02

2.5K 154 3
                                    

Hari ini tidak seperti biasanya bagi Seulgi, karna jika biasanya setelah dia sampai disekolah seorang Park Jimin pasti sudah menghadang jalan nya, entah dimana itu dan pasti dia akan mengerjai Seulgi macam biasanya, tapi kini Jimin bukanlah Jimin yang dulu suka mengerjai Seulgi, karna Jimin memang bertekad untuk berbuat manis kepada Seulgi.

Dia yang selalu menemani Seulgi kekantin jika Hyera dengan pacarnya, dia juga mengantarkan Seulgi pulang setiap hari.

Seperti saat ini, Jimin dan Seulgi berada di kantin untuk makan siang, mereka hanya dua kali dengan ini pergi kekantin berdua.

Seulgi awalnya merasa tak nyaman ketika Jimin ingin menemani nya makan siang karena mereka tak terbiasa berduaan.

Itu karena mereka biasanya tidak pernah akur saat bertemu dan pasti akan canggung jika mereka berduaan. Tetapi, Seulgi bahkan lebih tidak nyaman jika dia menolak ajakan dari Jimin.

Selain tidak nyaman dengan suasana kecanggungan Seulgi juga merasa risih karena mereka jadi pusat perhatian siswi yang melihatnya.

Itu karena dia berduaan dengan Jimin, siswi di sekolah kami memang banyak yang menyukai Jimin, maka dari itu ketika Jimin berduaan dengan perempuan lain akan terjadi hal seperti ini. Mereka saling berbisikan dengan teman nya dan ada yang menatap Seulgi tajam serta tatapan kecewa.

Seulgi sungguh tidak nyaman akan hal itu, tidak nyaman karena telah membuat para fans Jimin kecewa, dan tak nyaman jika banyak yang membicarakan nya serta banyak tatapan benci yang didapatnya.

Jimin melihat kearah Seulgi yang enggan untuk menyantap makanan nya, Seulgi hanya diam menatap makanan nya itu dan wajahnya tidak seperti biasanya, dia terlihat gelisah, Jimin menjadi khawatir dengan nya.

"Hmm Seulgi?" Tanya Jimin dengan lembut serta menggenggam tangan Seulgi yang dingin.

"Kang Seulgi apa kau baik baik saja?"

Seulgi menatap Jimin dengan tatapan sendu dan tersenyum tipis. Berniat supaya Jimin tak menghawatirkan nya setelah dia tersenyum pada Jimin.

"Seulgi tolong katakan yang sejujur jujurnya padaku apa sebenarnya yang terjadi?."

"Jimin...."

"Iya Seulgi aku disini, aku akan mendengarkan keluh kesahmu, berceritalah." Jimin tersenyum lebar pada Seulgi dan mengusap punggung tangan Seulgi agar dia bisa lebih tenang.

"Apa kau merasakan apa yang kurasakan?."

Jimin mengernyit bingung dengan pertanyaan Seulgi barusan.

"Apa maksud mu?"

"Maksud ku, apa kau merasa jika kita disini menjadi pusat perhatian para murid." Ucap Seulgi setengah berbisik.

"Ahh itu rupanya, ya aku merasa sejak kita memasuki area kantin. Bahkan tidak di kantin saja, ketika kita menuju kantin juga banyak yang menatap kita."

"Kalau kau merasa, kenapa kau tampak santai santai saja?"

"Memangnya jika begitu aku harus apa?, apa perlu aku memukuli setiap murid yang melihat kita? Begitu?"

"Aku sedang serius Park Jimin.."

"Aku lebih serius Kang Seulgii." Ucap Jimin memelas.

"Aku sungguh tidak nyaman dengan suasana seperti ini, apa kau melihat jika para fans mu menatap kecewa? Kasihan mereka, lebih baik kita jaga jarak saja mulai saat ini nanti terjadi salah paham antara kau dan aku."

"Apa kau tak merasa kasihan pada ku?." - Jimin.

"Memangnya kau kenapa?." - Seulgi.

"Dalam satu hari saja aku tak bisa jika tak bersama mu, bagaimana aku bisa menuruti apa kemauan mu jika pun aku bisa aku takkan sanggup."

My Possessive Boyfriend [SEULMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang