Sudah dua hari yang lalu sejak Senja kembali dari negara kangguru.
Pagi ini Gea memutuskan untuk lari pagi. Mengingat dua hari sudah ia bergelut dengan kasurnya.
Dengan setelan baju olahraga yang sudah lengkap,ia segera keluar rumah dan menuju ke taman komplek.
"Kayaknya udah setaun gue ngga jogging. Hidup gue ngga sehat banget ya?" Ujar Senja pada dirinya sendiri.
Ia sudah mengitari taman komplek beberapa kali. Namun ia tak berkeringat sedikitpun.
Senja pun memutuskan untuk lari lebih jauh lagi,berharap tubuhnya mengeluarkan keringat.
"Nggak keringetan,yang ada gue malah engap." Ia kini sudah berada di depan cafe milik ibu Anne.
"Eh eh kayaknya gue kenal mereka deh." Senja memicingkan matanya,melihat dua sosok yang amat familiar baginya.
Senja mencoba menebak kedua orang yang kini sedang berada di dalam cafe. "Kok kaya Andre ya dari samping? Ah nggak mungkinlah dia sama cewek lain."
Senja menghilangkan pikiran negatif yang mengusiknya. Namun matanya terus membuntuti gerak-gerik kedua orang itu.
Kedua orang yang sejak tadi Senja perhatikan beranjak berdiri dan keluar dari cafe. Memperlihatkan figur laki-laki dan perempuan yang ia sangat kenal.
Jantung Senja berhenti berdetak,apa yang ia takutkan selama ini terjadi juga. Kedua orang itu adalah Andrean dan Karen.
Senja mematung sejenak,otaknya berusaha mencoba mencerna apa yang terjadi.
Tapi hatinya menolak untuk memahami,hatinya memberontak melihat orang yang ia cintai menduakannya.
Dengan air mata yang berderai,Senja berlari menghampiri kedua orang yang sudah agak jauh darinya.
Plakk!!
"Tega banget ya lo nyakitin gue?! Lo kira gue boneka apa,bisa lo mainin seenaknya? Gue manusia Ndre,gue juga punya ati!"
Andrean terhenyak kaget melihat Senja yang kini berada di depannya,dengan tangis yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
"Dan lo,cewek yang nggak punya harga diri sama sekali! Lo menang,lo udah rebut semua kebahagiaan yang gue punya. Puas lo?!"
Senja lantas pergi meninggalkan mereka berdua,namun tangan Andrean segera menangkapnya.
"Ngga usah dateng ke hidup gue lagi! Gue udah capek disakitin,udah capek nungguin lo ngertiin gue! Kita putus!"
Senja menghempas tangan orang yang kini dibencinya.
"Senja! Tungguin gue!" Andrean mengejar Senja.
Sedangkan Karen tersenyum licik,pembalasan dendamnya terlaksana sudah.
Pikiran Senja kini sudah kalap. Ia berjalan tak tau arah,hatinya tak karuan sekarang.
"Senja,gue bisa jelasin sama lo! Gue bisa-" Ucapan Andrean terpotong.
"Mau apa lagi lo? Dateng seenaknya,setelah nyakitin gue? Ngga ada-"
Andrean memeluknya. Memeluk gadis yang baru saja ia sakiti.
"Ntah gue yang bego atau gue yang terlalu sayang sama lo. Sampe gue ngga tau kalo selama ini lo main di belakang gue."
Senja melepaskan diri dari pelukan lelaki itu." Lo pergi sekarang! Jangan dateng ke hidup gue lagi,nyesel gue pernah kenal sama cowok brengsek kaya lo."
Kali ini Andrean terdiam. Menyesali dirinya yang terlalu mudah tergoda rayuan Karen beberapa waktu lalu.
Senja memutuskan untuk menuju rumah Anne,sahabat yang paling mengerti keadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Jarak dan Dia
Teen Fiction#7-pupus #1-novel 2018 "Jarak antara kita adalah masa lalu. Dan tabungan untuk bertemu adalah cinta." Mengisahkan tentang Senja,gadis labil yang sedang mencari jati dirinya dan mengisi kekosongan hatinya. Ada pula Fajar,yang selalu...