"Kenapa diam saja? Cepat masuk."
"Kau saja, aku ada urusan."
"Boleh aku minta nomor telfon mu?"
"Untuk apa?"
"Sudah, berikan saja."
"Tap--"
"Jika kau tak ingin memberikan nya, ayo ikut aku masuk."
"Ahh!, nihh catat."
"Nama mu tadi, Jaena kan?"
"Hmm."
"Kalau kau mengada ngada dengan omongan mu tentang Jimin dan Seulgi, kau akan menerima akibatnya." Tutur Suho dengan nada santay namun matanya menatap Jaena tajam.
Yang ditatap hanya tak peduli dan melangkahkan kaki nya meninggalkan Suho.
Cklek~
"Seulgi!"
"Hah?! Oppa!"
"Siapa yang memberitahu mu kalau aku disini Oppa?"
"Kau tak perlu tau." Ucap nya pelan namun matanya menatap ke arah Jimin sinis.
Jimin hanya tersenyum kikuk atas tatapan Suho.
Tatapan Suho kini beralih pada sang adik tersayang nya.
"Kau tak apa kan Seulgi? Apa ada yang sakit? Bagaimana bisa kau sampai berada disini?"
"Hha aku tak apa Oppa, tak ada yang sakit lagi, sudah mendingan. Mag ku kambuh, aku tadi tak makan di sekolah."
"Sudah Oppa bilang kan, jangan sampai melewatkan jam makan mu, begini nih jadinya, tapi apa benar hanya gara gara mag mu kambuh yang membawa mu kesini?"
"Ya benarlah Oppa, kalau tidak, apa lagi?" Kata Seulgi terkekeh.
"Kau istirahat saja disini ya, Oppa mau keluar dulu sebentar." Ucapnya mengusap kepala Seulgi sayang sambil tersenyum.
"Dan kau Jimin, ikut aku." Dengan wajah datarnya.
Jimin hanya menganggukan kepala nya dan menyusul Suho keluar.
"Hmm, ada apa Hyung?"
Suho menyunggingkan senyum nya "Kau ternyata hanya pura pura baik ya di depan ku."
Jimin tentu saja bingung.
Dengan wajah cengo nya dia mencerna perkataan yang barusan dikatakan Suho.
"Tak usah sok polos, sok tak mengerti." Ucap Suho lagi.
Jimin semakin tak percaya jika Suho berkata seperti itu padanya.
"Apa salah ku? Kenapa dia seperti ini?" Batin Jimin.
"Hyung, aku sungguh tak mengerti apa yang kau katakan, tolong ceritakan padaku apa yang terjadi."
"Untuk apa aku menceritakan?! Kau takkan mengakuinya!" Suho mulai menaikkan volume suaranya.
"Kau apakan adik ku sampai dia dibawa ke rumah sakit?!"
"Aku? Aku tak berbuat apa apa padanya." Jawab Jimin dengan pikiran yang campur aduk.
"Tak usah bohong, seseorang telah memberitahuku yang sebenarnya!"
"Siapa?"
"Kau tak perlu tau itu siapa!"
"Tunggu Hyung, kau jangan langsung mengambil kesimpulan dulu, aku perlu penjelasan."
"Buat apa aku repot repot menjelaskan padamu?! Toh yang penting aku sudah tau bagaimana ceritanya. Kalau aku menceritakan padamu sama juga aku membuang tenaga, karena kau pasti tak mengakuinya!"
"Hyung, aku mencintai Seulgi, aku takkan bisa menyakiti seseorang yang ku cinta. Bagaiamana bisa aku membuat Seulgi sampai seperti itu?"
"Apapun alasan nya dan bagaimana pun keadaan nya, aku tak mungkin sedikit pun melukai perempuan yang aku cinta, karena itu sama saja kalau aku melukai ibuku sendiri." Jelas Jimin lagi memelas.
Sungguh Jimin tak tahu lagi ingin berbicara seperti apa agar Suho bisa mempercayainya.
Suho hanya menatap Jimin malas.
Dia menyunggingkan smirk nya pada Jimin, entah apa alasan nya.
"Mulai sekarang jangan pernah lagi kau mendekati adik ku, awas saja jika kau berani mendekatinya!" Ancam Suho menunjuk Jimin dan melangkah menuju ke kamar rawat Seulgi.
"Tungg--"
"Diam! Aku tak mau mendengar penjelasan mu lagi!"
"Ya ampun, apa yang terjadi...." ucap Jimin mengusap kepala nya kasar.
"Okee, rencana nya berhasil hha." Ucap orang yang sedari tadi melihat Suho dan Jimin beradu mulut.
Pendek banget ya di chapter ini?
Sorry ya, tapi sebagai gantinya aku double update.Jangan lupa vote😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend [SEULMIN]
AcakPark Jimin adalah lelaki tampan yang Populer di kalangan remaja terutama di kalangan perempuan, Banyak gadis yang mencoba mendekati nya. Tapi, yang dicintai Jimin hanyalah Satu yaitu Kang Seulgi. Kang Seulgi yang berparas cantik dan sexy itu type ga...