamkan matanya.

Sebenarnya P'Big sudah menunggu Perth, tapi yang ditunggu belum mau beranjak dari kekasihnya.

"Sejak kapan kamu romantis?" ejek Saint saat mengingat kejutan manis Perth tadi.

"Aku terlahir romantis"

Saint mencibir, Perth itu terkadang sedikit narsis.

Perth membuka matanya, mengangkat kepalanya dari bahu Saint.

"Aku serius, aku terlahir romantis. Kamu mau aku cium didepan orang banyak ini?" Tanya Perth menaikan sebelah alisnya.

PLAKK.

Saint tidak bisa menahan diri untuk tidak menampar mulut Perth. Semakin hari mulut anak itu semakin frontal.

"Au.. Phi, kamu kejam" ucap Perth memegang mulutnya dan berakting berlebihan.

Saint melepaskan genggaman Perth pada tangannya.

"Kamu pulang sana, kasihan P'Big sudah menunggu" ucap Saint berdiri dari duduknya namun ditarik kembali oleh Perth.

"Ketika aku sembuh nanti, aku buat kamu tidak bisa berjalan sayangku" bisik Perth tepat ditelinga Saint lalu mengecup kening Saint dan mengedipkan sebelah matanya setelahnya pergi menarik P'Big.

Saint?tentu saja wajahnya sudah memerah sampai ketelinga sampai-sampai Mean mengira Saint sakit.

"Ai Saint, apa penyakit Perth menular?" Tanya Mean mengguncang bahu Saint yang masih menatap punggung Perth sampai menghilang.

Saint melepaskan tangan Mean pada bahunya lalu beranjak pergi.

"Iya, Saint tertular cinta Perth" jawab P'Nan. Mereka berdua Mean dan P'Nan tersenyum penuh arti. Melihat Perth dan Saint bermesraan itu sudah menjadi makanan sehari-hari, apalagi P'Nan.

💘💘💘

Hari ini Perth tidak membawa kendaraan karena tubuhnya masih lelah, jadi ia memilih memesan taksi dari kampusnya ke kampus Saint.

Saint berjanji menemaninya membeli koper untuk Fanmeeting di korea dan china nanti.

"Halo Phi, aku sudah ditaksi. Tunggu aku na" ucap Perth pada Saint diseberang sana.

"Baiklah Perth, hati-hati"

"Phi ingat jangan berdekatan dengan banyak laki-laki disana, jangan berdiri ditempat yang sepi saat aku belum datang, jangan-"

"Iyaiya, jangan cerewet" potong Saint memutuskan sambungan telponnya dengan Perth.

Perth menatap ponsel ditangannya, "Kamu yang cerewet P'Saint" ucapnya pada ponselnya.

Sepanjang jalan Perth memikirkan Saint yang akhir-akhir ini sangat cerewet dan sensitif. Kalo diingat-ingat mirip dengan ciri-ciri yang ia bicarakan dengan Mean pada Fanmeeting kemaren.

Flashback on.

Sebelum Perth memberi kejutan pada Saint ia sempat berbicara pada Mean sebentar.

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang