"Bagi sebagian wanita, ia akan lebih memilih terluka daripada harus mengatakan yang sebenarnya terjadi"
* * *
Rangga punya mantan, namanya Stella Lexandra. Cewek manis yang sudah menjadi kekasihnya selama satu tahun, namun hubungan mereka harus terhenti karena Stella memutuskan hubungan mereka tanpa sebab. Hingga saat ini, Rangga masih merindukan Stella, dan semua tentang kebersamaan mereka. Karena bagaimanapun selama Stella bersamanya, Rangga sedikitpun tidak pernah dikecewakan olehnya, bahkan di hari terakhir sebelum Stella memutuskan untuk meninggalkannya, mereka baik-baik saja, bahkan Stella menangis ketika hubungan mereka harus dia akhiri, entah apa masalah sebenarnya. Tapi Rangga hanya tahu, bahwa Stella hanya tidak ingin membuat Rangga menyesal menjadikannya pacar.
Pandangan Rangga masih tertuju pada layar laptopnya, gambar Stella masih menjadi wallpapernya. Perlahan bibirnya melengkung membentuk senyuman. Dia kemudian membuka galeri di ponselnya, ia melihat satu per satu fotonya bersama Stella.
"Stel, gue kangen sama lo. Entah apa alasannya, gue tahu lo masih sayang sama gue, gue bakal selalu nunggu kejujuran lo," ucapnya pelan seraya pandangannya tak juga berhenti dari gambar-gambarnya bersama Stella.
Tidak lama kemudian, Floris menghampirinya yang sedang duduk di taman depan rumahnya. Kebiasaan Floris, dia selalu datang tiba-tiba dan juga pergi tiba-tiba. Dia sudah menganggap rumah Rangga seperti rumahnya sendiri, karena orang tua Rangga juga sudah dia anggap orang tua kedua bagianya.
"Woy, ngapain lo senyum-senyum sendiri? Lagi seneng ya?" tanya Floris penasaran, dahinya mengkerut.
"Flo, lo tu kayak jelangkung ya, bisa gak sih samperin gue gak pake muncul tiba-tiba kayak gitu," ujar Rangga.
"Gak bisa, seneng aja bikin lo kaget. Lucu sih," Floris menjedah perkataannya, dia kemudian melihat gambar di layar laptop Rangga. "Belum bisa move on lo? Yaelah, cowok sepopuler lo aja bisa galau juga ya gara-gara mantan. Lo masih ngarepin Stella?" tanya Floris lagi.
"Bukan ngarep, tapi kadang ada waktunya dimana gue kangen masa-masa bareng dia. Dan ternyata, hari ini gue rasain itu, gue susah ilangin dia dari pikiran gue, gue masih nanya sama diri gue sendiri kenapa dia mutusin gue tiba-tiba gak ada masalah apapun, aneh kan?" Rangga menyipitkan matanya melirik Floris yang terlihat bingung.
"Kenapa lo gak nanya aja sama orangnya," saran Floris.
"Udah, dia gak mau bicara sama gue, bingung gue," ujar Rangga.
"Yaudah deh, nanti gue bantuin lo, sebagai sahabat paling sayang sama lo, gue gak mau biarin lo galau seumur idup, tenang aja, serahin semuanya sama gue, OK!" ucap Floris seraya melingkari jempol dan telunjuknya menandakan OK.
"Thanks banget, gue tau lo bisa diandelin," ujar Rangga sambil mengacak-acak poni Floris.
"Rese ya," sahutnya.
"Idih, lo gak sampoan?" ledek Rangga.
"Enak aje lo, tiap hari kali, emang kenapa rambut gue,"
"Bau apek."
"Rese lo ya, harum gini dibilang apek, idung lo yang berubah fungsi tuh," Floris memukul-mukul lengan Rangga.
"Bukan idung gue, tapi hati gue berubah arah," Rangga tersenyum. Tiba-tiba Floris menghentikan pukulannya seketika.
"Maksud lo?"
"Canda kali, serius amat lo liatinnya," Rangga mencubit hidung Floris yang sedikit mancung.
"Apaan sih lo," ucapnya dengan pipi merona.
"Baperan banget sih lo jadi orang."
"Kan gue cewek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Bad Boy & Beautiful Ketos
Teen FictionHigh School Series #2 ~ ~ ~ ~ Siapa yang tidak mengenal ketua osis cantik, tegas dan populer di SMA Taruna, namanya Floris Diandra. Hidupnya selalu terusik dengan kehadiran cowok bad boy sekaligus playboy bernama Joshua Bramesta. Dalam kamus hidupny...