"Gaes! Tau nggak,si Fajar mau ngajakin kita holiday! Yee!" Teriak Senja ketika mereka sedang berkumpul.
"Ih ngegas banget ngomongnya. Ngga usah pake kuah dong bu." Anne menyeloteh,membuat sahabatnya tertawa.
"Alah paling-paling diajakin muncak sama dia. Dia kan anak gunung." Kini Lixa yang menanggapi. Ia paling malas sekali dengan yang namanya gunung. Selain dingin,ia juga pernah terpeleset disana.
"Ih! Dengerin gue dulu dong! Gue kan belum selesai ngomong." Senja menghela napas.
Semua sahabatnya melihat ia tajam. "Ke Aussieee!!!!" Teriaknya bahagia.
"Beneran?!! Aaa ke Aussieee!!" Lixa yang tadinya murung,kini wajahnya bersinar cerah.
Sedangkan Anne biasa saja,ia sudah pernah kesana sebelumnya.
Hari ini adalah hari terakhir masuk sekolah. Jelas saja,hari ini diadakan classmeeting di SMA GarBha.
Panggilan untuk semua siswa sudah tersiar. Semua siswa dengan sigap turun ke lapangan untuk mengikuti apel pembukaan, seperti biasanya.
"Hh males nih gue kalo dengerin ceramahnya kepsek. Panjang banget kayak kereta Manggarai."Celoteh El pelan.
"Ssh! Diem Napa," Senja menegur.
Sementara itu,sejak tadi Senja memperhatikan Andrean dan Karen yang terlihat sangat dekat di depan sana.
Gila ya tuh cewek,ngga ada harga dirinya sama sekali. Dasar pelakor,batin Senja.
Untuk ini,ia masih dapat menahan amarahnya. Karen memang keterlaluan.
Setelah apel pembukaan selesai,secara resmi dimulailah classmeeting tersebut.
Pertandingan olahraga pertama adalah basket. Kelas Senja diwakili oleh lima orang. Termasuk Karen,cewek yang baru saja membuatnya cemburu.
Terlihat banyak fanboy yang meneriakkan nama Karen. Tak ayal,Karen memang terkenal di SMA GarBha.
Senja sendiri geli melihatnya.
"Bengong aja neng," Fajar datang sembari menepuk pundak Senja.
"Ih! Lo ngagetin gue tau nggak! Kebiasaan deh,"
"Lo nggak ikut tanding,Ja? Oh ya Lo kan pendek." Celoteh Fajar yang sukses membuat satu cubitan melayang di tangannya.
"Sembarangan aja kalo ngomong! Gue tuh ngga pendek ya,cuma minimalis!"
Fajar tertawa lepas. Merasa terhibur dengan perkataan sahabatnya barusan.
Senja hanya memutar bola matanya,tak tau harus bagaimana menghadapi sahabatnya ini.
Brug!
Tiba-tiba sebuah insiden terjadi. Sebuah basket melayang tepat ke arah Karen dan mengenai kepalanya.
Seketika Karen terjatuh lemas di tengah lapangan. Suasana menjadi semakin tak kondusif.
Bak pahlawan, Andrean berlari cepat ke tengah lapangan. Menggendong Karen yang terkapar lesu disana.
Hal itu membuat semua sahabat Senja menoleh padanya.
Senja pun melihatnya sendiri. Ia melihat pacarnya yang dengan sigap menggendong musuh bebuyutannya.
Fajar yang menyadari perubahan ekspresi pada Senja,segera memegang pundaknya. Menenangkan.
Tanpa pikir panjang,Senja berlari menjauhi kerumunan orang-orang disana.
Ia pergi ke taman belakang. Tak peduli lagi jika taman itu angker.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Jarak dan Dia
Teen Fiction#7-pupus #1-novel 2018 "Jarak antara kita adalah masa lalu. Dan tabungan untuk bertemu adalah cinta." Mengisahkan tentang Senja,gadis labil yang sedang mencari jati dirinya dan mengisi kekosongan hatinya. Ada pula Fajar,yang selalu...