Angin pagi berhembus berlawanan dengan arahku berjalan. Membuat rok panjangku sedikit terbentang terbawa angin. Seketika kututup mataku untuk menghindari debu yang akan membuat mataku perih. Aku berjalan di atas dedaunan kering yang berserakan sisa hujan semalam. Menyusuri beberapa ruang kelas yang masih sepi. Kulangkahkan kaki menuju ruang kelasku.
"Astaghfirullah!" kataku sedikit berteriak saat membuka pintu. Kudapati seorang perempuan sedang duduk memojok di ruang kelas. Tentu aku sedikit kaget, aku berfikir belum ada yang datang sepagi ini.
"Hai, Annyeong!" cetusnya tiba-tiba dengan melambaikan tangan. Senyum lebar di bibirnya menyambutku yang mulai melangkahkan kaki memasuki kelas. Wajah yang selalu terlihat bahagia sudah menandakan ciri khas dari temanku Leci. Pasti kalian berfikir itu nama orang atau buah. Mungkin dulu ibunya waktu hamil ngidam leci kali ya..Hehe.. Leci adalah penggemar berat drakor gitu deh. Semua actor korea yang ganteng diakui pacarnya tuh..
"Dita, sini-sini duduk sebelah gue. Gue mau cerita soal karnaval waktu itu! " kata Leci sembari membersihkan debu dari bangku yang ada di sebelahnya. Dari caranya menyapaku sudah terlihat kalau dia sangat cerewet kan? Ngomong aja gak pernah dikasih spasi. Ada yang julukinya knalpot bocor... Haha..ada ada aja.
"Kenapa emangnya?" tanyaku sambil berjalan menduduki bangku di sebelahnya. Ya seperti kataku, dia bercerita nrocos aja. Dia bercerita tentang karnaval pekan lalu secara lengkap tanpa ada yang terlewat. Seakan dia sudah merekam semua di memorinya.
"Leci kamu kenal cowok itu?" terlontar satu pertanyaan yang memotong cerita Leci. Aku sendiripun kurang mengerti kenapa bertanya seperti itu.
"Ha? Cowok yang mana?" tanya Leci penasaran yang tiba-tiba berhenti dari ceritanya, seolah-olah dia sudah memasang rem di mulutnya.
"Cowok yang ada di tempat camping itu!" jawabku ke Leci.
"Lo ngomong apaan sih gue gak ngerti. Coba lo ngomong dengan jelas, yang lo maksud siapa? Cowok waktu kemah kan banyak!" jelas Leci yang semakin kebingungan dengan perkataanku. Karena sepertinya ia tidak mengerti dengan yang aku bicakan.
"Cowok sebelah selatan yang jadi instuktur joged itu!" kataku menjelaskan kepada Leci. Leci tampak mengingat ingat sesuatu. Dia terus menggerakkan matanya kesana kemari sambil menggigit ibu jarinya.
"Ohhh.. Maksud lo kakak senior kita yang joged bertiga itu ya?" bentak Leci sambil memukulkan telapak tangannya ke pundakku setelah beberapa menit diam. Rasanya jantungku seperti mau copot.
"Lo suka yaa? ciee gebetan baru nih!" ledek Leci dengan sedikit berbisik sembari mendekatkan wajahnya ke telingaku. Ia menggerakkan telunjuknya tepat di depan wajahku.
"Engga.. Bukan gitu, soalnya jogetnya lucu, yaa sekedar pengen tau aja bukan berarti suka dong" jelasku ke Leci.
Leci memonyongkan bibirnya membentuk huruf O, seolah dia sedang meledekku. Sumpah ni anak selain cerewet juga ngeselin.
"Jadi kamu tau gak siapa namanya?" tanyaku sedikit geram kepada Leci.
Leci menghela napas panjang.
"Lo itu sering kali Ta nyebut namanya!!" kata Leci sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas.
"Ha? Maksudnya?" tanyaku kebingungan.
"Lo tadi baru aja nyebut namanya Ta" ucap leci sambil menggendongkan tas ke punggungnya.
"Udah aku ucap?" tanyaku sedikit lirih karena merasa kebingungan.
"Namanya Engga, Engga Randy Saputra!" kata Leci sambil beranjak pergi dari tempat duduknya dan mulai berjalan menjauhiku. Leci seolah mengerti apa yang aku pikirkan, dia mengerti jika aku tidak sadar sudah mengucap namanya.. Ya walaupun ucapannya beda sih, cuma tulisannya aja yang sama.. Hehe..
Kalian pasti berfikir darimana Leci bisa tau nama cowok itu.. Iyaa.. Leci sebelumnya pernah satu ekskul sama cowok itu walaupun akhirnya dia keluar. Tapi dia cukup mengenal baik beberapa seniornya.
Hari ini..
Tertakdir untukku..
Tentang dia seorang lelaki
Yang sulit untuk kulupa
Terucap satu nama
Yang membuatku tersenyum"Tet tet tet" terdengar suara bel masuk yang membuat lamunanku terhenti.
"Engga Randy Saputra!" kataku lirih sebelum akhirnya tersenyum dan bergegas menuju tempat dudukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia [END]
Подростковая литератураJika mendengar kata "Dia" siapa yang ada dipikiran kalian? Dia yang menjadi orang spesial dalam hidup kalian? Atau Dia yang selalu kalian benci? Atau justru Dia yang menjadi masa lalu kalian? Ini cerita Tentang Dia Yang kusuguhkan untuk kalian semua...