SaeJin berjalan ke arah pintu, membuka pintu dengan hati-hati karena takut jika seorang Park Hana yang datang. Who knows?
"Woah Oppaaaa!" Ucap SaeJin terkejut akan seseorang yang dihadapan nya itu.
Seseorang itu tersenyum manis, menampilkan gummy bear nya.
"Sudah lama tidak bertemu, Jinnie." Ucapnya.
SaeJin langsung menyuruh orang itu masuk, membawa seseorang itu untuk duduk di sofa ruang tengah.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya seseorang itu.
SaeJin ikut mendudukan bokongnya di sofa, "Baik. Sangat baik. Kau bagaimana?" Tanya nya.
Seseorang itu mengangguk-ngangguk, "Akupun sama." Ucapnya dan hanya dibalas anggukan oleh SaeJin.
Seseorang itu menelisik ruangan rumah, setelah itu matanya terfokus kepada perut buncit SaeJin.
"Sudah berapa bulan? Aku dengar dari orangtuamu kalau kau sedang Hamil dan ternyata benar."
SaeJin menunduk untuk melihat perutnya dan mengusapnya, "Tujuh bulan. Kapan kau kembali ke Seoul?"
Seseorang itu sempat berfikir, "Dua bulan yang lalu. Urusanku di luar negri sudah selesai, jadi aku memutuskan untuk tinggal di seoul mengurus perusahaan kakaku."
SaeJin mengangguk, tanda mengerti.
"Kau sendiri? Suamimu?" Tanya seseorang tersebut.
Ah, benar. SaeJin lupa bahwa bayi besar itu sedang mandi.
"Ada. Dikamar." Jawabnya dan dibalas dengan anggukan oleh seseorang dihadapan nya itu.
"Sayang, baj- Ah," Taehyung mengernyitkan dahi saat melihat seorang laki-laki yang sekarang sedang berada di ruang tengah rumahnya.
SaeJin menoleh ke arah Taehyung, dan seseorang itu hanya menatap Taehyung datar.
SaeJin bangun, "Ah, tunggu sebentar, Oppa." Ucapnya dan menggiring Taehyung kembali kedalam kamar mereka.
Setelah dikamar, Taehyung menatap SaeJin, "O- oppaaa? Siapa itu?" Tanya nya.
"Dia teman kecilku dulu. Sudah lama aku tidak bertemu dengan nya." Jelas SaeJin.
Taehyung mengernyitkan dahi, "Teman kecil? Kau tidak pernah bercerita tentangnya padaku."
"Iya. Dia, Min Yoongi. Teman masa kecilku dulu. Semenjak lulus SMA, dia tinggal diluar negeri bersama orangtuanya. Dan baru kembali kesini dua bulan yang lalu."
"Teman kecil atau mantan kekasihmu? Kenapa kau sangat tau tentangnya?" Tanya Taehyung bingung.
SaeJin tertawa, "Bukan, Tae. Dia teman masa kecilku. Orangtuanya dan orangtuaku juga saling mengenal dekat." Jelasnya.
Taehyung hanya ber-Oh ria. Lalu kembali bertanya, "Kenapa kau memanggilnya oppa? Huh?"
"Aku memang sudah memanggilnya Oppa dari dulu. Dia lebih tua dariku tiga tahun."
Taehyung memutar bola matanya malas, "Kenapa lebay sekali, oppa oppa apalah itu. Sangat kuno." Ucapnya.
SaeJin kembali tertawa, lalu SaeJin mengusak rambut Taehyung gemas. "Sebentar, aku harus menemaninya."
Saat SaeJin ingin berjalan ke ruang tengah, tangan nya ditarik oleh Taehyung. "Awas jangan dekat-dekat. Aku tidak suka." Ucapnya.
SaeJin tertawa, mengangguk-ngangguk. "Iya, sayang." Ucapnya.
Setelah itu SaeJin kembali menuju ruang tengah itu, dan mendudukan bokongnya disofa.
"Maaf, menunggu."
Yoongi hanya tersenyum, "Tidak apa-apa."
Yoongi kembali mengecek Jam tangan nya, kemungkinan dia akan bertemu seseorang atau sudah memiliki janji.
"Kau tinggal dimana?" SaeJin bertanya.
Yoongi menoleh," Ah, rumahku dekat sini, orangtuaku membelikan rumah di dekat sini. Padahal, aku bisa membeli rumah sendiri tetapi orangtuaku bilang ini untuk kado." Jelasnya.
SaeJin sedikit berfikir, "Kado? Kau ulang tahun? Ini bukan tanggal ulang tahunmu, oppa." Tanyanya.
Yoongi terkekeh, "Tentu saja bukan. Dua bulan kedepan, aku akan menikah, Jinnie." Tanyanya.
SaeJin terkaget, "Woah, Oppa, kau serius?"
Yoongi mengangguk, tandanya meng-iya-kan. "Aku bertemu dengan nya saat pertemuan antar perusahaan diluar negeri waktu itu. Dan, saat aku kembali ke Seoul, aku bertemu dengan nya lagi." Jelasnya.
"Woah, selamat. Jangan lupa undang aku." Ucap SaeJin senang.
Yoongi terkekeh, "Kau menggemaskan." Ucapnya lalu kembali terkekeh dan dibalas senyuman oleh SaeJin.
Yoongi dan SaeJin memang sangat dekat. Dari Pertama masuk sekolah dasar sampai sekolah akhir, mereka selalu bersama. Namun, disaat lulus SMA, Yoongi harus keluar negeri meneruskan kuliahnya disana membuat mereka berpisah. Bahkan orang tuanya sempat memperjodohkan mereka namun gagal karena Yoongi yang harus keluar negeri.
"Aku harus pergi, kakaku menunggu." Ucap Yoongi lalu berdiri.
SaeJin ikut berdiri, "Baiklah. Hati-hati."
"Aku akan segera menghubungimu, nomormu sudah aku simpan. Aku dapat dari orang tuamu." Ucap Yoongi.
SaeJin mengangguk, "Baiklah. Segera hubungi aku."
Yoongi tersenyum, berjalan mendekat kepada SaeJin lalu mengusak rambut SaeJin gemas, "Jaga kesehatan, ibu hamil."
Seketika seseorang keluar dari kamar, "Hei, tanganmu." Taehyung menatap Yoongi dengan tatapan tak suka.
Yoongi menoleh dibarengi dengan SaeJin, lalu setelah itu melepaskan tangan nya dari rambut SaeJin.
"Aku pulang." Ucap Yoongi dan dibalas anggukan oleh SaeJin.
Setelah itu Yoongi meninggalkan mereka dan menuju pintu keluar.
"Ya, pulanglah dan jangan kembali." Ucap Taehyung disaat Yoongi sudah keluar dari rumahnya.
Taehyung menoleh ke arah SaeJin, "Senang?" Tanya Taehyung.
SaeJin mendekat, "Apa?"
"Selingkuh dibelakangku." Ucap Taehyung memutar bola matanya malas.
SaeJin terkekeh, "Siapa yang selingkuh? Ada-ada saja."
"Kau." Ucap Taehyung.
SaeJin tertawa, kemudian memeluk Taehyung, "Aw, suamiku cemburu." Ucapnya.
Taehyung mendecak, "Ibu hamil, nakal." Ucapnya lalu setelah itu balas memeluk SaeJin.
Tbc
Haloooo semua, makasi buat yang udah nunggu update'an cerita ini uwu Borahae!💜💜
Jangan lupa voment thankyou💜
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pervert Husband - KTH✔
Fanfiction[M] "Yea, he's so fuckin pervert but i love him, so much."