Rubah Licik-3

138 17 4
                                    

    "Makasih,Ndre. Sampe sini aja." Ucap Senja setelah mereka sampai di depan gerbang.

   Hari ini adalah hari terakhir ujian akhir semester. Senja sangat bersemangat hari ini.

   Namun semangatnya tiba-tiba hilang seketika saat melihat Karen dan geng-nya yang cukup 'fenomenal' itu.

   Ia berdiri bersama kedua temannya,Nina dan Gebi.

   Tapi Senja tak menghiraukannya. Ia memilih berjalan ke arah lain.

   "Heh cewek matre! Ngga usah kabur deh loh!" Karen berteriak ketika Senja sudah seperempat menaiki tangga menuju ke kelasnya.

   Ia tak menggubris ucapan Karen. Ia masih terus berjalan.

   Duk!

   Karen menendang kaki kirinya. Senja terjatuh seketika.

   "Mau lo apa sih?" Senja kini memberanikan diri untuk berkata.

   "Cih,ngga usah sok suci deh lo! Cewek matre kayak lo tuh ngga pantes ada di dunia!" Jawab Karen semakin keras.

   Plak!

   "Lebih baik lo ngaca,sebelum ngomong!" Ujar Senja.

   "Apa kata lo?! Dasar pelacur!"

   Karen hendak menampar balik Senja. Tapi sebuah tangan menahannya dari belakang.

   Tangan itu milik Fajar.

   "Lo ngapain Senja?" Fajar akhirnya berbicara.

   "Hah? Gue-gue mau latihan pemanasan kok sama Senja. Iya kan Ja?" Jawab Karen mencari alasan tak masuk akal.

   Senja tak menjawab,ia hanya memalingkan muka dari Karen.

    Fajar melepaskan tangan Karen kasar.

   "Inget ya. Kalo terjadi apa-apa sama Senja,gue ngga akan diem aja. Inget itu!" Kemudian Fajar menggandeng Senja menuju kelas mereka.

   Mood Senja hari ini sudah benar-benar hilang total. Sebelumnya ia ingin segera menemui El untuk belajar bersama. Tapi Karen menghancurkan semuanya.

   "Ja,lo diapain Karen?" Tiba-tiba Fajar membuka obrolan.

   "Kan tadi Karen udah bilang." Kemudian Senja hanya menatap kosong ke bawah.

   "Ngga ada apa-apa kan?" Tanyanya kembali.

   Senja hanya menggeleng lalu menghela napas berat.

   "Kalo ada apa-apa,bilang aja ke gue."

   Senja mengangguk lemah.

   Sesampainya di kelas, Senja segera menghampiri ketiga sahabatnya dan juga Chandra. Berharap melupakan masalahnya untuk saat ini.

   Tak ada lima menit,guru pengawas sudah masuk ke ruang kelas.

   "Dasar pelacur!"

   Kata-kata Karen tadi masih terngiang di telinga Senja. Ia kehilangan fokusnya mengerjakan soal.

   Dilain sisi ia-pun memikirkan sikap Karen yang menjadi kasar lagi terhadapnya seperti dulu. Benar-benar aneh.

   Setelah sekian lama berkutat dengan soal dan menyeimbangkan pikirannya,akhirnya ujian telah berakhir.

   Sudah menjadi kebiasaan jika Andrean tidak bisa mengantar dia pulang ke rumah. Akhir-akhir ini ia menjadi lebih sibuk seperti dulu.

   Kini Senja masih di kelas sendirian. Teman-temannya sudah beranjak pulang sejak tadi. Dan ia berharap Fajar masih berada di luar kelas membahas soal ujian dengan yang lain.

Aku Jarak dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang