"Ada kalanya hati tak ingin terluka lagi, atau mungkin nanti ada rasa yang bersedia mengobati luka itu"
* * *
Suasana kota yang cukup cerah untuk memulai weekend hari ini, Rangga memang sudah memiliki janji bertemu dengan Stella di sebuah toko buku. Stella pun sudah sampai di tempat yang dimaksud. Stella sengaja jalan lebih dulu karena Joshua yang mengantarnya kesana memiliki urusan lain di waktu yang bersamaan.
Rangga baru saja mengeluarkan mobilnya dari garasi dan bersiap menemui Stella yang sudah menunggunya. Baru saja ia keluar dari gerbang rumahnya, ia terkejut melihat Floris yang sedang duduk di teras rumahnya memasang sepatunya. Rangga terkesimak dengan penampilan Floris yang tidak seperti biasanya. Ia pun menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah Floris, ia langsung membuka pintu mobilnya dan menghampiri Floris.
"Pagi Flo!" sapa Rangga. Suaranya cukup membuat jantung Floris berdegup kencang seketika.
"Iya Ga, pa--gi," jawab Floris.
"Tumben amat lo kinclong banget pagi ini, mau kemana?" tanya Rangga.
"Ga-k, Gak kemana-mana kok Ga," jawabnya gugup.
"Yaelah Flo, udah dandan cantik kayak gini gak kemana-mana, gak mungkin lah," ujar Rangga.
"Gu-e, Gu-e..." ucapan Floris terpotong ketika suara ponsel Rangga berbunyi keras, sebuah panggilan masuk. Rangga langsung fokus dengan ponsel di sakunya, ia melihat layar ponselnya dan terlihat nama "My Future" memanggil. Ia seketika ingat dengan Stella yang sudah menunggunya di toko buku itu sejak tadi.
"Astaga, Flo! Gue cabut dulu ya, Stella udah nunggu gue," ujar Rangga dan langsung meninggalkan Floris. Tiba-tiba hatinya merasakan cemburu dan sesak seketika melihat Rangga yang begitu mengkhawatirkan Stella, ia menarik nafas dan memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan hatinya yang tengah cemburu.
"Hati-hati Ga," ucapnya sebelum Rangga melajukan mobilnya.
"Iya Flo, bye," jawab Rangga.
Sosok Rangga pun tak lagi terlihat di hadapan Floris yang masih mematung menahan rasa cemburunya. Ia selalu berharap suatu saat menemukan seseorang seperti Rangga, seseorang yang sangat memperdulikan pasangannya. Sekalipun hal itu ada di sosok Joshua, tapi hati Floris belum mampu menggantikan Rangga dengan Joshua.
"Setiap saat, gue selalu berusaha untuk tegar dengan rasa yang gue miliki saat ini untuk lo, entah sampai kapan gue mampu bertahan. Tapi jika gue pada akhirnya gagal, setidaknya gue pernah berjuang," ucap Floris pelan. Ia kemudian kembali duduk dan berusaha membuat suasana hatinya kembali normal, ia tidak ingin Joshua melihat wajahnya sedih.
* * *
Tidak lama setelah Rangga beranjak dari rumah Floris, Joshua sampai di rumahnya setelah Floris mengirim lokasinya ke Joshua. Ini pertama kalinya Joshua ke rumah Floris, jadi ia belum hafal lokasi rumah Floris. Mobil Joshua berhenti tepat di gerbang rumah Floris, ia melihat wanita itu tengah duduk menunggu di teras rumahnya. Celana Joger warna cream dan kaos putih serta topi Beanie melengkapi penampilannya. Joshua memang baru pertama kalinya melihat Floris seperti ini. Dia tahu Floris bukan wanita yang feminim seperti kebanyakan wanita lainnya. Tapi kesederhanaan itulah yang membuat Joshuanya jatuh cinta.
Joshua turun dari mobil dan menghampirinya. Senyum hangat dari Floris menyambut kedatangannya itu, Joshua pun tidak akan melewatkan kesempatan itu, ia juga tersenyum.
"Maaf agak lama ya, susah cari lokasinya," ujar Joshua sesampainya di depan Floris.
"Iya Joe, gak apa-apa, asal lo gak nyasar aja," jawab Floris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Bad Boy & Beautiful Ketos
Novela JuvenilHigh School Series #2 ~ ~ ~ ~ Siapa yang tidak mengenal ketua osis cantik, tegas dan populer di SMA Taruna, namanya Floris Diandra. Hidupnya selalu terusik dengan kehadiran cowok bad boy sekaligus playboy bernama Joshua Bramesta. Dalam kamus hidupny...