"J- Jungkook!"
Taehyung berdiri menjauh dari Hana, memakai celananya langsung dengan raut wajahnya yang panik dan ketakutan.
Hana langsung menutupi badan nya dengan selimut berbulu di dekat sofa. Hana pun sama terkejutnya. Dan sialnya lagi kenapa pintu tidak terkunci.
Jungkook menghampiri mereka. Lalu memukul wajah Taehyung dengan keras.
"Sialan! Mati kau!"
Jungkook sangat marah, tentu saja. Taehyung adalah sahabat Jungkook dari kecil dan ini pertama kalinya Jungkook benar-benar marah kepada Sahabatnya itu, Taehyung.
Taehyung tersungkur jatuh. Sakit? Tentu saja. Jungkook memukul Taehyung dengan keras, tenaga lelaki itu sangat kuat.
"Jeon Jungkook!" Hana berteriak, tidak suka melihat Jungkook memukul Taehyung.
Taehyung bangun, mengusap luka disudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah.
"Kau mencintainya? Ambil sialan!" Jungkook memukul Taehyung lagi. Membuat Taehyung tersungkur kembali.
Taehyung tidak membalas, Taehyung menyesali perbuatannya. Jungkook dan Taehyung tidak pernah seperti ini sebelumnya. Jungkook sangat menyayangi Taehyung sebagai sahabat dari kecil dan juga sebaliknya.
"Jeon! Cukup." Ucap Hana menahan tangan Jungkook yang akan kembali memukul Taehyung.
Taehyung bangun, mengusap bibirnya kembali yang mengeluarkan sedikit darah.
"Tidak apa-apa, pukul saja. Aku memang bajingan, Jeon." Ucap Taehyung kepada Jungkook.
Jungkook ingin sekali memukulnya lagi, tetapi tangan nya yang saat ini ditahan oleh Hana membuat Jungkook tidak bisa memukul Taehyung.
"Kau memanggilku hanya untuk ini, Park Hana?" ucap Jungkook melepaskan tangan nya yang digenggam oleh Hana kasar.
"Jawab sialan!" balasnya lagi
"A- aku tidak bermaksud seperti itu, Jeon" ucap Hana terbata-bata.
Taehyung mengernyitkan dahinya, bingung. Bukan nya Hana tidak memberitahu Jungkook? Pikirnya.
"Sialan. Dasar Jalang!" Ucap Jungkook kepada Hana.
Tentu saja Taehyung marah, dia dibohongi oleh Hana dan juga omongan yang diucapkan Hana tadi itu, bohong? Sungguh Taehyung tidak suka.
"Kau berbohong?" Tanya Taehyung kepada Hana.
"B- bukan seperti itu, Tae. Y- ya aku menghubungi Jungkook tadi." Balas Hana tergagap kemudian.
Hana memang sudah Menghubungi Jungkook sebelum menghubungi Taehyung. tapi bukan bermaksud Hana seperti ini. Bukan.
Taehyung merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia berbohong seperti itu kepada dirinya. Sialan.
"Kau memang Jalang." Ucap Jungkook kepada Hana.
Lalu sesaat Jungkook menunjuk Taehyung dengan emosi yang meninggi,
"Kau bukan sahabatku lagi, Kim Taehyung. Kau bajingan!" ucap Jungkook penuh dengan emosi lalu meinggalkan mereka berdua.
Taehyung sakit mendengar Jungkook mengucapkan itu, tentu saja. Taehyung dan Jungkook sudah berteman selama delapan tahun kurang lebih. Dan mereka berteman dengan baik tentunya.
Taehyung menatap Hana yang sedang ketakutan, mendecih tak suka lalu mengejar Jungkook keluar.
"Jeon! Jeon Jungkook tunggu."
Taehyung berteriak saat Jungkook lari menerobos Hujan.
Jungkook tidak membawa kendaraan nya. Sudah pasti dia menaiki bus atau taxi saat ingin pergi kerumah Hana. Jungkook mendengar suara Taehyung dibelakang walau dicampur dengan suara deru air Hujan.
"Jungkook-a!"
Taehyung tetap mengikuti Jungkook, tidak perduli basahnya rambut dan baju Taehyung akibat Hujan.
"Pergi sialan!"
Jungkook berhenti sejenak, menoleh kepada Taehyung sejenak.
"Kau mau mati? Jangan mengikutiku, brengsek!" Ucap Jungkook lagi.
Taehyung ingin meminta maaf, Taehyung salah. Taehyung tau itu.
"Jeon! Maafkan aku. Berhenti."
Taehyung berteriak lagi disaat Jungkook berjalan sedikit berlari ingin meninggalkan Taehyung.
Saat Jungkook ingin menyebrangi jalan disaat Hujan deras itu, Sebuah mobil melaju dengan kencang. Membuat Jungkook menatap ke arah cahaya tersebut lalu tak lama mobil itu menabrak Jeon jungkook.
Menabrak Jeon Jungkook.
Lebih sakitnya lagi, Taehyung menyaksikan itu.
"Jeon!"
Teriak Taehyung berlari menghampiri Jungkook.
Jungkook terpental sangat Jauh, terseret aspal begitu keras. Taehyung menyaksikan itu, menyaksikan Jungkook yang seperti itu.
"Jungkook-a! Jeon jungkook!"
Taehyung mendekat, lalu menggerakan badan Jungkook yang berlumuran darah. Dan sialnya, mobil yang menabraknya sudah kabur.
"Jeon," rintihnya.
"Jeon Jungkook! Kau mendengarku? Bangun sialan!"
Taehyung menahan air matanya, menatap Jungkook yang berlumuran darah dibawah rintikan Hujan malam itu.
"Bangun Jungkook-a.,, Ayo bangun."
Taehyung menangis saat memeriksa denyut nadi Jungkook yang sudah tidak bergerak.
Jungkook sudah tiada. Jungkook sudah pergi.
"Jeon,"
"Jangan bermain-main seperti ini, Jeon. Sekarang kita sudah besar bukan anak kecil lagi, Bangun dan jangan bermain-main, Jungkook-a,." Isaknya.
"Jungkook-a, Buka matamu! Aku akan membelikan apapun untukmu. Aku janji. Ayo bangun brengsek!" Isak Taehyung lagi.
"J- Jungkook"
"Jangan pergi dulu, ako mohon. Bahkan, kau belum memaafkanku, Jeon," Tangis Taehyung pecah.
Malam itu, Kim Taehyung kehilangan sahabat kecilnya. Yaitu Jeon Jungkook. Sahabat yang sangat Taehyung sayangi. Malam itu, Taehyung sangat membenci dirinya sendiri lebih dari apapun.
Flashback Off.
Itu alasan mengapa Taehyung membenci Park Hana. Taehyung takut Hana kembali seperti dulu dan membuat Taehyung semakin takut kehilangan SaeJin sama seperti dulu Taehyung kehilangan Jeon Jungkook, sahabatnya.
Tbc
Udah tau kan kenapa Taehyung benci bgt sama Hana? Hohoo
Jeon kok kamu mati? Terus aku sama siapa? Tidakkkkkk Jeonnnnnn. Hiks kamu jahat. Aku gabisa selingkuh dari Tae kalo kamu mati Jungkook-aaaaaaaaaaaaaaa
Mau sering" update tapi aku mau vomentnya pokonya titik. Maksa.
thankyou♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pervert Husband - KTH✔
Fanfiction[M] "Yea, he's so fuckin pervert but i love him, so much."