Tentang mereka

412 27 0
                                    

   Jam 14.30.

   Handphone dengan casing maroon sukses membuat Senja terbangun sore ini.

   Ia pun segera mengambilnya malas dan melihat layarnya.

   Andrean is calling.

   "Halo,Ja. Gimana hari pertama lo di sekolah?" Andrean,pacar Senja sejak tiga tahun lalu.

   "Tadi gue telat,dihukum pula." Senja menjawabnya kesal.

   "Oiya,maaf gue nggak bisa jemput lo tadi.Kak Thea minta dianterin ke kampusnya juga."

   "Hmm its okay."

   "Jangan ngambek dong.Besok gue ajak ke bioskop deh,janji!" Dia Andrean,yang selalu punya cara agar Senja selalu tersenyum karenanya.

   "Okelah. Tapi besok jemput gue ya,gue nggak mau telat lagi"

   "Iya siap komandan.Udah dulu ya,gue ada urusan"

   Bip bip bip bip bip

Belum sempat Senja menjawab,sudah terputus sambungannya.

   Senja kembali merebahkan tubuh mungilnya ke kasur. Melepaskan rasa capeknya sejenak.

   Bulan menggantung indah di langit sana.Bintang-bintang pun sudah sejak tadi menemani bulan menyinari malam.

   Malam ini Senja akan mengerjakan tugas ospek dengan ketiga sahabatnya.

   "Apaan sih. Bener-bener nggak masuk akal banget deh.Masa iya tadi gue suruh cari batu warna ijo. Gila! Emangnya gue tukang batu apa?!" Gadis dengan kaos kuning polos menggerutu sebal.

   "Gue setuju! Mentang-mentang jadi senior jadi bisa nyuruh seenaknya." Timpal gadis yang lain. Ia memakai pita di rambutnya.

   "Yaudah deh lakuin aja. Lagian Lo nggak mungkin kan demo ke mereka. " Kini,giliran gadis lainnya menimpali. Ia agak berbeda karena memakai behel di giginya.

   Mereka semua adalah sahabat Senja sejak duduk di bangku menengah pertama.

   Gadis berkaos merah adalah Anne. Dari ketiga sahabat Senja,dialah yang paling dekat dengannya. Pasalnya,Anne adalah orang pertama yang bicara pada Senja ketika ia pertama kali pindah ke Bandung.

   Sementara gadis dengan pita di rambutnya adalah Felixa. Lebih tepatnya Lixa agar tidak sama dengan Felix,kembaran identiknya.

   Dia anak yatim. Ayahnya meninggal dalam kecelakaan pesawat beberapa tahun lalu. Dan Senja,adalah orang yang membantunya bangkit lagi dari keterpurukannya.

   Dan gadis berkawat gigi adalah El. Satu satunya sahabat Senja yang dapat diajak berdiskusi.

   Nama El sendiri diambil dari peristiwa kelahirannya. Dimana ketika ia lahir,hujan lebat mengiringinya. Maka dari itu,ibunya memberi namanya El Raina.

   Tak ayal jika ia berkenalan dengan orang baru,El dijuluki sebagai "Anak Hujan".

   Keempat gadis ini saling melengkapi layaknya seorang sahabat. Dari perbedaan mereka terkadang menimbulkan permasalahan-permasalahan kecil.

  

  

  

  

Aku Jarak dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang