41

517 43 3
                                    

"Kapan kamu kembali ke sini, Ren," tanya Jimin pada gadis yang menyapa nya tadi.

Ya, dia teman lama Jimin yang beberapa tahun lalu pindah ke london.

Sekarang mereka bertiga sedang duduk di bawah pepohonan.

Seulgi dan Jimin mengurungkan niat nya untuk pulang kerumah, karena Jimin masih ingin mengobrol dengan teman lama nya itu karena mereka sudah lama tak bertemu.

"Dua hari yang lalu Jim," jawab Irene manis.

"Eh, kalian sudah berapa lama pacaran?" Lanjut Irene bertanya.

"Belum terlalu lama," jawab Jimin.

"Cantik banget pacar kamu Jim, pintar juga ya kamu cari pacar hha."

"Makasih," ucap Seulgi singkat.

"Iyalahh siapa dulu doong," -Jimin.

"Huh....panasss..." ucap Seulgi mengibas ngibaskan tangan nya ke udara.

"Kamu kepanasan sayang? Kamu mau pulang?"

"Iya sayang."

"Emm, ayo kita pulang, oh iya Ren kami pamit pulang dulu ya."

"Ehh ahh itu Jim, a..akuu boleh numpang ngga? Soalnya ngga ada yang bisa jemput aku."

"Iyaa boleh dong Ren, ke rumah kamu yang dulu kan?"

"Iya, makasih ya Jim, Seul."

"Nee," ucap keduanya kompak.

"Kajja naik."

"Eh aku boleh duduk di depan ngga? Aku mual kalau duduk di belakang," ucap Irene yang membuat suasana nya menjadi hening.

"Emang apa beda nya di belakang sama di depan?" Tanya Seulgi.

"Ya, beda, ngga tau kenapa aku mual kalau duduk di belakang."

"Sayang...stt...gimana nih?" Bisik Jimin pada Seulgi.

Seulgi menghela nafas berat, "yaudah ngga papa aku dibelakang aja."

"Makasih banyak Seulgi."

"Iya Ren sama sama."

Selama di perjalanan Jimin dan Irene banyak mengobrolkan yang Seulgi tak tahu dari topik keduanya itu.

Karena mereka berdua menceritakan saat kejadian masa lalu mereka.

Mereka berdua asik tertawa, sedangkan Seulgi di belakang terus saja menggerutu pelan.

"Bagus banget ngecuekin pacar nya, malah asik sama si Irene Irene itu hih!" Gerutu nya sangat pelan.

"Sampai..."

"Makasih banyak ya kalian udah mau ngantar aku, kalian mau mampir dulu?"

"Ngga usah Ren, kami langsung aja."

"Oke...lain kali mampir yaa, hati hatii..."

"Nee..."

"Sayang, kenapa masih duduk di sana? Ayo ke depan."

"Ngga ah disini aja."

"Loh kenapa sayang, masa aku sendirian di depan?"

"Kalau ngga mau sendirian, minta temanin sama Irene lagi aja sana."

"Seulgi, kamu marah ya sayang?"

"Ngga," jawab Seulgi singkat tanpa menoleh kearah Jimin.

"Iyadehh maaf kalau aku tadi cuekin kamu, maaf banget ya sayang, soalnya itu teman lama aku, sekarang baru ketemu, sekali lagi maaf."

My Possessive Boyfriend [SEULMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang