04

1.3K 90 0
                                    

"Park Jimin?!"

"Kang Seulgi?!"

Kedua nya membulatkan matanya setelah mengetahui orang yang mereka kenali.

"Ini makanan mu. Aku tak mengira jika kau orang yang ku tolong."

"Aku juga tak mengira, makasih Jimin."

"Nee, terimakasih kembali."

"Memang ya kalau jodoh takkan kemana." Lanjut Jimin dengan mencolek dagu Seulgi.

"Aishh, ini hanya kebetulan saja. Jangan mencolek colek ku lagii!"

"Memang nya kenapa cantikk." Jimin kembali mencolek dagu Seulgi, tentu saja Seulgi menepis tangan Jimin.

"Menggelikan sekali, kau ini seperti om om di club saja." Ucap Seulgi bergidik ngeri.

"Enak sajaa, orang tampan dan awet muda seperti ku dibilang seperti om om huh dasar. Matamu katarak ya."

"Alhamdulillah mataku sedang dalam mode sangat baik sekarang."

"Aku yakin matamu itu katarak!"

"Dasar om om keras kepalaa!"

"Yakk Kang Seulgiii!"

"Yakk Park Jimin!" Ejek Seulgi yang menyamakan nada nya seperti Jimin.

"Kau menirukan ku huh?"

"Tidakk, wleeee" ucap Seulgi menjulurkan lidahnya.

"Heyy kalian berdua, sudah cukup bertengkar nya?!"

"Hyera?" Ucap Jimin dan Seulgi bersamaan.

"Cieee ngucapin nya bareng, sehati ekhemm hahah"

"Hyera kau apa apaan huh!"

"Kau yang apa apaan, aku dari tadi mencarimu ternyata kau disini dengan Jimin. Dan kau Jimin, kenapa bisa ada di sini?."

"Aku ingin membeli minuman dingin dan juga cemilan."

"Hah? apa rumahmu didekat sini juga Jim?" Ucap hyera bingung.

"Tidak, minimarket di dekat rumah ku tutup. Jadi aku mencari cari minimarket dan aku melihat disini sedang buka jadi aku beli disini saja."

"Ohh." Ucap Hyera menganggukan kepalanya paham.

"Apa kalian berdua saja ke sini?" Tanya Jimin.

"Iya Jim" ucap Hyera.

"Naik apa?"

"Kami jalan kaki." Kini Seulgi yang menjawab.

"Jalan kaki? Kenapa kau tak-"

"Sudahlah kami mau pulang dulu sudah senja ini." Potong Seulgi.

"Biar aku saja yang mengantarkan kalian."

"Tid-" - Seulgi.

"Ayo Jim antarkan kami pulang."

"Kau ini Ra, main potong saja!."

"Seulgi sudahlah biarkan Jimin yang mengantarkan kita biar lebih cepat sampai, ini sudah senja."

"Hmm iya, tapi belanjaan nya di bayar dulu."

"Aku sudah bayar, tinggal kau dan Jimin saja lagi."

"Sini belanjaan mu, biar aku yang membayarkan nya."

"Tak perlu."

"Jangan kecewakan niat baik ku Seulgi."

"Kubilang tidakk Jim."

My Possessive Boyfriend [SEULMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang