3. Very Nerveus

1.4K 67 9
                                    

"Wanita yang hebat adalah dia yang punya prinsip, dan juga menghargai persahabatan"

* * *

Setelah pertengkaran itu, Floris dan Rangga kembali ke kelasnya. Floris sedikit merasa kecewa dengan tindakan yang dilakukan Rangga dan Joshua. Sebagai ketua osis yang populer ia sedikit malu jika pertengkaran itu disebabkan olehnya. Sejak dulu ia sangat membenci yang namanya pertengkaran, sampai sekarang masih sama. Hanya saja, ia tidak mampu marah dengan Rangga, apalagi setiap Rangga berkelahi dengan Joshua maupun dengan cowok lain karena untuk melindunginya dan memastikanya selalu baik-baik saja.

Terlalu sering Rangga menjadi bagian dari masalah-masalahnya, bahkan ketika ia pernah digoda oleh badboy sekolah sebelah, Rangga langsung memukul badboy tersebut hingga jerah. Namun Floris masih bimbang dengan perasaan yang menggelutinya, antara persahabatan atau hanya rasa kagum. Dia masih belum memastikan perasaannya kepada sosok Rangga yang sempurna.

"Ga, bisa gak sih lo gak bertengkar lagi!" pinta Floris saat mengobati bibir Rangga yang sedikit robek akibat perkelahian itu.

"Bisa kok Flo, selama orang-orang di dunia ini gak nyakitin lo, gue bakal terlepas dari yang namanya berantem," jawabnya santai seraya senyum terlepar dari wajahnya yang manis.

"Garing lo...! Gue serius tau gak," tegasnya.

"Gue juga gak becanda Flo, gue ingin setiap hari lo ngerasa aman hidup di dunia ini, dan gue akan selalu jagain lo dari apapun yang buat lo gak nyaman," jawab Rangga, ucapannya lagi-lagi membuat wajah Floris memerah merona.

"Pliss deh Ga, jangan baperin gue mulu, adek gak kuat bang, HAHAHA," candanya.

"Ah lo, baperan sih jadi orang. Makanya lo jangan setia sama jomlo, jadi gini nih," ejek Rangga.

"Lebih baik jomlo kali, dari pada lo. Punya pacar tapi gak jelas, putus nyambung, putus nyambung mulu. Makanya iket yang bener, biar gak lepas lagi," ejek Floris dibarengi tawa yang hebat.

Sementara pandangan Rangga tidak lepas dari tawa itu, untuk pertama kalinya ia melihat Floris tertawa lepas seperti hari ini. Sejak ia ditinggal oleh ayahnya, ia belum pernah sama sekali tertawa seperti ini, paling hanya tersenyum. Senyum itu pun hanya untuk menutupi rasa sedih yang ia rasakan. Hanya Rangga yang mampu memahami apa yang dirasakan oleh Floris selama ini. Oleh karena itu, Rangga selalu berusaha untuk menjadi sahabat juga saudara yang selalu membuat Floris bahagia dan merasa aman setiap waktu.

"Lo cantik ya kalo lagi ketawa, gue seneng liat lo ketawa kayak gini," kata Rangga seraya memegang kepala Floris. Floris pun terdiam sejenak, ia baru menyadari bahwa Rangga sudah memperhatikannya sejak tadi. Ia sudah paham, ketika Rangga memegang kepalanya berarti Rangga lagi bahagia bersamanya.

"Ma-makasih Ga," ucapnya terbata.

"Gak usah gerogi, gue boongan kali, HAHAHA," ucap Rangga kemudian tertawa terbahak-bahak. Ia kemudian bangkit seketika, ketika ia mulai melihat Floris tengah naik darah.

"RANGGA...!!!" teriak Floris. Rangga tidak menggubris, ia tetap berlari meninggalkan kelasnya. "Dasar reseh...!" tambahnya menutup kekesalannya dengan tingkah Rangga menyebalkan.

Sekalipun Rangga terkadang menyebalkan, tapi setiap hari ia selalu merindukan Rangga. Jika ia tidak bertemu dengan Rangga, seperti ada hal yang kurang dalam hari-hari yang ia lewati. Kebersamaan mereka sudah sangat dekat dan hal itulah yang membuat Floris tidak bisa sedikit pun untuk jauh dari Rangga.

"Gue mengerti tentang sebuah persahabatan, tapi jika suatu saat nanti rasa itu menjadi rasa cinta. Siapa yang harus gue salahin? Lalu apakah mencintai sahabat itu hal yang dilarang undang-undang, gue rasa gak," ucapnya di tengah kenangan-kenangan bersama Rangga sedang menghiasi otaknya.

* * *

"Lo apa-apaan sih Joe, pake kelahi segala sama Rangga, malah memperburuk image lo di depan Floris, parah lo ya," ucap Nathan mencoba menceramahi Joshua yang tengah mengobati memar di mulutnya dengan es batu.

"Harga diri sebagai cowok Nat, lagi pula dia duluan kok yang mulai," sanggahnya.

"Iya gue tahu dan gue lihat sendiri juga. Tapi seharusnya lo bisa menghindari perkelahian itu, apalagi di depan Floris. Sekarang lo pikir deh,Floris semakin perhatian sama Rangga, sementara lo, emang dia peduli sama yang lo alami, malah dia semakin benci sama lo," jelas Nathan.

"Serah deh Nat, anggap aja kali ini gue lagi apes. Eh, gue bingung deh, semua cewek di sekolah ini ngantri mau jadi pacar gue. Kenapa Floris sama sekali gak bisa sedikitpun buka hatinya buat gue. Susah amat ya," keluh Joshua seraya tangannya menempelkan es batu di sudut bibirnya.

Sejak dulu Joshua telah berjuang untuk meyakinkan hati Floris tentang perasaannya. Hanya saja, Floris telah terlanjur mengetahui image buruk tentangnya yang playboy. Sebuah point yang telah Floris garis bawahi dalam hidupnya, bahwa Playboy adalah manusia paling rendah di matanya. Prinsip itulah yang harus Joshua buktikan kepada Floris bahwa ia tidak seburuk itu. Hanya saja, tidak ada kesempatan baginya untuk bisa menjelaskan hal itu.

"Justru itu tantangan buat lo, gak semua cewek itu sama. Floris itu punya prinsip, dia bukan cewek bego yang bisa dibaperin, yang bisa lo kadalin. Dia itu unik, cuma cowok hebat yang bisa dapatin dia," tegas Nathan.

Nathan juga tahu bahwa Joshua bukan cowok yang mudah menyerah, dia tahu semua hal tentang sahabatnya itu. Ia juga percaya, perjuangan Joshua tidak akan berhenti cuma karena penolakan yang berulang-ulang.

"Thanks Nat, perjuangan gue mungkin masih kurang, gak ada yang mudah dapatin hal sesuatu yang indah. Butuh perjuangan yang lebih hebat lagi, lihat aja nanti," ujar Joshua dengan penuh percaya diri.

Itulah Joshua, cowok yang ambisius dan penuh rasa optimis dengan apa yang dia sedang perjuangkan. Dia tidak akan membiarkan hal yang dia kejar, harus gagal di tengah jalan. Apapun itu, ia akan mati-matian memperjuangkan hal itu.

* * *

TBC...

Jangan lupa Vote dan Komentnya ya. Semoga Part ini cukup menghibur hari-hari kalian. terutama yang lagi suka-sukanya sama sahabat tapi gak berani bilang. Disimpan aja, nanti juga bakal tau.

Kalian milih Winis dengan siapa? Rangga si Romantis? atau Joshua si Cool Bad Boy?

Tulis komentar kalian ya. see you di part berikutnya.

Cool Bad Boy & Beautiful KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang