Hai hai akhirnya ku update juga.
Maapkan diriku karena terlalu lama menghilangT_T.Sebenernya chapter ini udah aku tulis beberapa hari yang lalu. Kembali lagi karena waktu yang tidak mendukung.
Happy Reading:)
♪♪♪Malam yang begitu tenang. Udara berhembus menerpa helai rambut Arka yang tengah mengendarai motornya. Sepulang dari rumah Dira, ia tak langsung benar-benar kembali pulang ke rumah. Akan tetapi, ada hal lain yang ingin sekali ia ketahui untuk saat ini, bahkan sangat ingin sekali.
Sekitar 15 menit menempuh perjalanan, akhirnya sepeda motornya berhenti tepat persis di depan sebuah gedung yang begitu megah di hadapannya.
Merapikan rambutnya sebelum menapakkan kakinya masuk kedalam gedung tersebut. Berjaket kulit hitam. Bergaya rambut up. Dan celana jeans putih ketat yang melekat pada kakinya menambah daya kesan menarik dalam dirinya.
"Aku akan mencari tahu semuanya" Ucapnya percaya diri.
Perlahan namun pasti ia berjalan di tengah keramaian orang di depan gedung. Tanpa berfikir ataupun mengetuk, dengan cepat ia membawa kakinya untuk masuk kedalam salah satu ruangan yang ada disana.
"Selamat malam" Sapanya kepada orang yang tengah terduduk disamping jendela dengan sedikit melambaikan tangannya lemas.
"Akh Arka, kau datang?"
"Tentu saja. Aku perlu bantuanmu" Jawab Arka sebelum akhirnya mendudukkan dirinya di sebuah kursi empuk berwarna biru.
"Em bantuan? Aku bisa membantumu apa?" Tanya orang tersebut penasaran.
***
Sinar matahari perlahan naik ke atas. Membagikan sinar hangatnya kepada semua umat di bumi. Hari baru. Tentunya akan ada kejadian baru dan kenangan baru.
"Cantik"
Dira berdiri di depan sebuah cermin berukuran tak begitu besar untuknya. Merapikan rambut panjangnya yang terurai bebas di belakang. Seragam putih bau-abu telah melekat sempurna ditubuhnya.
Menyahut tas dan beberapa buku diatas ranjang lalu bersiap untuk menunggu kekasihnya, Arka di depan rumah.
Cklekkk...
"Ow" Dira terkejut dengan matanya yang membola.
"Akh Arka, kau sudah sampai?" Terkejut Dira. Pasalnya Arka sudah berdiri di depan sebuah mobil bercat putih yang terparkir didepan rumahnya. Tangannya ia lipat di depan dada.
Dira menghampiri Arka.
"Sudah lama menunggu?" Tanya Dira.
"Lamaaaaaaa sekaliiii, lihat tubuhku sampai berlumut karena menunggumu disini"
Ctakkk..
"Aw" Ringis Arka.
"Sakit?" Ejek Dira.
"Sudahlah ayo naik" Ajak Arka sambil membukakan pintu untuk Dira. Kemudian ia berlari menuju pintu yang lain untuk memulai perjalanan ke sekolah.
Di dalam mobil, suasana menjadi hening. Hanya ada suara radio yang tengah mengoceh menyiarkan acara paginya. Dira memilih menatap keluar jendela dan menghirup perlahan udara sejuk di pagi hari.
Begitu sejuk dan menenangkan. Hingga sebuah pertanyaan sedehana mulai terlintas dan bersarang di kepalanya.
"Ah Arka, mengapa tadi tak memakai scooterku saja?" Tanya Dira memecah keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDIRA
Teen FictionAku harap, kau dapat melihat bayangan diriku dalam penglihatanmu yang baru. Jangan khawatir padaku, karena keheningan disini membuatku nyaman untuk perlahan menutup mataku. Semoga cerita yang pernah kita tuliskan bersama, diakhiri dengan kata bahagi...