Suara bel pintu rumah berbunyi, SaeJin yang masih bergelut manja disofa diatas dada bidang Taehyung akhirnya beranjak membuka pintu dan memperlihatkan seorang kurir makanan yang mengantarkan makanan yang dipesan tadi.
SaeJin memberikan uang kepada kurir tersebut lalu berterimakasih dan membawa makanan itu kedalam.
SaeJin membuka makanan nya, dia ingin segera memakan makanan itu.
"Jangan minta." ucap SaeJin kepada Taehyung.
Taehyung yang sedang terfokus pada laptopnya akhirnya menoleh ke arahnya, tersenyum seakan meledek lalu tertawa kikuk.
"Itu pedas. Aku tidak suka." balasnya.
Taehyung memang sama seperti SaeJin, tidak menyukai makanan yang berbau pedas.
"Oke, sayang." ucap SaeJin lalu melahap makanan yang ada di depan nya itu.
SaeJin menikmati makanan nya, setelah SaeJin memakan beberapa suap tiba-tiba dia berhenti menyuapkan makanan nya.
"Tidak enak." ucapnya menatap Taehyung.
Taehyung sontak menoleh,
"Kenapa? Pedas?" tanya nya."Tidak enak, Tae. Aku mau yang lain" Ucap SaeJin.
Taehyung bingung, lalu menghela nafasnya perlahan,
"Kau mau apa? Tadi bilang hanya ingin itu."
"Tapi itu tidak enak. Aku mau yang lain. Belikan yang lain." ucap SaeJin manja.
Taehyung menatap Ice Cream box yang ada di depan SaeJin. Menunjuknya lalu berbicara,
"Oh itu, sudah mencobanya?" tanya Taehyung.
"Tidak mau. Tidak berselera." Ucap SaeJin menjauhkan Ice Cream box yang ada didepan nya.
Taehyung menaruh laptopnya yang masih di pegangnya, setelah itu mendekat ke arah SaeJin. Mencubit hidung mungil SaeJin dengan gemas.
"Astaga sayang, Tadi kau yang minta. Kenapa sekarang tidak mau? Jangan membuang makanan." ucap Taehyung halus.
SaeJin menatap Taehyung dengan wajah polos, lalu melihat makanan yang ada didepan nya itu setelah itu melihat ke arah Taehyung lagi.
"Tapi makanan nya tidak enak, Tae. Aku mau yang baru." Ucap SaeJin.
Taehyung semakin mendekat, membawa SaeJin kepelukan nya lalu bersandar di dada bidangnya, Taehyung mengecup dahi SaeJin kemudian.
"Yasudah. Lain kali jangan seperti ini, membuang-buang makanan. Kau mau apa?" Tanya Taehyung lembut.
SaeJin mengangguk, lalu tersenyum menang.
"Aku mau T- Huek" SaeJin sontak berlari ke kamar mandi, rasanya dia ingin muntah.
"SaeJin-a, Sayang, kau kenapa?" Tanya Taehyung panik mengikuti SaeJin ke arah kamar mandi.
SaeJin mual. Ingin muntah tetapi tidak ada yang keluar dari mulut nya, rasanya seperti akan ada yang keluar dari mulutnya tetapi tidak ada.
"Sayang, kau baik-baik saja?" Tanya Taehyung mengusap-usap pundak SaeJin dengan lembut.
"Aku tidak tahu, aku ingin muntah tetapi tidak ada yang keluar." balas SaeJin menjelaskan.
Taehyung bingung. Takut SaeJin kenapa-napa, karena tidak biasanya SaeJin seperti ini. SaeJin masih mual, Taehyung terus mengusap-usap pundak SaeJin dengan lembut.
"Ayo kita ke dokter. Aku takut kau sakit, sayang." Ucap Taehyung saat SaeJin sudah berhenti mual.
SaeJin menoleh, "Tidak. Tidak perlu. Aku baik-baik s- hueeek" SaeJin mual kembali. Taehyung panik.
Taehyung beranjak ingin pergi mengambil teleponnya, ingin menghubungi dokter, takut jika SaeJin kenapa-napa.
"Aku akan menghubungi dokter" ucapnya.
SaeJin menahan lengan Taehyung, membasuh mulutnya lalu tersenyum,
"Aku baik-baik saja, sayang. Tidak perlu menghubungi dokter." Jelasnya.
"Tapi k-"
"Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin istirahat." jelas SaeJin lagi.
Taehyung menatap SaeJin kemudian, lalu mengangguk. SaeJin membalas dengan senyuman. Setelah itu Taehyung membawa SaeJin ke ranjang nya. SaeJin berbaring di ikuti oleh Taehyung.
"Kau harus menyelesaikan pekerjaanmu."
Ucap SaeJin memandang Taehyung yang sedang berbaring di hadapan nya itu.
"Aku sudah bilang, kan. Kau yang lebih penting." Balas Taehyung semakin mendekati tubuh SaeJin ke dada bidangnya.
Dibalik itu, SaeJin tersenyum. Dia sangat menyayangi laki-laki itu. Menyayangi Kim Taehyung, suaminya.
"Tae," ucapnya.
"Hm?" Taehyung sedikit menunduk untuk melihat wajah SaeJin.
"Ingin cium." balas SaeJin manja.
Taehyung terdiam sejenak, lalu berbicara,
"Apa? Aku tidak dengar."
Taehyung ingin sedikit menggoda SaeJin. Walaupun dalam hatinya saat ini, Taehyung tentu sangat bahagia mendengar ucapan SaeJin seperti ini.
"Ingin cium." ucap SaeJin lagi.
"Bicara yang keras. Aku tidak mendengarmu." balas Taehyung yang sedang menggoda istrinya itu.
SaeJin mendecak sebal, menundukan kepalanya lagi ke dada bidang Taehyung.
"Sudahlah, lupakan." Ucapnya
Taehyung tersenyum, menahan tawanya karena gemas melihat istrinya ini.
"Kau lucu. Kemari sayang. Mana bisa aku menolak."
Taehyung menangkup kedua pipi SaeJin. Setelah itu mencium bibir mungil itu dengan gemas. Melumatnya perlahan. Lumatan mereka lumayan lama, tidak ada yang menolak. Setelah itu mereka melepaskan tautan nya.
Taehyung menatap SaeJin, dan juga sebaliknya. Setelah itu mereka sama-sama tersenyum. Sangat manis.
Taehyung membawa SaeJin kedekapan nya lagi. Mengelus rambut SaeJin dengan lembut dan jangan lupakan kecupan Taehyung di dahi SaeJin.
"Istirahatlah. Jangan sakit. Aku mencintaimu, SaeJin." Ucap Taehyung mencium dahi SaeJin lagi.
SaeJin tersenyum, dia tentu sangat bahagia.
"Aku mencintaimu juga, Taehyung" Ucapnya.
Tbc
BUCIN BUCIN BUCIN
Update lagi woooohooooo. Aku update karena Taehyung tadi update twitter sama Yeontan! Ah gemes!!!!!!
Vomentnyaaaaaa thankyouuu 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pervert Husband - KTH✔
Fanfiction[M] "Yea, he's so fuckin pervert but i love him, so much."