38. Your Smile is My Happiness

454 11 1
                                    

"Pengorbanan paling indah dari seseorang adalah ketika ia rela terluka untuk kebahagian orang yang dia sayangi"

* * *

Kebersamaan Joshua dan Floris belum berakhir, setelah mereka masih asyik bermain dengan anak-anak itu, sahabat Joshua tiba-tiba menemui mereka di taman, siapa lagi jika bukan Nathan. Tapi kali ini, bukan hanya Nathan, tapi ada kehadiran wanita yang sangat ia kenal, Lavina. Sekarang Nathan dan Lavina sudah resmi menjalin hubungan sepasang kekasih.

Joshua terkejut melihat kedatangan Nathan, sedari tadi ia tidak menyalakan ponsel maupun memberitahu sahabatnya itu bahwa ia sedang di panti asuhan. Bukan hanya Joshua, Nathan sendiri pun kaget melihat Joshua bersama Floris disana, ia tidak berpikir jika hubungan mereka sudah sangat dekat. Meskipun ia belum tahu persis, apakah sudah diresmikan atau masih proses pendekatan.

"Parah lo ya, pake matiin hape lagi," ujar Nathan setibanya di taman menghampiri Joshua yang tengah duduk menikmati kebersamaannya dengan anak-anak panti.

"Lo Nat!"

"Iya gue, lo pikir?"

"Genderuo baperan,"

"Anjirrr lo! Kita udah nyari lo dari tadi pagi, gue kerumah lo, om Bram bilang lo udah pergi, gue hubungin lo gak aktif-aktif," jelas Nathan sedikit kesel.

"Yaudah deh, yang penting lo udah nemu gue disini, ada apa sih? Heboh banget?" tanya Joshua.

"Yaelah! Nih hari lo ulang tahun kan, makanya kita nyariin lo buat ngerayain, eh malah lo kabur," ujar Nathan. Dari kejauhan Floris baru melihat kehadiran Nathan dan teman-temannya, ia pun berniat menghampiri mereka. Apalagi disana ada Lavina, lumayan ada temen ceweknya.

"Hei!" sapa Floris dengan ramah, ples senyum indah terpampang di wajahnya.

"Flo!"

"Hai Lav, apa kabar?"

"Baik, lo?

"Seperti yang lo liat, Lav," jawab Floris.

"Caelaaaahh, cie...cie...Bro. Pantes aja ponsel dimatiin, lagi sama pacar toh, baguss," ejek Nathan seraya menganggukkan kepalanya naik turun.

"Apaam sih lo Nat, ciee..ciee, lo ngomong suka asal, kita masih temenan, belum pacar, iya kan Flo?"

"Iya nih, Nat! Eh lo sama Lavina dah jadian ya?"

"Sepertinya begitu, gimana? Cocok kan?" tanya Nathan seraya melirik Lavina yang terlihat sangat canggung, ini adalah kali pertama ia memiliki seorang pacar. Jadi dia hanya menurut saja apapun yang Nathan bilang.

"Udah deh Nat, gak usah lebai, kok lo mau sih Lav sama Nathan," ejek Joshua. Lavina hanya tersenyum, Nathan emang ganteng, anak band, meskipun palyboy, tapi sekarang ia insaf dan Cuma mencintai Lavina yang polos aja.

"Gak apa-apa gue lebay, nah lo! Berjuang udah kayak pahlawan aja, tapi belum ada bukti," mampus, Joshua tidak tahu lagi menjawab apapun, hati Joshua mengiyakan perkataan Nathan, perjuangannya belum berhasil, tapi sudah sedikit ada lampu hijau.

"Kita mah santai, iya gak Flo?"

Floris tersenyum, ia pun merasa jika perjuangan Joshua sudah banyak, tapi ia belum bisa menyimpulkan rasa apapun, ia memang merasa nyaman berada di samping Joshua saat ini, mungkin ia butuh sedikit waktu untuk meyakinkan ragunya akan ketulusan Joshua.

Lamunan Floris dikejutkan suara Clara yang tiba-tiba datang menghampiri mereka di bangku taman itu. Anak-anak yang lain pun sudah berada bersama mereka.

"Kak Joe! Clara dan teman-temen pengen denger ka Joe nyanyi seperti dulu," pinta Clara.

"Boleh, tapi kak Joe gak bawa gitar," jawab Joshua.

Cool Bad Boy & Beautiful KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang