2. First Meet

1.2K 198 182
                                    

Belum jauh ia berjalan, langkahnya terhenti oleh genggaman tangan seseorang pada pergelangan tangan kirinya, mencoba menahan pergerakannya.

"Eh, mau kemana? Duduk disini aja, gue gak bakal ganggu kok." Katanya sambil tersenyum jahil ke arah Dira.

Dengan berat hati, Dira kembali mendudukkan tubuhnya, lalu menghabiskan makanan yang belum sempat termakan habis olehnya.

"Kalau boleh tau, lo kelas berapa? Kok gue gak pernah liat?" Tanya orang itu.

"11." Jawab Dira singkat.

"Oh.. kenalin, gue Adibrata Arka Bagaskara. Panggil aja Arka, kapten basket di sekolah ini, kelas 12, gue senior kamu loh." Jelasnya rinci.

"Hm."

"Lo gak ngenalin nama lo ke gue?" Ucapnya lagi.

"Harus ya?" Menatap Arka dengan senyuman palsunya.

Arka hanya menghela nafas panjang sembari memegangi dadanya yang tak begitu sesak.

"Em.. gue Dira, Aldira Calysta, gue bukan kapten basket di sekolah ini, karna gue gak bisa main basket dan menurut pandangan gue, basket terlalu ribet dan melelahkan, gue kelas 11, dan gue junior lo, dah?" Rinci Dira membulatkan matanya.

Arka tertawa melihat gaya Dira yang menurutnya sangat lucu dan menggemaskan.

"Salam kenal ya..? Dira?" Senyum Arka sambil mengulurkan tangannya yang tak mendapat respon apapun dari Dira.

"Hm." Tak peduli.

Semua orang yang berada di sekitar mereka berdua mulai memerhatikan dengan tatapan tak suka.

Para siswa-siswi disana, merasa ada yang aneh dengan Arka dan Dira. Mereka bertanya-tanya..

"Apa yang membuat Arka tertawa seperti itu? Apa karena cewek songong di depannya? Tapi rasanya tidak mungkin, seorang Dira membuat orang lain tertawa? Bahkan dirinya sendiri tak pernah sekalipun terlihat tertawa atau bahkan hanya mengumbar senyum sebelumnya" Gumam orang-orang di sekeliling mereka.

Dira yang mulai menyadari mulai banyak orang yang memandangnya tak suka, ia segera beranjak.

"Lah, mau kemana? belum ada bel masuk ko?!" Menarik tangan Dira untuk yang kedua kalinya.

"Lo gak denger, yang mereka omongin? Btw, lepasin tangan gue!"
Tatap tajam Dira pada Arka.

Dira mulai melangkah pergi, meninggalkan Arka sendiri disana, melewati beberapa orang yang menatapnya sinis.

Dira tetap melanjutkan langkahnya.

Namun, baru saja ia melangkah dan belum terlalu jauh dari area kantin, telinganya sedikit terganggu dengan pengucapan seseorang di belakangnya.

"Eh liat tuh, anak songong lagi jalan. Habis ngapain kak? Gangguin pacar orang? Sok kecantikan banget lo jadi orang!" Celetuk seseorang dari belakang Dira.

Dira berusaha mengabaikan perkataan tersebut dan tetap melanjutkan langkahnya.

"Hei, apa lo cewek gila gak punya telinga?!" Celetuknya kembali.

Dira membalikkan tubuhnya, pandangannya mendapati Iren bersama dengan 2 anak buah di belakangnya yang sedang menatap tajam dirinya.

"Apa maksud perkataan lo barusan?" Balas Dira tak kalah dengan tatapan tajamnya.

"Oh, lo masih gak paham?!" Berjalan enteng mendekati Dira.

"AHK." Pekik Dira tiba-tiba. Bagian kepalanya seperti tercekat. Rambut Dira, Iren tapi ke belakang hingga membuat kepalanya mendongak ke atas.

ALDIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang