01

8.9K 282 8
                                    

Seulgi pov

Aku mengerjapkan mataku saat cahaya matahari menerpa wajahku eitt tunggu dulu apa ku bilang cahaya matahari? Apakah ini sudah siang astagaa

Dengan cepat aku menyingkirkan selimut yang membalut tubuhku dan membuang nya kesembarang arah

Ku rogoh jam yang berada di atas nakas di samping tempat tidurku dan benar saja jam sudah menunjukkan pukul 06.55 am.

Buru buru aku pergi ke kamar mandi tak membutuhkan waktu lama untuk ku mandi di saat waktu mendesak seperti ini yang terpenting aku sudah menggosok gigi dan mencuci muka.

Setelah siap memakai seragam lengkap dan menyiapkan keperluan sekolah dengan langkah terburu buru aku menuruni tangga untuk sampai ke dapur untuk menemui Eomma ku.

Setelah sampai aku langsung menghampiri Eomma yang sedang menyiapkan makanan.

"Eomma kenapa tak membangunkanku lihat sekarang jam berapa, kalau begini aku bisa telat..." Ucapku kesal

"Heyy jangan menyalahkan Eomma dulu Eomma sudah membangunkan mu sejak subuh tadi tapi kamu sama sekali tidak bisa dibangunkan jadi Eomma biarkan saja sampai kamu bangun sendiri, kalau sudah begini siapa yang salah,makanya kalau malam jangan begadang" ucap Eomma panjang lebar

"Tapi tetap saja, jika aku tidak mau bangun setidaknya Eomma memakai cara lain untuk membangunkanku seperti Eomma bisa mencipratkan air ke wajahku" ucapku tak tinggal diam

"Kau ini selalu membantah, seharusnya kamu yang bisa mengintropeksi dirimu sendiri untuk mengatur waktu agar bangun tepat waktu, kamu sudah kelas 2 sma seharusnya kamu bisa memikirkan nya"

Aku hanya diam menanggapi ocehan dari Eomma ku, memang perkataan Eomma ada benar nya juga.

Aku tak membahas nya lagi karena jika aku membantah apa yang dikatakan Eomma ku bisa bisa aku tidak bisa masuk sekolah karena terlambat.

Segera aku berpamitan dengan Eomma ku dan berlari kedepan rumah untuk menemui Appa ku yang sudah siap untuk mengantarku ke sekolah.

Disela sela aku berlari Eomma terus saja meneriaki ku.

"Seulgi kenapa kau tidak memakan sarapanmu?!."

"Heyy dasar anak ini jika mag mu kambuh jangan mengeluh pada Eomma."

"Kang seulgiii!"

Seperti itulah Eomma ku meneriaki ku namun tak ku gubris karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.20 am.

Lagipula aku kan bisa sarapan di sekolah huh dasarr.

Tidak membutuhkan waktu lama cukup kurang lebih 10 menit aku sampai di sekolah.

Setelah berpamitan dengah Appa ku dengan langkah sedikit berlari aku memasuki gerbang dan tepat saat aku memasuki gerbang lonceng telah berbunyi huh untunglahh.

Saat aku berjalan melewati koridor tiba tiba langkah ku terhenti karena ulah pria yang paling menyebalkan itu melempari ku dengan sebuah kaleng yang mengenai kaki ku
Siapa lagi jika bukan Park Jimin.

Yaa namanya Park Jimin, dia selalu saja menggangguku dengan tingkah menyebalkan nya itu, meskipun begitu tak sedikit siswi yang memuja mujanya yang katanya jimin itu ganteng, baik, ramah, juga idaman. Cihh bagiku tidak ada yang diidam idamkan dari manusia sepertinya itu, jimin juga sekelas denganku sungguh sangat menyebalkan satu kelas dengan Jimin.

Karena mood ku sekarang tidak baik dan malas untuk maladeni orang satu ini jadi aku memutuskan untuk melanjutkan langkah ku yang sempat terhenti tadi.

Baru beberapa langkah aku beranjak dari tempat tadi kini langkah ku terhenti karena omongan dari Jimin.

"Seulgi hari ini kau sangat cantik, apa kau mau menjadi kekasihku?" Kata nya dengan wajah genit.

My Possessive Boyfriend [SEULMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang