Curahan hati

323 28 0
                                    

   "Non, Andrean di hareup ngantosan dari tadi." Bude Surti sedang melakukan ritual paginya :teriak-teriak.

  "Iya Budhe,berisik banget." Balas Senja tak kalah keras dengan teriakan Budhe Surti.

   Senja memang sudah bersiap sejak tadi.

   Kadang tangga rumah membuat Senja kesal. Butuh waktu setengah menit untuk menuruninya.

   "Hai. Cabut sekarang?" Andrean menyambutnya lembut.

   Senja hanya tersenyum tipis lalu melenggang masuk ke mobilnya.

   "Ndre,nanti ada waktu nggak nemenin gue cari kado buat Anne?Bentar lagi dia mau ultah."

   "Hmm..kayaknya gue ngga bisa deh. Gue ada urusan."

   Selalu saja seperti itu. Kadang Senja merasa jika pacarnya itu sudah tidak memperdulikannya lagi. Bahkan terkadang mereka hanya bertemu di malam minggu saja.

   Tiga tahun lamanya sejak mereka resmi berpacaran. Sudah tiga tahun sejak Andrean menyatakan perasaannya pada Senja dibantu anak-anak band waktu itu.

   Saat itu dengan penuh percaya diri,Andrean bersama anak band lainnya menyanyikan lagu di depan kelas Senja.

   Setelah memarkirkan mobil,mereka segera berjalan menuju kelas mereka masing-masing.

   Baru kali ini mereka berbeda kelas.

   "Sendirian neng?" Tiba-tiba Fajar menyalip dan menyamakan langkahnya dengan Senja.

  "Paan sih. Ngagetin tau."

   "Galak amat jadi cewek. Bareng gue aja,lagian kita kan sekelas."

   Senja yang belum sempat merespons hanya pasrah ketika Fajar menggandengnya.

   Dingin.

   Tapi menenangkan.

   Tangan Fajar terasa dingin,tapi memberikan kenyamanan sejenak pada Senja.

   "Lo udah ngerjain tugas ospek kan?" Fajar bertanya,menyadarkan Senja dari lamunannya barusan.

  "Udahlah. Emang Lo,"

   "Yee sombong amat."

   Sesampainya di kelas,Fajar segera melepaskan genggaman tangannya dan menghampiri teman-temannya.

   "Dasar cewek cantik! Baru aja dua hari masuk sekolah udah dapet gebetan baru!" Anne menyenggol Senja dari belakang.

   "Andrean lo kemanain Ja?Hahaha"Sahut Lixa dibarengi tawa jailnya.

   "Apaan sih!Rese tau ngga!"

   "Rese rese gini kan tapi lo sayang.Yaaa" Lixa yang tak kehabisan ide untuk menggoda,kembali berucap.

   "Shh! Berisik banget sih. Dari tadi Kak Wil ngeliatin kita tau."

   "Ga usah ngegas,anjir."

   Agenda hari ini cukup membosankan,hanya tanya jawab mengenai sejarah. Tapi Senja cukup bahagia,karena ia tak perlu lagi berpanas-panasan mencari barang konyol lagi.

   "Acara kita kali ini adalah tanya jawab.Kalian semua pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Lomba Cerdas Cermat kan?" Ucap Kak Wil begitu nyaring karena memakai microphone.

   "Iyaa kak" Teriak seluruh siswa tak terkecuali.

   "Jadi kakak akan kasih kalian tebakan soal sejarah,dan kalian harus menjawabnya.Paham?!"

Aku Jarak dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang