9. Cool Heart

835 29 0
                                    

"Cinta adalah sebuah perjuangan, dan berjuang adalah cara menunjukan cinta itu sendiri"

* * *

Seperti biasanya Joshua, Nathan dan teman lainnya bermain bola di lapangan futsal sekedar juggling dan mengoper bola. Dari jauh terlihat Floris berjalan menuju kelasnya, pandangan Joshua tertuju pada gadis itu, gadis yang telah membuatnya jatuh cinta untuk pertama kali dalam hidupnya. Tidak lama kemudian, bola yang ada di kakinya diberikan kepada Nathan. Joshua menghampiri Floris, langkah Floris pun terhenti seketika melihat kehadiran cowok paling menyebalkan dalam hidupnya. Dia pun menatap Joshua dengan tatapan kebencian, dan sikap judes menjadi andalannya menghadapi cowok seperti Joshua.

"Minggir dari hadapan gue!!!" titah Floris dengan sorot mata yang tidak menyenangkan.

"Kalo aku gak mau? Kenapa? Gak usah jutek, gue cuma pengen nyapa lo doang," ujar Joshua, ia bersikeras tidak ingin beranjak dari hadapan Floris.

"Gue bilang minggir, karena kehadiran lo di depan gue bikin pagi gue buram," tegas Floris. Masih dengan sikap judesnya.

"Gue gak peduli, intinya gue bakal gangguin lo selama lo masih belum terima hati gue," ucap Joshua menatap tajam mata Floris.

"Saraf lo emang ya, sampai kapanpun hati gue gak bakal pernah suka sama lo," tegas Floris kemudian beranjak menabrak bahu Joshua. Belum jauh dia melangkah, Joshua memanggilnya.

"Flo....!!! Lo boleh gak punya feel sama gue, tapi saran gue, mending lo pikir-pikir dulu, kali aja hati lo hilaf suatu saat nanti. Gue nunggu lo kok, gak usah buru-buru," teriak Joshua. Ucapan itu cukup membuat Floris naik darah, ia berusaha untuk tidak menggubris perkataan cowok gila seperti Joshua. Dia menghela nafas, kemudian bergegas meninggalkan Joshua.

"Dasar gila... cowok gila...!!!" umpat Floris setelah langkahnya mulai menjauh dari keberadaan cowok paling menyebalkan seantero sekolah itu.

Sementara Joshua tidak melepas pandangannya dari Floris, dia selalu yakin bahwa suatu saat Floris bakal mengerti tentang ketulusan cinta yang dia miliki. Bibirnya tersenyum seketika, ketika melihat Floris ternyata menoleh ke arahnya. Meskipun tatapan yang dia berikan adalah tatapan yang tidak menyenangkan, bagi Joshua tidak masalah karena begitulah sifat wanita. Wanita tidak mudah memberikan hatinya kepada seseorang jika dia sendiri tidak menunjukan perjuangan yang serius.

"Flo, lo ikuti aja proses perjuangan gue memperjuangkan hati lo, jika setelah perjuangan gue itu juga belum bisa bikin lo suka sama gue, maka tanpa lo minta, gue bakal mundur secara terhormat," ujar Joshua pelan, kemudian dia kembali menghampiri teman-temannya di lapangan.

Joshua begitu bersemangat semenjak ia mulai suka sama Floris, setidaknya ada alasan buat dia untuk selalu ke sekolah tepat waktu, untuk selalu mengerjakan PR biar tidak malu jika dihukum, dan yang terpenting adalah dia bisa menjuarai pertandingan futsal di olimpiade antar pelajar beberapa bulan lagi. Kehadiran Floris di hidupnya, telah membuatnya lebih baik dari hari-hari sebelumnya, meskipun hingga detik ini hati Floris masih saja dingin untuknya. Tapi baginya, cinta adalah sebuah perjuangan, dan berjuang adalah cara menunjukan cinta itu sendiri.

* * *

Floris duduk penuh kekesalan di bangkunya, kemudian Aletta menghampirinya. Dari tadi ia perhatikan sahabatnya gelisah seperti ada sesuatu yang membuat mood-nya terganggu pagi ini. Aletta sangat penasaran dengan hal itu, dia kemudian duduk di sebelahnya dan mulai mengintrogasi sahabatnya itu.

"Pagi-pagi gadis cantik gak boleh manyun, sayang manisnya kebuang," ejek Aletta.

"Apaan sih lo Ta, datang-datang ledekin gue," ujar Floris jutek.

Cool Bad Boy & Beautiful KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang