32 : Berteman Dengan Masa Lalu

944 229 75
                                    

Kamu selalu aku doakan untuk
menjadi masa depan nanti.

Never And Ever
Beautiful ⏯ Bazzi ft Camilla Cabello

☪☪

18:38 PM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18:38 PM

"Mama kamu kemana?" tanya Alfa.

"Mama lagi ngurusin proyek kantornya di luar kota, jadi beberapa hari ini dia nggak pulang ke rumah." jawabnya.

Alfa mengangguk, lalu duduk di sofa sambil menyetel TV. Ia menonton sinetron di salah satu stasiun TV swasta, raut wajah Alfa mengernyit heran menontonnya, ia mulai mengganti channel lain dan menemukan berbagai macam acara reality show. Sungguh, Alfa jenuh dan berpikir sejenak, melirik Ariel yang tengah menyiapkan makan malam untuk adik kembarnya itu. Sudah dua hari belakangan ini Alisha sedikit tidak enak badan. Ariel sudah membujuknya untuk ke dokter, namun Alisha tetap menolak dan ia selalu mengatakan bahwa 'akan baik-baik saja'.

Ketika melihat kekasihnya sibuk sendiri di dapur, Alfa beranjak lalu berjalan menghampiri Ariel. Alfa tersenyum kecil. "Kamu mau masak apa? Kaku banget pegang pisaunya." komentar Alfa.

"Aku lagi masak bubur ayam buat Alisha. Ini kan harus dipotong dulu ayamnya, agak susah sih, tapi gampang kok." ungkap Ariel.

Alfa melihat buku masak yang sedang kekasihnya praktekkan. "Cara membuat bubur ayam?" Alfa menautkan satu alisnya. "Kamu perlu bantuan nggak?" tawar Alfa.

"Boleh," Ariel memberikan sendok untuk mengaduk bubur yang telah ia siapkan di panci. "Kamu aduk jangan sampai encer, nanti jadinya bukan bubur." katanya terselip tawa kecil.

"Iya."

Alfa dengan hati-hati mengaduk bubur itu agar tidak ada kesalahan apapun. Beberapa menit kemudian Ariel mulai menaruh suwiran ayam yang telah ia potong-potong ke dalam mangkuk bubur. Hampir setengah jam mereka sibuk di dapur hanya untuk membuat satu mangkuk bubur saja. Keringat Ariel terjatuh dan itu membuat ia kewalahan menghadapi hawa panas saat memasak di dapur. Sebelumnya Ariel tidak pandai memasak, tetapi demi Alisha ia rela melakukan ini semua.

Kebetulan Mbak Ratih sudah menawarkan bantuan untuk membuat buburnya. Tapi Ariel yang memintanya sendiri untuk tidak perlu dibantu. Karena Ariel pasti bisa melakukan hal sekecil ini untuk Alisha.

"Alisha pasti suka masakan kamu." ujar Alfa lalu melepaskan celemek yang ada di tubuh Ariel.

"Semoga aja. Tadi kamu udah rasain belum buburnya?"

Alfa mengangguk. "Enak kok." puji Alfa.

"Kamu serius? Awas aja kalo kamu bohong bilang buburnya enak!" Ariel pura-pura kesal.

"Loh, kamu nggak percaya? Cobain aja sendiri." Alfa memberikan sendok untuk Ariel mencicipinya sendiri. "Nih, cobain kalo nggak percaya." lanjutnya.

Never And EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang