My Possessive Boyfriend [SEULMIN]

17

Tokk tokk~~

"Tunggu..." teriak Seulgi berjalan dengan terpincang.

Klekk~

"Eoh? Taehyung?!" Ucap Seulgi dengan wajah terkejutnya.

"Haiii...Kenapa terkejut? Ahh kau pasti sangat terkejut karena melihat malaikat yang tiba tiba kerumah mu kan? Hha." Ucap Taehyung tertawa.

"Pede sekalii, dasar alien satu ini hha."

"Kau ini! Mana ada alien yang tampan seperti ku ini?!"

"Memangnya kau ini tampan? Tidak tuh."

"Tentu saja aku ini tampan, bahkan v bts pun kalah dengan ketampananku." Ucap nya menyombongkan diri

"Serah kau saja lah, ada apa tiba tiba kesini?"

"Seharusnya tamu itu di persilahkan masuk dulu..Tak sopan sekali huh."

"Ahh iya hha silahkan masuk..."

"Tak perlu, aku lebih suka diluar." Ucap nya dengan cengiran dan wajah tanpa dosa nya itu.

Seulgi hanya menunjukkan wajah datar nya pada Taehyung.

"Kenapa wajah mu datar seperti itu?"

"Kau pikir saja."

"Mianhae pacar Jimin." Ucap nya dengan senyum lebar.

"Mau ku pukul hah?!" Ucap Seulgi yang sudah mengangkat tangan nya ingin memukul Taehyung.

"Tidak tidakk! Ahh...Aku hanya bercanda sajaa."

"Duduk dulu." - Seulgi

"Nee gomawo." -Taehyung.

"Eh ehh...Kenapa kaki mu?"

"Sini ku bantu." Tawar Taehyung, sembari membantu Seulgi menuju kursi yang berada di depan rumah nya.

Seulgi hanya menjawab nya dengan tersenyum tipis.

"Kau kenapa Seulgi?"

"Tak apa, hanya ada kecelakaan kecil saja."

"Baiklah, ah iyaa ini tas mu."

"Kenapa kau yang mengantarkan nya? Kata Jimin dia yang akan mengantar nya tadi."

"Jimin sedang ada urusan, dan ini kain kasa dan petadine. Jimin menitipkan nya padaku."

"Emm pantas saja Jimin menitipkan kain kasa dan petadine ini, aku sempat bingung, ternyata kaki mu terluka ya."

"Ucapkan terimakasih ku padanya."

"Kenapa tidak kau saja yang mengucapkan nya sendiri?"

"Emm....."

"Sudah katakan saja padanya, dia pasti sangat senang jika mendapatkan nya langsung darimu."

"Tapi..."

"Aku mau tau, sebenarnya seperti apa perasaan mu pada Jimin?"

Seulgi menunduk "Aku tak tau Tae."

"Hmm asal kau tau saja yaa, Jimin itu sangat sangat sayang padamu."

"Begitukah??" - Seulgi.

"Tentu sajaa."

"Tapi aku masih tak kepikiran untuk hubungan yang lebih dari teman."

"Wae?" - Taehyung.

"Tak apa." - Seulgi.

"Kau tak akan menyesal jika memiliki Jimin, akan kupastikan jika kau akan bahagia kalau bersamanya." Ucap Taehyung tersenyum tulus.

Seulgi hanya menundukkan kepala nya lagi.

Dan menggigit bibir bawahnya sesekali karena dia bingung dengan perasaan nya saat ini.

Dia tak tertarik untuk pacaran.

Karena memang dia tak mau jika akan merasakan sakit karena cinta untuk kedua kalinya.

Tapi juga dia merasa nyaman dengan Jimin.

"Seulgi...Kau pikirkan baik baik yaa. Aku pamit pulang dulu sudah sore." Ucap Taehyung lagi sambil mengusap pundak Seulgi lembut.

"Hmm Nee, gomawo." Balas Seulgi dengan tersenyum simpul.

"Annyeong Seulgii.." lambai Taehyung setelah sampai ke dalam mobil nya.

"Annyeong.." balas Seulgi.

"Jimin ada urusan apa ya? Ah aish kenapa aku kepo sekali." Gumam Seulgi pada dirinya sendiri.

Seulgi segera masuk ke dalam rumahnya.

Dan merebahkan tubuhnya ke kasur empuk di dalam kamarnya.

Dia menutup matanya dan bemonolog dengan dirinya sendiri.

"Apakah Jimin memang tulus mencintaiku?"

"Apa aku harus membuka hati padanya?"

"Aku takut jika rasa sakit akan terulang lagi."

"Tapi sampai kapan aku memaksakan diri ku agar aku tak mencintai seseorang lagi."

"Aku juga tak bisa menutup pintu hati ku untuk orang yang benar benar tulus mencintaiku."

"Jika Jimin tulus cinta dengan ku, maka aku akan membalas nya."

"Aku tahu jika kita tulus mencintai seseorang yang sangat kita sayangi tapi orang itu tak mempunyai perasaan apapun terhadap kita, itu sangat sakit."

"Apa aku harus memulai cinta kembali?"

"Aku akan mencoba nya tapi mungkin tak sekarang."

Setelah puas bermonolog sendiri, dia memutuskan untuk berlarut ke alam mimpinya.