04 : Berniat

1.7K 539 227
                                    

Tidak usah basa-basi
karena bagiku kamu sudah basi.

Never And Ever
Bimbang ⏯ Bianca Jodie (Cover)

☪☪

Penuh semangat dan tidak ada raut wajahnya yang sedang patah hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penuh semangat dan tidak ada raut wajahnya yang sedang patah hati. Telah putus dengan Jenna tidak membuatnya menjadi pria yang mengemis-ngemis memintanya kembali lagi. Alfa sudah berpacaran dengan Jenna hampir satu bulan, singkat dan tidak tau mengapa mereka bisa sampai putus. Sebenarnya yang gampang jatuh cinta adalah Jenna kepada Alfa. Sementara cowok itu hanya mengiyakan perkataan Jenna waktu dia meminta untuk menjadi kekasihnya.

Kalau boleh jujur Alfa tidak mungkin membuka hati untuk sembarang perempuan. Dia hanya mencari yang pasti tidak akan pernah menyakitinya, Alfa hanya tidak ingin berlama-lama berbicara tentang cinta. Hidupnya sudah jauh lebih banyak cinta yaitu Bunda dan Adiknya. Mereka dua wanita yang sudah mampu memberikan kebahagiaan untuk Alfa.

Tapi entah siapa yang akan memberi harapan untuk Alfa memulai masa depannya. Alfa sendiri masih ingin bermain seputaran pelajaran dan tidak memikirkan itu semua.

8:48 AM

Nino berjalan menuju meja kantin dan meletakkan bakso dan jus jeruk yang telah ia pesan. Setelah duduk akhirnya Nino melirik Alfa yang sedang melamun. Bukan hanya melamun saja tapi Alfa justru mengabaikan tugas yang diberikan oleh Bu Siska untuk mengajari murid kelas IPA, yaitu Ariel.

"Lo kenapa sih, nggak mau ngajarin cewek yang kemarin buat bimbingan belajar?" tanya Nino.

Sebagai murid teladan mungkin Alfa mempunyai alasan mengapa ia tak ingin lagi mengajari orang untuk bimbingan belajar dengannya. Alfa tidak ingin kejadian seperti Jenna terulang lagi. Bagaimana jika Ariel yang jatuh cinta pada Alfa? Tujuannya agar mendapatkan nilai sempurna justru meleset ke arah lainnya.

"Lo takut kejadian yang sama terulang lagi ke cewek itu?" Kevin yang bertanya justru membuat Alfa langsung membenarkan adanya.

"Rata-rata memang begitu, kan?" balas Alfa.

"Tapi siapa tau aja, niat tuh cewek emang beneran mau belajar, Al! Lagian lo nggak bisa langsung berpikiran seburuk itu kali."

Yang dikatakan Kevin ada benarnya juga, untuk apa Alfa melibatkan seluruh masa lalunya memulai yang baru lagi? Mungkin saja gadis itu memang benar tidak akan terbawa perasaan saat Alfa mengajarinya dengan cara tersendiri.

Nino menyambar bakso yang Kevin makan ketika sudah tinggal satu. Sambaran itu membuat keduanya menjadi bertengkar dan berebutan. Seperti anak kecil yang hobinya memakan apa saja.

Alfa membiarkan kedua temannya bertengkar dan justru dia sudah bangkit dari duduknya dan menuju kelas. Langkah Alfa membawanya bertemu dengan gadis yang tepat berjalan di depannya. Rambutnya terurai panjang, seperti biasa ia melirik sekilas ke kanan dan kiri.

Never And EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang