Rutinitas Senja kembali seperti dulu lagi. Kali ini Andrean lebih sering menjemputnya,mengingat kejadian beberapa waktu lalu.
Demikian juga Fajar,rutinitas nya pun kembali sama seperti sebelum ia mengenal Senja.
"Anak-anak,ibu akan memberikan tugas akhir semester." Bu Rina menerangkan di depan kelas. Tentu saja ditemani rotan kecil senjatanya.
"Ibu ingin kalian melakukan observasi terhadap perkerjaan orang tua kalian." Sambungnya lantang.
Sepersekian detik kemudian murid-murid menjadi gaduh dibuatnya.
Terlihat El yang tanpa ragu mengangkat tangannya.
"Bisa dijelaskan,bu?" Tanya El mantap.
"Kalian boleh memilih enam orang menjadi satu kelompok. Pilihlah satu siswa yang akan bersedia menjadi target observasi. Paham?!"
"Paham bu! "Jawab para murid serempak.
Dengan langkah tegas Bu Rina meninggalkan kelas segera setelah mengucapkan salam. Semua murid menghela napas.
Seperti biasa,Senja dan ketiga sahabatnya memilih bergabung dengan Fajar dan Candra.
Mereka berenam segera berkumpul di sudut ruang kelas.
"Jadi,lo gimana El?" Tanya Lixa pada teman sebangkunya,El.
"Hh,bokap nyokap gue semuanya orang kantoran. Gue yakin mereka ngga akan ada waktu." Ujar El dengan wajah sedikit kecewa.
"Gaes,gimana kalo interview nyokap gue aja?" Tawar Chandra pada yang lain.
Dengan wajah gembira Lixa menanggapi, "Nyokap lo ngga sibuk,Chan?"
"Iya. Pekerjaan nyokap lo paan emang?" Sambung Anne menimpali.
"Ibu rumah tangga. Hehe." Ucap Chandra sembari mengangkat tangannya menjadi simbol peace.
Dengan sigap yang lainnya segera menghajar Chandra tanpa ampun.
Senja yang terlihat mulai bosan akhirnya menengahi. "Udah-udah kita lanjutin. Kalo lo Jar?"
Untuk beberapa detik senyum yang terpulas dalam wajah Fajar menghilang.
"Nyokap gue ada di luar negeri. Sedangkan bokap..." Fajar tak melanjutkan ucapannya.
"Oh oke-oke kita paham." Senja yang tak tau keadaan sebenarnya segera memaklumi.
"Mm kayaknya nyokap gue bisa deh. Nyokap gue punya cafe di seberang toko bunga." Ucap Anne memecah hening yang terjadi beberapa saat.
Akhirnya semua setuju dengan usulan Anne. Mereka pun bergegas merapikan barang-barang untuk segera pulang,karena jam terakhir sudah selesai sejak tadi.
"Jar,makan yuk. Uda lama tau kita ngga keluar bareng." Senja membuyarkan lamunan Fajar yang sedang mendengarkan musik lewat headset.
Fajar hanya mengangguk dan segera mengikuti langkah Senja yang berada jauh di depannya. Tentu saja masih memakai headset hitamnya.
Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai di kedai makanan korea. Senja yang terlalu girang segera memesan makanan.
"Gimana kalo kita makan ramen yang super pedes. Soalnya kalo kita berhasil ngabisin tu ramen tanpa minum,kita ngga usah bayar. Setuju? Oke." Tanpa mendengar persetujuan Fajar,cewek itu dengan segera berbicara dengan penjualnya.
Setelah memesan makanan mereka segera memilih tempat duduk yang strategis. Kedai ini benar-benar dipenuhi oleh nuansa negeri ginseng.
"Yakin lo bakal berhasil?" Tanya cowok itu pada Senja yang sedari tadi terlihat tenang-tenang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Jarak dan Dia
Teen Fiction#7-pupus #1-novel 2018 "Jarak antara kita adalah masa lalu. Dan tabungan untuk bertemu adalah cinta." Mengisahkan tentang Senja,gadis labil yang sedang mencari jati dirinya dan mengisi kekosongan hatinya. Ada pula Fajar,yang selalu...