33. I Am Yours

471 10 2
                                    

"Hati yang saling menyayangi, akan tetap merasa nyaman dalam keadaan dan kondisi apapun"

* * *

Dari kejauhan Rangga memperhatikan Floris dan Joshua yang tengah bersenda gurau dibarengi senyum banhagia dari keduanya. Sekejap hati Rangga kecewa dengan Floris yang lebih memilih menemui musuhnya daripada dia saat ini. Dia juga menyadari bahwa di sampingnya saat ini ada Stella yang berstatus sebagai pacarnya.

Rangga masih kebisuannya sejak Stella menghampirinya hingga sekarang, ia juga kecewa dengan Stella yang telah mengajak Joshua bergabung di acaranya. Rangga juga paham jika cuma Joshua yang bisa membawa Stella keluar dari rumah tanpa pengawalan, ia sangat berterima kasih dengan jasa Joshua. Terlepas dari itu semua, bukan berarti Joshua bisa hadir dan ikut di acara mereka, itu versi Rangga yang begitu membenci Joshua.

"Sayang, udah deh! Ke dalam yuk! Gak enak sama yang lain," pinta Stella mengelus punggung Rangga yang tengah duduk mencari angin di luar cafe itu.

"Stel, kenapa anak itu harus ikut gabung sih?" tanya Rangga menatap Stella.

"Gue cuma pengen gak ada lagi permusuhan di antara kalian, Joe sudah banyak membantu kita Ga," tegas Stella menjelaskan alasan dia mengundang Joshua dan Nathan.

"Tapi gue benci sama mereka, khususnya Joshua. Gue gak tahu kenapa, apapun yang dia lakuin untuk kita, gue gak bisa akur sama tuh anak, Stel!" ujar Rangga dan bangkit dari duduknya.

"Gue tahu semua kisah permusuhan lo sama Joe. Ingat Ga! Gak semua orang yang burk di mata kita itu adalah orang yang gak benar. Gue juga pernah berpikir kayak lo, tapi ketika Joe membantu kita banyak hal, aku jadi tahu kalo dia punya sisi yang baik. Pliss Ga! Percaya sama gue, gue sayang banget sama lo, gue cuma pengen lo ngertiin gue," pinta Stella dan memeluk Rangga dengan penuh cinta.

Stella memang begitu menyayangi Rangga lebih dari apapun, bahkan melebihi dari kebahagiaannya sendiri. Itulah alasan dia ingin menyatukan dan mendamaikan permusuhan Rangga dan Joe. Ia berpikir tak ada gunanya memperbanyak musuh, apalagi sebentar lagi mereka lulus dari SMA.

"Kita masuk yuk! Gue pengen acara kita berjalan dengan baik dan punya kesan yang tak terlupakan. Gue juga sayang sama lo, Stel! Tetaplah jadi orang paling penting dalam hidup gue, forever!" seru Rangga dan mengajak Stella kembali ke meja mereka. Wajah Rangga kini tak lagi kusut, senyum Stella dan ucapannya yang hangat telah membuat hati Rangga bahagia dan tenang.

"Makasih ya sayang!" ucap Stella seraya mengikuti langkah Rangga yang ada disebelahnya.

Joshua yang juga melihat Stella kembali ke mejanya, ia pun mengajak Floris kembali ke dalam cafe. Sebelumnya Stella sudah memberinya kode untuk kembali dan memulai acara yang sempat tertunda. Sekarang hubungan Stella dan Joshua bukan lagi hanya sekedar melaksanakan misi masing-masing, melainkan mereka sudah menjalin persahabatan yang baik. Dia melihat, Joshua sangat tulus membantunya dalam hal apapun.

"Flo! Besok gue jemput lo ya," ucap Joshua sebelum mereka melangkahkan kaki dalam cafe menemui teman-temannya.

Floris mengangguk dan tersenyum,"Iya, Joe. Jemput gue di galeri aja, besok gue ada urusan disana sebentar," jawabnya.

"Oke, laksanakan!" ucapnya seraya menaruh tangannya di pelipisnya, seperti orang hormat saat upacara bendera.

"Apaan sih, lebai! Gue bukan generasi bucin kayak lo ya Joe," ejeknya.

"Gue gak lagi ngebucinin lo, ekspresi gue yang kelewat bahagia," jawab Joshua.

"Bahagia?"

"Iya bahagia bisa bareng lo malam ini," jawabnya.

"Terus hubungannya sama gue apa Joe?"

"Kalo lo bagian terbesar dari kebahagiaan gue," ujar Joshua sedikit menggombali Floris yang sudah mulai baper karena tingkahnya.

"Joshua Bramesta yang Playboy, gombalan lo gak mempan sama gue," tegas Floris tersenyum. Tidak seperti dulu yang langsung marah-marah, tapi sekarang berbeda keadaan dan situasi.

"Iya sekarang, belum!"

"Selamanya, gak bakalan mempan," jawab Floris.

"Gue yakin, suatu saat nanti, hati lo bakal kebuka buat gue," ucap Joshua dengan penuh keyakinan.

"Seyakin itu lo? Kenapa?"

"Karena password hati lo cuma gue yang tahu," jawab Joshua dan berlari meninggalkan Floris.

"Bucinnnnnnnn!" teriak Floris dan berjalan menuju pintu cafe yang ada di hadapannya,

Joshua sadar, tidak mudah membuat Floris jatuh cinta secepat itu. Ia hanya ingin menikmati proses perjuangannya memenangkan hati Floris yang beku. Ia juga belum tahu jika Floris telah menetapkan hatinya hanya untuk satu orang, yaitu Rangga.

"Percaya atau gak, gue gak akan menyerah untuk yakinin lo tentang perasaan gue sekalipun lo cuma mengganggapnya candaan," ucapnya menatap Floris yang berjalan menuju meja tempat mereka semua berkumpul. Sudah sejak tadi Joshua sampai di meja itu dan memilih kursi yang sedikit jauh dari keberadaan Rangga.

Floris tiba di kursinya dan berhadapan dengan Joshua. Suasana cafe tak lagi sunyi seperti tadi, kekonyolan Revan dan Aletta turut menghiasi suka cita acara Stella dan Rangga. Tapi sisi lain, dibalik canda tawa yang Floris tunjukan pada malam ini, ada rasa terluka di hatinya tiap kali melihat kemesraan Rangga dan Stella. Ia sadar, ia hanya cinta sendiri, rindu sendiri dan memendam rasa sendiri. Tapi entah kenapa, hingga detik ini ia masih sangat betah dengan rasa yang terus membuatnya tersiksa.

Aletta yang memang sejak dulu tahu perasaan Floris ke Rangga, membuatnya ikut prihatin. Ia sesekali mencoba menghibur hati Floris, namun tetap saja rasa sakitnya hanya bersembunyi di balik senyum indah di wajahnya.

"Ga, gue gak ngerti apa itu cinta. Tapi gue cuma tahu satu hal soal cinta, gue bahagia melihat lo bahagia, meskipun bukan gue yang ada dihati lo saat ini," ucapnya dalam hati.

* * *

TBC...

Tunggu kelanjutannya di part berikutnya ya. Jangan lupa share dan vote ceritanya ya guys. Tanpa kalian, author bukanlah apa-apa. Yang selalu kangen sama Kekonyolan Joshua dapatin hati Floris, dan juga perjuangan Rangga mempertahankan cintanya dengan Stella. Siap-siap besok di bikin baper.

Ada apa ya besok?

Stay terus di ceritanya ya, see you. Thanks a lot readers

Cool Bad Boy & Beautiful KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang