"Bagaimana? Sudah bilang padanya?"
Hana bertanya kepada Mingyu yang saat ini sedang berada dihadapan nya. Mingyu terdiam memandang keluar jendela dengan tatapan kosong.
"Kim Mingyu?" Ucap Hana lagi.
Namun, Mingyu tetap menatap keluar jendela dengan tatapan kosong, tidak memperdulikan Hana yang saat ini berbicara kepadanya.
"Kim Mingyu!"
Ucapan Hana meninggi, dan berhasil membuat Mingyu menoleh.
"Kau tuli? Kau tidak dengar apa yang aku katakan?" Tanya Hana lagi.
Mingyu hanya menatap Hana sendu, kemudian beralih menyeruput minuman yang tadi telah dia pesan. Mereka sedang berada di sebuah cafe, di daerah Seoul.
"Kau ini kenapa?" Tanya Hana lagi.
"Aku tidak tahu. Kau berisik sekali. Aku juga tidak tahu harus bagaimana, Hana." Ucap Mingyu setelah selesai meminum minuman nya.
Hana menatap Mingyu, setelah itu memijat pelipisnya kasar.
"Oke, kalau memang itu tidak berhasil, kau cukup nikahi aku." Ucapnya kemudian.
Mingyu melotot, "Park Hana! Aku akan menikah, aku sudah bilang berapa kali padamu. Tolong mengertilah."
"Mengerti katamu? Lalu siapa yang akan mengurus anak ini? Siapa? Nikahi aku, sialan!" Ucap Hana marah.
Mingyu menghela nafas berat, "Cukup gugurkan itu. Kenapa susah sekali?" Tanya Mingyu.
"Kau mau mencobanya, Kim Mingyu? Mau mencoba menggugurkan anak? Ayo kita tukar posisi." Ucap Hana sinis.
Mingyu mendengus. Tidak membalas perkataan Hana. Dia kembali menatap keluar jendela dengan tatapan kosong.
"Sudahlah. Kabari aku secepatnya jika Kim Taehyung sudah mau mendekatiku." Ucap Hana.
Tak lama, suara Handphone Hana berbunyi, menandakan seseorang ada yang mengirim pesan ke dalam Handphonenya. Hana terkejut saat melihat isi pesan nya dengan nomor yang tidak dikenali, setelah itu tersenyum senang.
-"Temui aku disebuah cafe dekat kantorku, sekarang. Aku Kim Taehyung."
Hana tersenyum bangga saat membaca sebuah pesan itu, lalu setelah itu berdiri dengan senyuman yang tak pernah dia lepas.
"Aku pergi dulu. Kerja bagus, Mingyu."
Setelah itu berjalan keluar dan segera menuju tempat tujuan yang tadi diberikan alamatnya lewat sebuah pesan.
Mingyu menatap Hana bingung yang saat ini sedang berjalan menjauhinya, mengernyitkan dahi tidak mengerti akan ucapan Hana tadi.
***
Sore ini, Taehyung dan Hyera sedang tertidur di kamar, dengan Taehyung yang memeluk Hyera dan Hyera yang saat ini sedang mengemut jarinya. SaeJin terkekeh melihat tingkah laku anak dan ayah itu. Mungkin mereka sedang kecape'an akibat jalan-jalan nya tadi.
SaeJin mendekat, mencium dahi Taehyung dan merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan itu dengan gemas.
"Maafkan aku sudah membuatmu lelah hari ini, tidur yang nyenyak, bayi besar." Ucapnya.
Lalu setelah itu kembali mengelus pipi Hyera, mencium dahi nya.
"Anak mama cape, huh? Mama pergi dulu, jangan nakal sama papa." Ucap SaeJin lalu mencubit hidung Hyera gemas.
SaeJin tersenyum bahagia menatap Anak dan Ayah itu, kemudian dengan hati-hati beranjak keluar rumah.
***
Park Hana sudah sampai disebuah cafe dekat kantor Taehyung, menunggu Taehyung datang dengan senyuman yang tak pernah pudar.
Hana sedikit gelisah, pasalnya dia sudah lama tidak bertemu dengan Taehyung membuatnya sedikit gugup. Hana mengambil kaca di dalam tasnya, lalu bergumam, 'apakah aku sudah cantik?' gumam nya saat sedang berkaca. Setelah itu kembali memasukan kaca itu kedalam tasnya.
Tak lama, seseorang duduk di depan Hana. Hana sontak melotot saat melihat seseorang itu duduk di depan nya.
"K- kau?!" Ucap Hana terkejut.
"Kenapa? Terkejut?" Balas seseorang itu.
Hana melotot, matanya benar-benar seperti ingin keluar karena terkejut.
"Kenapa kau?" Ucap Hana.
Seseorang itu tersenyum miring, lalu setelah itu berkata.
"Kenapa? Kecewa karena yang datang bukan Kim Taehyung? Kecewa karena yang datang bukan suamiku, begitu?"
Tentu saja dia adalah Saejin, Min SaeJin. Tadi, saat SaeJin telah sampai dirumah setelah pulang jalan-jalan. SaeJin sudah berfikir ingin bertemu dengan Park Hana. Mencari cara bagaimana agar bisa bertemu, akhirnya SaeJin memilih cara ini.
"Dimana Kim Taehyung? Dimana?!" Tanya Hana sedikit marah.
SaeJin melotot tak percaya. Perempuan ini benar-benar mempunyai masalah dalam jiwanya, sepertinya. SaeJin benar-benar tak mengerti dengan pola pikirnya.
"Kau gila? Jangan pernah ganggu keluargaku. Apa kau bodoh? Oh, jangan-jangan kau tidak laku sampai mengejar-ngejar suami orang." Ucapnya.
Hana melotot saat mendengar ucapan SaeJin, lalu setelah itu berbicara.
"Apa katamu? Tidak laku? Taehyung mencintaiku, kau tahu? Sialan." Ucap Hana tidak mau kalah.
SaeJin menatap Hana sinis, setelah itu berbicara,
"Jangan pernah kau menyebut namanya, perempuan gila!" SaeJin menatap Hana sinis dan dibalas tatapan sinis oleh Hana, "Lihat perutmu, bahkan kau Hamil diluar nikah. Dan dengan beraninya kau membawa-bawa nama suamiku, Lucu sekali." Ucap SaeJin melanjutkan.
Hana geram, akhirnya dia berdiri,
"Sialan! Apa kau bilang? Mau mati?" Ucap Hana marah.
SaeJin ikut berdiri, lalu tersenyum miring dan berkata,
"Kupastikan, kau yang akan mati duluan, Park Hana." Ucap SaeJin.
Hana mendekat, dengan tangan yang sudah mengepal,
"Kau memang Jalang. Kau jalang yang merebut laki-laki orang, SaeJin. Kim Taehyung miliku. Dia miliku. Jalang!"
PLAK
SaeJin menampar Hana, menampar dengan begitu keras. Dia marah, tentu saja. Bisa-bisanya Hana berkata seperti itu. Apa maksudnya? Yang jalang bukankah dia? Sialan. SaeJin benar-benar murka saat ini.
Hana memegangi pipinya yang saat ini memerah akibat tamparan dari SaeJin, dia menatap SaeJin dengan tatapan marah lalu setelah itu melayangkan tangan nya untuk menampar SaeJin.
"Cukup. Hentikan."
Lengan Hana tertahan disaat ingin menampar SaeJin, karena dengan cepat seseorang menahan tangan nya.
Tbc
Maaf telat update:(
Jangan lupa voment thankyou💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pervert Husband - KTH✔
Fanfiction[M] "Yea, he's so fuckin pervert but i love him, so much."