37 [M]

41.5K 1.4K 110
                                    

"Nghh.. taehh"

Taehyung terus menggerakan dengan perlahan dan juga sangat hati-hati.

Taehyung yang terus membujuk SaeJin membuat SaeJin tak tega melihat Taehyung yang terus merengek dan akhirnya SaeJin pasrah. Melakukan hal yang sudah sangat dirindukan bagi keduanya itu.

Tadinya, SaeJin menolak karena dia sedang mengandung lima bulan anaknya itu, tetapi Taehyung terus menggoda membuat SaeJin menginginkan nya juga. SaeJin tentu saja merindukan permainan mereka.

Setelah itu SaeJin mengecek google apakah boleh jika sedang mengandung bermain, dan ternyata boleh saja asalkan tidak mengganggu bayi mereka.

Taehyung terus menggerakan dengan perlahan dan juga lembut. Tangan SaeJin memegang bahu Taehyung, mencakarnya pelan karena permainan mereka yang begitu panas saat ini.

"Pelanhhh, sayang,,,"

SaeJin mengusap dahi Taehyung yang berkeringat akibat permainan Taehyung yang semakin brutal.

"Ahh SaeJinhhh shhh"

Taehyung mulai menggerakan dengan pelan. SaeJin semakin mencakar bahu Taehyung disaat dia ingin berorgasme.

"taehh, shhh aku sudah nghhh"

Taehyung mengerti, lalu sedikit menggerakan dengan cepat.

"tunggu, sayang,.. ahhh"

"Taehyunghhh ahhhhhhhh,."

Akhirnya SaeJin berorgasme dan disusul oleh Taehyung. Taehyung ambruk disebelah SaeJin. Menatap SaeJin yang benar-benar sexy saat ini.

Taehyung menggoda dengan mengusap payudara SaeJin pelan,

"Istriku sangat sexy." Ucapnya lalu tersenyum menggoda.

SaeJin menoleh, pipinya merona, "Kasar." Ucapnya.

Taehyung mengernyitkan dahi, "Kasar? Aku?" Tanyanya.

SaeJin mengangguk, "Iya. Merengek padaku tidak akan bermain kasar, tetapi tadi kenapa kasar sekali dan brutal, hm?" Ucap SaeJin lalu terkekeh.

Taehyung memeluk SaeJin yang tidak menggunakan sehelai benangpun itu, mengusap keringat SaeJin di dahinya dengan lembut,

"Maaf. Nafsuku tinggi sekali. Apalagi melihat kau meraung dibawahku, rasanya tidak ingin melepaskan nya saat kita sedang bermain." Ucapnya.

SaeJin mengangguk. SaeJin memang sangat mengetahui bahwa Taehyung sangat kasar saat sedang diranjang. Memaklumi nya juga.

Setelah itu Taehyung melepaskan pelukan nya,

"Mau diulang? Tadi aku bermain sedikit kasar, sekarang akan bermain lembut. Janji." Ucapnya terkekeh.

Sontak SaeJin melotot. Memukul tangan Taehyung pelan, "Tidak. Aku lelah."

Taehyung cemberut, "Sekali lagi?" Ucapnya nakal.

SaeJin menghela nafas, "Tae,"

Taehyung menatap SaeJin, lalu kembali memeluk istrinya itu.

"Iya sayang. Aku hanya bercanda. Kau harus istirahat, aku tau."

SaeJin tersenyum didada bidang Taehyung. SaeJin ingin Taehyung seperti ini. Taehyung yang seperti ini membuatnya sangat bahagia.

Taehyung mengusap rambut SaeJin lembut, "Istirahatlah. Aku menyayangimu." Ucapnya.

Setelah itu mereka terlelap bersama.

***

14.00 PM KST

Dirumah sakit, Hana yang masih bertengkar dengan Park ChanYeol.

ChanYeol marah kepada Hana, saat melihat MinJae yang sekarang harus dirawat dirumah sakit gara-gara Hana yang tidak sengaja memberikan makanan udang saat MinJae diurus oleh Hana.

MinJae alergi dengan udang, dan bagaimana bisa Hana tidak mengetahuinya? Oh, benar. Hana tidak mengurusnya, tentu saja dia tidak tahu.

"Aku tidak tahu akan seperti ini." Ucap Hana.

ChanYeol menghela nafas berat. ChanYeol ingin marah, semua ini gara-gara Hana. Mereka bertengkar dari tadi pagi membuat ChanYeol ingin sekali memukul perempuan dihadapan nya ini, tetapi ChanYeol berusaha untuk tidak memukulnya saat ini jga.

"Kau hampir membunuh anakku!" Ucap ChanYeol meninggikan suaranya.

Hana melotot, "Dia anakku juga, Park!" Ucapnya tinggi tak mau kalah.

ChanYeol mengusap wajahnya kasar, "Orang tua mana yang hampir membunuh anaknya sendiri? Bahkan dia alergi udang saja kau tidak tahu."

Hana menghela nafas, "Bagaimana aku tau? Aku bahkan tidak bersamanya sejak dia kecil."

ChanYeol tersenyum miring, " Ya, benar. Kau mana tau soal MinJae. Yang kau tau hanya lelaki sialan bernama Kim Taehyung. Kau hanya wanita gila yang tergila-gila dengan laki-laki yang tidak mencintaimu, Park Hana!" Ucap ChanYeol dengan emosinya.

Hana mengepalkan tangan nya, ingin sekali dia memukul mulut ChanYeol saat ini juga.

"Jangan berbicara seperti itu Park ChanYeol! Brengsek!" Ucap Hana marah.

ChanYeol hanya menatap Hana sinis, memijat pelipisnya, setelah itu berbicara,

"Sudahlah. Cukup. Aku akan membawa MinJae ke busan. Dia akan tinggal bersama orang tuaku."

Hana membelalak, "Aku akan mengurusnya. Aku ibunya. Aku, sialan!"

ChanYeol menggeleng, "Tidak ada penolakan, Hana." Ucapnya lalu meninggalkan Hana.

Hana tidak akan mau berpisah dengan MinJae 'anaknya' lagi. Hana benar-benar merutuki ChanYeol saat ini juga. Park ChanYeol sialan. Hana membencinya.

Tbc

Update lagi dong mweheheh:)) aku gemes bgt ! kalian bawel terus jadi pengen update uwu sayanggggg pokonya sama kalian😭

Jangan lupa voment nya thankyou💜

My Pervert Husband - KTH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang