"Lo gak pa pa kan Dir?" Lirih Arka.
"Gue mohon, jangan buat gue khawatir seperti ini lagi." Berbicara dengan Dira yang saat ini sedang tertidur pulas di depannya.
***
15 menit kemudian
Dengan perlahan, Dira mulai membuka matanya. Ia merasakan tangan kanannya agak sedikit berat seperti tertimpa sesuatu. Ia menoleh ke sisi kanan dan matanya mendapati Arka yang sedang tertidur pulas di sampingnya.
"Maafin gue Ka."
Dira memandang wajah lucu Arka ketika tidur dengan senyuman yang mengambang lebar di wajahnya. Itu begitu sangat nyaman untuk diperhatikan.
"Arka bangun!!" Mengguncang bahu Arka perlahan, berharap orang di sampingnya mau bangun.
Tak membutuhkan waktu lama bagi Arka untuk terbangun dari tidurnya, ia segera berdiri dan mengusap wajahnya lucu.
"Lo udah bangun, Dir? Maaf gue ketiduran tadi."
"Hm, gue yang harusnya minta maaf udah ngrepotin lo."
"Gapapa." Sambil tersenyum manis.
"Ayo pulang!" Ajak Dira sembari berusaha berdiri dari tempatnya.
"Gue anter!"
Mereka berdua meninggalkan ruangan dan berjalan keluar menuju sebuah mobil yang sudah terparkir rapi di depan mereka. Mobil yang sangat mewah dan tentunya harganya pasti sangat mahal.
"Mana scooter gue?" Tanya Dira kebingungan.
"Di rumah gue, tadi malam lo pingsan, mana mungkin gue bawa lo ke rumah sakit pakai scooter lo. Aneh."
"Oo." Mempoutkan bibirnya lucu.
"Ayo masuk!" Arka membukakan pintu mobilnya untuk Dira. Dan kemudian berjalan cepat menuju pintu satunya lagi.
***
Di dalam mobil, suasana menjadi hening, hanya ada suara radio yang mengeluarkan suara lagu-lagu yang banyak diminati anak muda saat ini.
Dira beralih menatap jendela dan memerhatikan toko-toko dan bangunan yang menjulang tinggi ke atas di sepanjang jalan disana.
"Ah, Dira, coba dengarkan lagu ini!" Kata Arka ketika lagu sebelumnya sudah berganti ke lagu berikutnya. Lagu ini termasuk lagu romance dan terbalut kisah sedih juga.
Dira segera beralih pandang menghadap radio tersebut dan berusaha mendengarkan lagu tersebut dengan saksama agar dapat meresapi. Suara penyanyi tersebut sangat lembut dan pas dengan suara musik yang bersautan.
"Oh..." Dira segera menatap Arka yang tersenyum menghadap jalanan dan tangannya yang masih setia berada di atas setir.
"Ada apa?" Arka menengok sebentar lalu kembali fokus.
Dira menggeleng cepat. ia memejamkan kedua matanya sembari mencari-cari makna lagu tersebut. Suasananya menjadi sangat hangat ketika lagu itu di putar.
"Dir, gue kan gak tau rumah lo." Kata Arka.
"Ah iya, akan aku tunjukkan." Jawab Dira.
Mobil tetap berjalan maju. Dira menunjuk-nunjuk jalanan di depannya untuk menunjukkan arah ke rumahnya. Arka hanya mengangguk-angguk tanda mengerti maksud dari perkataan orang di sampingnya.
Setelah sekitar 10 menit, mobil Arka berhenti di depan sebuah rumah yang tak bisa dibilang besar dan juga tak bisa dibilang kecil. Pas saja untuk ukuran pelajar yang tinggal sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDIRA
Teen FictionAku harap, kau dapat melihat bayangan diriku dalam penglihatanmu yang baru. Jangan khawatir padaku, karena keheningan disini membuatku nyaman untuk perlahan menutup mataku. Semoga cerita yang pernah kita tuliskan bersama, diakhiri dengan kata bahagi...